Lebih Hemat! Sistem Sewa Baterai Bisa Buat Biaya Konversi Motor Jadi Rp2 Jutaan
Senin, 31 Juli 2023 - 12:41 WIB
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya menekan biaya konversi motor bensin ke listrik. Gagasan terbaru adalah menerapkan sistem sewa baterai yang diklaim dapat membuat ongkos konversi hanya Rp2 jutaan.
Skema sewa baterai akan memotong biaya konversi hingga Rp8 juta, dan ada tambahan program bantuan pemerintah sebesar Rp7 juta. Jadi diperkirakan masyarakat cukup membayar sekitar Rp2 juta untuk mengonversi motor bensin ke listrik .
“Dari Rp15 juta biaya konversi itu, Rp7 juta sudah dapat bantuan pemerintah. Sisanya yang komponen terbesarnya adalah baterai, sekitar Rp7 juta sampai Rp8 juta,” kata Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE), Senda Hurmuzan Kanam dalam keterangan resmi.
Senda mengungkapkan dengan sistem tukar atau sewa baterai, maka masyarakat tak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli baterai. Namun, ada tarif yang dikenakan dalam satu hari atau setiap bulan untuk membayar sewa baterai.
“Mungkin Rp1 juta sampai Rp2 juta saja, karena baterainya sudah disediakan melalui swap oleh bengkel yang bekerja sama dengan operator swap baterai. Perkiraan biaya sewa baterai sekitar Rp300.000 per bulan atau Rp10.000 per hari,” ujar Senda.
Angga selaku perwakilan Electric Wheel yang merupakan salah satu penyedia fasilitas tukar baterai, menyambut baik gagasan ini. Terlebih saat ini Electric Wheel sudah memiliki 22 operator baterai merek swap.id dan Oika yang tersebar di Bali.
“Kalau swap.id sudah ada 100 di Circle K, tapi masih area sarbagita. Kalau OIKA sudah mau ada 40 di sarbagita bahkan sampai ke Buleleng. Jadi kalau teman-teman di Bali mau pulang kampung daerah tersebut, sudah aman karena tidak ada penurunan baterai jadi jarak tempuhnya nggak terbatas,” tutur Angga.
Seperti diketahui, biaya konversi motor bensin ke listrik paling besar mencapai Rp17 juta. Apabila memanfaatkan bantuan pemerintah, maka masyarakat harus membayar Rp10 juta dan mesin lamanya harus rela diserahkan ke pemerintah.
Kementerian ESDM berharap skema sewa baterai ini dapat meningkatkan animo masyarakat untuk melakukan konversi motor bensin ke listrik. Terlebih ada kuota bantuan Rp7 juta yang disiapkan untuk 50.000 peserta hingga akhir 2023.
Skema sewa baterai akan memotong biaya konversi hingga Rp8 juta, dan ada tambahan program bantuan pemerintah sebesar Rp7 juta. Jadi diperkirakan masyarakat cukup membayar sekitar Rp2 juta untuk mengonversi motor bensin ke listrik .
“Dari Rp15 juta biaya konversi itu, Rp7 juta sudah dapat bantuan pemerintah. Sisanya yang komponen terbesarnya adalah baterai, sekitar Rp7 juta sampai Rp8 juta,” kata Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (BBSP KEBTKE), Senda Hurmuzan Kanam dalam keterangan resmi.
Senda mengungkapkan dengan sistem tukar atau sewa baterai, maka masyarakat tak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli baterai. Namun, ada tarif yang dikenakan dalam satu hari atau setiap bulan untuk membayar sewa baterai.
“Mungkin Rp1 juta sampai Rp2 juta saja, karena baterainya sudah disediakan melalui swap oleh bengkel yang bekerja sama dengan operator swap baterai. Perkiraan biaya sewa baterai sekitar Rp300.000 per bulan atau Rp10.000 per hari,” ujar Senda.
Angga selaku perwakilan Electric Wheel yang merupakan salah satu penyedia fasilitas tukar baterai, menyambut baik gagasan ini. Terlebih saat ini Electric Wheel sudah memiliki 22 operator baterai merek swap.id dan Oika yang tersebar di Bali.
“Kalau swap.id sudah ada 100 di Circle K, tapi masih area sarbagita. Kalau OIKA sudah mau ada 40 di sarbagita bahkan sampai ke Buleleng. Jadi kalau teman-teman di Bali mau pulang kampung daerah tersebut, sudah aman karena tidak ada penurunan baterai jadi jarak tempuhnya nggak terbatas,” tutur Angga.
Seperti diketahui, biaya konversi motor bensin ke listrik paling besar mencapai Rp17 juta. Apabila memanfaatkan bantuan pemerintah, maka masyarakat harus membayar Rp10 juta dan mesin lamanya harus rela diserahkan ke pemerintah.
Kementerian ESDM berharap skema sewa baterai ini dapat meningkatkan animo masyarakat untuk melakukan konversi motor bensin ke listrik. Terlebih ada kuota bantuan Rp7 juta yang disiapkan untuk 50.000 peserta hingga akhir 2023.
(wib)
tulis komentar anda