Dipersenjatai Senapan Mesin, Keandalan Cybertruck di Medan Perang Diragukan
Sabtu, 24 Agustus 2024 - 19:00 WIB
JAKARTA - Aksi Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov mengendarai Tesla Cybertruck dengan senapan mesin menuai ejekan. Spesifikasi mobil rancangan Elon Musk dianggap tidak masuk akal untuk dibawa ke medan peperangan.
Aksi sekutu Presiden Vladimir Putin pekan lalu itu pun mendapat respons publik. Lantaran Kadyrov percaya diri untuk menjadikan Tesla Cybertruck sebagai kendaraan perang bersenapan mesin.
Dalam sebuah unggahan video viral di Telegram, Kadyrov tampak di belakang kemudi Cybertruck baru yang sedang berkendara di ibu kota Chechnya, Grozny, dengan senapan mesin Kord buatan Rusia di bak truk.
Kord yang dilengkapi sabuk peluru menembakkan amunisi 12,7x108 mm, yang menurut pabrikan ZKMK, lebih besar dari peluru NATO 12,7x99 mm. Senapan ini dirancang untuk menghancurkan kendaraan ringan berlapis baja dan posisi dari jarak hingga 2.000 meter.
Melansir Business Insider, Sabtu (24/8/2024) sebuah tulisan di akun Telegram Kadyrov mengapresiasi Elon Musk. "Kami menerima Tesla Cybertruck dari Elon Musk yang dihormati sekaligus senang mencoba teknologi baru ini dan melihat sendiri bahwa itu pantas disebut 'Cyberbeast'," kata Kadyrov.
Di mata Kadyrov, Cybertruck seperti tidak bisa ditembus dan cepat. Performanya dinilai lincah, berkembang dengan kecepatan luar biasa dalam melewati rintangan. Mobil tersebut juga sangat nyaman dikendarai.
Karakteristik luar biasa dari Cybertruck tadi membuat Kadyrov berencana mengerahkan kendaraan bersenjata ini untuk mendukung operasi militer khusus Rusia di Ukraina.
Aksi sekutu Presiden Vladimir Putin pekan lalu itu pun mendapat respons publik. Lantaran Kadyrov percaya diri untuk menjadikan Tesla Cybertruck sebagai kendaraan perang bersenapan mesin.
Dalam sebuah unggahan video viral di Telegram, Kadyrov tampak di belakang kemudi Cybertruck baru yang sedang berkendara di ibu kota Chechnya, Grozny, dengan senapan mesin Kord buatan Rusia di bak truk.
Kord yang dilengkapi sabuk peluru menembakkan amunisi 12,7x108 mm, yang menurut pabrikan ZKMK, lebih besar dari peluru NATO 12,7x99 mm. Senapan ini dirancang untuk menghancurkan kendaraan ringan berlapis baja dan posisi dari jarak hingga 2.000 meter.
Melansir Business Insider, Sabtu (24/8/2024) sebuah tulisan di akun Telegram Kadyrov mengapresiasi Elon Musk. "Kami menerima Tesla Cybertruck dari Elon Musk yang dihormati sekaligus senang mencoba teknologi baru ini dan melihat sendiri bahwa itu pantas disebut 'Cyberbeast'," kata Kadyrov.
Di mata Kadyrov, Cybertruck seperti tidak bisa ditembus dan cepat. Performanya dinilai lincah, berkembang dengan kecepatan luar biasa dalam melewati rintangan. Mobil tersebut juga sangat nyaman dikendarai.
Karakteristik luar biasa dari Cybertruck tadi membuat Kadyrov berencana mengerahkan kendaraan bersenjata ini untuk mendukung operasi militer khusus Rusia di Ukraina.
tulis komentar anda