Beli Mobil Listrik? Mikir-mikir Dulu! Pasar Mobil Bekasnya Masih Abu-abu
Rabu, 25 September 2024 - 10:49 WIB
JAKARTA - Pemerintah terus mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Tapi, sejumlah faktor masih menjadi penghambat. Salah satunya adalah masyarakat Indonesia masih ragu dengan harga jual kembalinya.
Seperti diketahui, masyarakat Indonesia masih memikirkan seberapa besar harga jual kembali saat membeli mobil. Saat ini, pasar mobil bekas di Tanah Air belum besar dan harganya cenderung jatuh akibat minimnya peminat.
“Memang tantangannya secondary market kendaraan berbasis listrik belum ada dibanding kendaraan bensin (internal combustion engine/ICE). Ini menjadi tantangan tersendiri," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2024).
Berdasarkan data Kemenko Perekonomian hingga April 2024, jumlah kendaraan listrik berbasis baterai yang beredar di Indonesia baru mencapai 133.225 unit.
Airlangga optimistis pengguna mobil listrik bisa meningkat dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.
Hal ini didorong dengan pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah di seluruh wilayah Indonesia.
Terutama membangun SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) untuk memberikan kemudahan pengguna mobil listrik dalam mengisi daya baterai.
“Diperkirakan di tahun 2035 jumlahnya bisa meningkat. Pemerintah juga mendorong dan mempercepat infrastruktur EV dan dalam kegiatan pembangunan transportasi, digitalisasi, dan juga penerapan transportasi hijau menjadi penting, terutama transportasi publik,"ujarAirlangga.
Lihat Juga: Kredit Pajak Dihapus, Mobil Listrik Terpukul: Industri EV Hadapi Masa Sulit di Bawah Trump?
Seperti diketahui, masyarakat Indonesia masih memikirkan seberapa besar harga jual kembali saat membeli mobil. Saat ini, pasar mobil bekas di Tanah Air belum besar dan harganya cenderung jatuh akibat minimnya peminat.
“Memang tantangannya secondary market kendaraan berbasis listrik belum ada dibanding kendaraan bensin (internal combustion engine/ICE). Ini menjadi tantangan tersendiri," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2024).
Berdasarkan data Kemenko Perekonomian hingga April 2024, jumlah kendaraan listrik berbasis baterai yang beredar di Indonesia baru mencapai 133.225 unit.
Airlangga optimistis pengguna mobil listrik bisa meningkat dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.
Hal ini didorong dengan pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah di seluruh wilayah Indonesia.
Terutama membangun SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) untuk memberikan kemudahan pengguna mobil listrik dalam mengisi daya baterai.
“Diperkirakan di tahun 2035 jumlahnya bisa meningkat. Pemerintah juga mendorong dan mempercepat infrastruktur EV dan dalam kegiatan pembangunan transportasi, digitalisasi, dan juga penerapan transportasi hijau menjadi penting, terutama transportasi publik,"ujarAirlangga.
Lihat Juga: Kredit Pajak Dihapus, Mobil Listrik Terpukul: Industri EV Hadapi Masa Sulit di Bawah Trump?
(dan)
tulis komentar anda