Huawei Dikabarkan Pecat Lebih dari Setengah Pegawainya di India
Rabu, 29 Juli 2020 - 00:02 WIB
NEW DELHI - Raksasa teknologi asal China, Huawei, dilaporkan memangkas 60-70% karyawannya di India. Selain itu, target pendapatan perusahaan juga diturunkan hingga 50%. (Baca Juga: Refleksi Hari Kebangkitan Nasional: Pandemi dan Transformasi Menuju The New Normal)
Mengutip dari Reuters, Selasa (28/7/2020), Huawei kabarnya tidak akan memecat karyawan di bagian riset dan pengembangan serta Global Service Center.(Baca Juga: Bantuan OJK ke Pemerintah Soal Titip Uang Negara ke Himbara hingga BPD )
Di India, Huawei diperkirakan mempekerjakan 700 pegawai, termasuk ratusan pegawai lainnya dari perusahaan pihak ketiga. Jumlah ini belum termasuk pegawai yang ada di pusat riset dan pengembangan milik Huawei.
Kendati demikian, Huawei membantah kabar tersebut. Namun, perusahaan tidak memberikan pernyataan dan penjelasan lebih lanjut.
Sepertinya Huawei bereaksi atas ketegangan yang terjadi antara China dan India yang belum juga mereda. Warga India banyak menyerukan untuk memboikot produk dari China.
Selain itu, pemerintah India juga melarang puluhan aplikasi yang terafiliasi dengan China. TikTok hingga WeChat terkena dampak tersebut.
Mengutip dari Reuters, Selasa (28/7/2020), Huawei kabarnya tidak akan memecat karyawan di bagian riset dan pengembangan serta Global Service Center.(Baca Juga: Bantuan OJK ke Pemerintah Soal Titip Uang Negara ke Himbara hingga BPD )
Di India, Huawei diperkirakan mempekerjakan 700 pegawai, termasuk ratusan pegawai lainnya dari perusahaan pihak ketiga. Jumlah ini belum termasuk pegawai yang ada di pusat riset dan pengembangan milik Huawei.
Kendati demikian, Huawei membantah kabar tersebut. Namun, perusahaan tidak memberikan pernyataan dan penjelasan lebih lanjut.
Sepertinya Huawei bereaksi atas ketegangan yang terjadi antara China dan India yang belum juga mereda. Warga India banyak menyerukan untuk memboikot produk dari China.
Selain itu, pemerintah India juga melarang puluhan aplikasi yang terafiliasi dengan China. TikTok hingga WeChat terkena dampak tersebut.
(wbs)
tulis komentar anda