Mulai Ditinggal Pembeli, Porsche Akan Tutup Beberapa Dealer di China
Minggu, 27 Oktober 2024 - 15:13 WIB
BEIJING - Porsche akan mengurangi jaringan dealernya di China, karena lemahnya permintaan di pasar mobil terbesar dunia telah memberikan dampak buruk bagi produsen mobil Eropa.
Hal ini memaksa mereka memangkas biaya untuk mengurangi dampak terhadap margin keuntungan.
Porsche sedang mencari cara untuk memangkas biaya miliaran euro pada tahun 2030, Chief Financial Officer Lutz Meschke mengatakan kepada wartawan setelah melaporkan penurunan laba operasional kuartal ketiga sebesar 41 persen.
“China adalah tantangan yang luar biasa, tidak hanya bagi Porsche,” kata Meschke.
“Di masa depan, kita tidak bisa lagi berasumsi bahwa China akan kembali seperti dulu bagi para pemain Eropa.”
Meschke mengatakan struktur biaya Porsche akan disesuaikan untuk mencerminkan penjualan kendaraan tahunan global sekitar 250.000 unit, turun dari lebih dari 300.000 unit terjual dalam beberapa tahun terakhir.
Porsche mengatakan melemahnya permintaan di China dan peralihan ke kendaraan listrik yang lebih lambat dari perkiraan memaksa mereka untuk meninjau kembali jajaran produk, anggaran, dan biayanya.
“Ini semua tentang meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan kami lebih jauh lagi,” kata Meschke, seraya menambahkan bahwa Porsche sedang menghadapi perubahan struktural dalam permintaan di China, di mana krisis ekonomi telah mempengaruhi pengeluaran barang-barang mewah.
“Kami tidak menyerah di pasar China tetapi kami harus menghadapi fakta,” katanya, seraya menambahkan bahwa penjualan kendaraan di China diperkirakan akan stagnan pada tahun 2025 dibandingkan tahun ini dan Porsche akan mengurangi jaringan dealer lokalnya secara signifikan.
Hal ini memaksa mereka memangkas biaya untuk mengurangi dampak terhadap margin keuntungan.
Porsche sedang mencari cara untuk memangkas biaya miliaran euro pada tahun 2030, Chief Financial Officer Lutz Meschke mengatakan kepada wartawan setelah melaporkan penurunan laba operasional kuartal ketiga sebesar 41 persen.
“China adalah tantangan yang luar biasa, tidak hanya bagi Porsche,” kata Meschke.
“Di masa depan, kita tidak bisa lagi berasumsi bahwa China akan kembali seperti dulu bagi para pemain Eropa.”
Meschke mengatakan struktur biaya Porsche akan disesuaikan untuk mencerminkan penjualan kendaraan tahunan global sekitar 250.000 unit, turun dari lebih dari 300.000 unit terjual dalam beberapa tahun terakhir.
Porsche mengatakan melemahnya permintaan di China dan peralihan ke kendaraan listrik yang lebih lambat dari perkiraan memaksa mereka untuk meninjau kembali jajaran produk, anggaran, dan biayanya.
“Ini semua tentang meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan kami lebih jauh lagi,” kata Meschke, seraya menambahkan bahwa Porsche sedang menghadapi perubahan struktural dalam permintaan di China, di mana krisis ekonomi telah mempengaruhi pengeluaran barang-barang mewah.
“Kami tidak menyerah di pasar China tetapi kami harus menghadapi fakta,” katanya, seraya menambahkan bahwa penjualan kendaraan di China diperkirakan akan stagnan pada tahun 2025 dibandingkan tahun ini dan Porsche akan mengurangi jaringan dealer lokalnya secara signifikan.
(wbs)
tulis komentar anda