Vietnam Tolak Mentah-mentah Kehadiran Mobil Listrik BYD
Jum'at, 17 Mei 2024 - 06:17 WIB
HANOI - New Energy Holdings (NEH) baru-baru ini membuat keputusan mengejutkan untuk menangguhkan kerja sama dengan BYD, sehingga menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan rencana ekspansi BYD di Vietnam.
Seperti dilansir dari Autopro, NEH, anak perusahaan Tasco Auto dan distributor utama di Vietnam, merupakan mitra utama dalam rencana BYD untuk membuka 50 diler pada akhir tahun 2024.
BYD Auto Vietnam yang dimiliki sepenuhnya oleh BYD China telah mengonfirmasi penangguhan ini. Berdasarkan rencana yang diumumkan sebelumnya, BYD berencana membuka 15 hingga 20 ruang pamer di seluruh negeri termasuk di Hanoi dan Kota Ho Chi Minh pada akhir Juni.
Namun, dengan pengumuman terbaru ini, belum diketahui secara pasti berapa banyak showroom tersebut yang akan terkena dampaknya.
Meskipun BYD mengklaim bahwa rencana mereka di Vietnam tidak akan terpengaruh karena mereka memiliki banyak mitra, namun NEH merupakan kontributor besar dengan seperlima dari dealer yang direncanakan.
NEH menyatakan keputusan ini diambil karena adanya penyesuaian strategi bisnis, di mana penyebaran sumber daya yang terlalu sedikit akan menyulitkan pencapaian target.
Sebelumnya, BYD berencana memperkenalkan trio Dolphin, Seal, dan Atto 3 sebelum model seperti Han, Song, dan Tang ditambahkan ke lini produk pada akhir tahun.
BYD menargetkan membuka 50 dealer dan menjual 5.000 mobil pada paruh kedua tahun ini.
Ini merupakan target yang ambisius mengingat total penjualan mobil di Vietnam tahun lalu hanya 404.294 unit, dan kendaraan listrik menyumbang sekitar 6 persen dari jumlah tersebut.
Seperti dilansir dari Autopro, NEH, anak perusahaan Tasco Auto dan distributor utama di Vietnam, merupakan mitra utama dalam rencana BYD untuk membuka 50 diler pada akhir tahun 2024.
BYD Auto Vietnam yang dimiliki sepenuhnya oleh BYD China telah mengonfirmasi penangguhan ini. Berdasarkan rencana yang diumumkan sebelumnya, BYD berencana membuka 15 hingga 20 ruang pamer di seluruh negeri termasuk di Hanoi dan Kota Ho Chi Minh pada akhir Juni.
Namun, dengan pengumuman terbaru ini, belum diketahui secara pasti berapa banyak showroom tersebut yang akan terkena dampaknya.
Meskipun BYD mengklaim bahwa rencana mereka di Vietnam tidak akan terpengaruh karena mereka memiliki banyak mitra, namun NEH merupakan kontributor besar dengan seperlima dari dealer yang direncanakan.
NEH menyatakan keputusan ini diambil karena adanya penyesuaian strategi bisnis, di mana penyebaran sumber daya yang terlalu sedikit akan menyulitkan pencapaian target.
Sebelumnya, BYD berencana memperkenalkan trio Dolphin, Seal, dan Atto 3 sebelum model seperti Han, Song, dan Tang ditambahkan ke lini produk pada akhir tahun.
BYD menargetkan membuka 50 dealer dan menjual 5.000 mobil pada paruh kedua tahun ini.
Ini merupakan target yang ambisius mengingat total penjualan mobil di Vietnam tahun lalu hanya 404.294 unit, dan kendaraan listrik menyumbang sekitar 6 persen dari jumlah tersebut.
(wbs)
tulis komentar anda