Jualan di Indonesia, Chery Justru Bangun Pabrik Mobil Listrik di Aljazair?
Kamis, 29 Agustus 2024 - 13:26 WIB
BEIJING - Produsen asal Mobil China terus melebarkan sayapnya dengan merambah industri otomotif di berbagai negara termasuk Indonesia. Bukan hanya berjualan, mereka juga membangun pabrik pada negara yang dinilai strategis.
Hal ini dilakukan oleh Geely, Chery, dan JAC yang merupakan tiga produsen mobil ternama asal China, akan membangun pabrik di Aljazair. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat kehadiran mereka di Afrika Utara.
Sebab, pemerintah Aljazair memberlakukan pembatasan impor kendaraan pada 2023, yang membuat produsen asal China kesulitan memasok mobil ke sana. Oleh sebab itu, mendirikan fasilitas pabrik menjadi solusi terbaik agar penjualan mereka di Afrika Utara tetap lancar.
Melansir Carnewschina, perekonomian di Aljazair sedang mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Untuk itu, memperketat impor mobil dilakukan sebagai upaya membangkitkan kembali industri dalam negeri.
Hal ini akan mendorong produsen otomotif untuk mendirikan fasilitas produksi di negara tersebut dengan nilai investasi tinggi. Hal ini juga akan membuka banyak lapangan kerja baru yang akan berdampak pada perekonomian masyarakat di sana.
Berdasarkan wawancara terbaru dengan Duta Besar China untuk Aljazair Li Jian, tiga produsen mobil Tiongkok, Geely, Chery, dan JAC, mendirikan fasilitas manufaktur mobil di negara ini.
Perlu diingat bahwa JAC sebelumnya memiliki pabrik truk ringan KD di Aljazair. Sementara yang lainnya tidak memiliki latar belakang industri di negara Afrika Utara tersebut. Namun, belum ada informasi mengenai fasilitas manufaktur JAC yang akan datang di Aljazair.
Sedangkan Chery menyampaikan pada November 2023 lalu, mereka berencana mendirikan pabrik di Bordj Bou Arreridj. Fasilitas ini akan memiliki kapasitas produksi awal sebesar 24.000 unit per tahun.
Hal ini dilakukan oleh Geely, Chery, dan JAC yang merupakan tiga produsen mobil ternama asal China, akan membangun pabrik di Aljazair. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat kehadiran mereka di Afrika Utara.
Sebab, pemerintah Aljazair memberlakukan pembatasan impor kendaraan pada 2023, yang membuat produsen asal China kesulitan memasok mobil ke sana. Oleh sebab itu, mendirikan fasilitas pabrik menjadi solusi terbaik agar penjualan mereka di Afrika Utara tetap lancar.
Melansir Carnewschina, perekonomian di Aljazair sedang mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Untuk itu, memperketat impor mobil dilakukan sebagai upaya membangkitkan kembali industri dalam negeri.
Hal ini akan mendorong produsen otomotif untuk mendirikan fasilitas produksi di negara tersebut dengan nilai investasi tinggi. Hal ini juga akan membuka banyak lapangan kerja baru yang akan berdampak pada perekonomian masyarakat di sana.
Berdasarkan wawancara terbaru dengan Duta Besar China untuk Aljazair Li Jian, tiga produsen mobil Tiongkok, Geely, Chery, dan JAC, mendirikan fasilitas manufaktur mobil di negara ini.
Perlu diingat bahwa JAC sebelumnya memiliki pabrik truk ringan KD di Aljazair. Sementara yang lainnya tidak memiliki latar belakang industri di negara Afrika Utara tersebut. Namun, belum ada informasi mengenai fasilitas manufaktur JAC yang akan datang di Aljazair.
Sedangkan Chery menyampaikan pada November 2023 lalu, mereka berencana mendirikan pabrik di Bordj Bou Arreridj. Fasilitas ini akan memiliki kapasitas produksi awal sebesar 24.000 unit per tahun.
tulis komentar anda