Berpindah Tangan ke Bahrain, McLaren Siap Hadirkan Hypercar Hybrid
Minggu, 24 Maret 2024 - 08:21 WIB
LONDON - Kini secara resmi kepemilikan McLaren Group sudah berpindah tangan. Sekarang dimiliki sepenuhnya oleh Mumtalakat Holding Company, sebuah perusahaan investasi Bahrain.
BACA JUGA - McLaren Artura, Mobil McLaren Pertama dengan Bantuan Berkendara
Seperti dilansir dari Carscoops, Minggu (24/3/2024), mereka sebelumnya memiliki 60 persen saham McLaren dan dengan perkembangan baru ini mereka meningkatkan kepemilikannya menjadi 100 persen.
Apa dampaknya terhadap McLaren Automotive? Paul Walsh, ketua eksekutif perusahaan pernah menyatakan bahwa langkah ini akan membuat mereka lebih fokus pada perencanaan bisnis jangka panjang. Hal ini termasuk peningkatan investasi dan produk serta teknologi baru.
Tampaknya McLaren kini telah menemukan solusi atas masalah minimnya dana, terutama untuk pengembangan model masa depan termasuk EV.
Kurangnya dana sebelumnya memaksa McLaren menjual sejumlah besar mobil koleksinya untuk membiayai biaya produksi Artura yang telah lama tertunda. McLaren juga menjual kantor pusatnya dan pabrik Formula 1 dalam upaya menutupi biaya.
Benar sekali, ketika pendapatan menurun, pintar-pintarlah melikuidasi aset agar bisa bertahan. Anda tidak perlu terlalu sentimental dalam hidup.
Rumor beredar mengenai peluncuran hypercar baru McLaren akhir tahun ini. McLaren dikatakan sedang dalam proses 'editing' akhir dan diperkirakan akan menggunakan mesin V8 hybrid plug-in yang mampu menghasilkan tenaga maksimal 1.000 hp.
Jika benar, hypercar baru ini sungguh keren. Seharusnya pemilik barunya bersedia mengeluarkan tambahan modal untuk membeli seratus persen saham perusahaan tersebut. Tentu saja mereka yakin dengan potensi McLaren ini.
BACA JUGA - McLaren Artura, Mobil McLaren Pertama dengan Bantuan Berkendara
Seperti dilansir dari Carscoops, Minggu (24/3/2024), mereka sebelumnya memiliki 60 persen saham McLaren dan dengan perkembangan baru ini mereka meningkatkan kepemilikannya menjadi 100 persen.
Apa dampaknya terhadap McLaren Automotive? Paul Walsh, ketua eksekutif perusahaan pernah menyatakan bahwa langkah ini akan membuat mereka lebih fokus pada perencanaan bisnis jangka panjang. Hal ini termasuk peningkatan investasi dan produk serta teknologi baru.
Tampaknya McLaren kini telah menemukan solusi atas masalah minimnya dana, terutama untuk pengembangan model masa depan termasuk EV.
Kurangnya dana sebelumnya memaksa McLaren menjual sejumlah besar mobil koleksinya untuk membiayai biaya produksi Artura yang telah lama tertunda. McLaren juga menjual kantor pusatnya dan pabrik Formula 1 dalam upaya menutupi biaya.
Benar sekali, ketika pendapatan menurun, pintar-pintarlah melikuidasi aset agar bisa bertahan. Anda tidak perlu terlalu sentimental dalam hidup.
Rumor beredar mengenai peluncuran hypercar baru McLaren akhir tahun ini. McLaren dikatakan sedang dalam proses 'editing' akhir dan diperkirakan akan menggunakan mesin V8 hybrid plug-in yang mampu menghasilkan tenaga maksimal 1.000 hp.
Jika benar, hypercar baru ini sungguh keren. Seharusnya pemilik barunya bersedia mengeluarkan tambahan modal untuk membeli seratus persen saham perusahaan tersebut. Tentu saja mereka yakin dengan potensi McLaren ini.
(wbs)
tulis komentar anda