Pertamina-Toyota Kolaborasi Bangun Ekosistem Hidrogen di Indonesia, Untuk Apa?

Kamis, 25 Januari 2024 - 13:54 WIB
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam disamping Toyota Mirai di di Toyota xEV Center, Karawang. Foto: Sindonews/Danang Arradian
KARAWANG - Isu kendaran berbahan bakar hidrogen muncul setelah Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) berkolaborasi dengan Toyota untuk mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia.

Kedua perusahaan melakukan groundbreaking hydrogen refueling station (HRS) di SPBU Daan Mogot, Rabu (17/1) kemarin. Tapi, ketika pemerintah fokus pada elektrifikasi, mengapa masih harus mengembangkan hidrogen?

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pertamina ingin jadi terdepan dalam melakukan inovasi. “Kita jangan jadi followers jika ingin berbisnis energi bersih,” ungkap Basuki.

Kedepannya, ia berharap kerja sama Pertamina dan Toyota terus berlanjut. Sehingga ekosistem hidrogen ini terus berkembang di Indonesia.

Menawarkan Banyak Pilihan Bahan Bakar



Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro menyebut bahwa Pertamina sengaja menggandeng Toyota yang telah memproduksi fuel cell electric vehicle, Toyota Mirai, untuk berkolaborasi menciptakan ekosistem tidak saja di sisi hulu tapi di sisi hilir.

“Groundbreaking hydrogen refueling station ini jadi titik awal membangun ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia,” ungkapnya.

Menurut Dannif, hadirnya hidrogen sebagai bahan bakar transportasi akan memperkuat ketahanan energi.

“Sehingga masyarakat bisa memiliki pilihan. Tidak hanya bahan bakar minyak (BBM) dan listrik saja, tapi juga hidrogen sebagai alternatif bahan bakar,” ungkapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More