Pabrik BYD di Indonesia Ditagih Airlangga, Siap Beroperasi Akhir 2025?
Senin, 02 Desember 2024 - 10:19 WIB
JAKARTA - BYD mencatatkan torehan positif dalam hal penjualan mobil listrik di Indonesia. Namun, jenama asal Jepang ini belum membangun pabrik di Tanah Air. Alhasil, seluruh mobilnya masih berstatus CBU alias diimpor langsung dari Tiongkok.
BYD Motor Indonesia telah berkomitmen akan membangun pabrik di Kawasan Industri Subang Metropolitan.
Kabarnya, fasilitas pabrik mereka akan memiliki luas sekitar 106 hektar, dan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri tapi juga ekspor.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menagih janji pembangunan pabrik BYD di Indonesia.
Ini dilakukannya saat melakukan kunjungan ke pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024, di ICE BSD City, Tangerang, Minggu (1/12/2024).
Bukan hanya menagih janji pembangunan pabrik, Airlangga juga meminta BYD untuk menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor untuk kawasan Asia Tenggara. Bahkan, ia mengancam untuk mencabut untuk mencabut status special economic zones.
"Jadi buat pabrik atau tidak? Jangan hanya untuk dalam negeri, tapi juga harus ekspor. Kalau tidak ekspor, status special economic zones (Kawasan Ekonomi Khusus/KEK) untuk BYD akan saya cabut nih," kata Airlangga.
General Manager BYD Asia Pacific Auto Sales Division Liu Xueliang yang mendampingi Airlangga saat melakukan kunjungan terkejut dengan pernyataan tersebut. Ia langsung menjawab bahwa pabrik tersebut rencananya akan selesai pada akhir tahun depan.
BYD Motor Indonesia telah berkomitmen akan membangun pabrik di Kawasan Industri Subang Metropolitan.
Kabarnya, fasilitas pabrik mereka akan memiliki luas sekitar 106 hektar, dan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri tapi juga ekspor.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menagih janji pembangunan pabrik BYD di Indonesia.
Ini dilakukannya saat melakukan kunjungan ke pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024, di ICE BSD City, Tangerang, Minggu (1/12/2024).
Bukan hanya menagih janji pembangunan pabrik, Airlangga juga meminta BYD untuk menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor untuk kawasan Asia Tenggara. Bahkan, ia mengancam untuk mencabut untuk mencabut status special economic zones.
"Jadi buat pabrik atau tidak? Jangan hanya untuk dalam negeri, tapi juga harus ekspor. Kalau tidak ekspor, status special economic zones (Kawasan Ekonomi Khusus/KEK) untuk BYD akan saya cabut nih," kata Airlangga.
General Manager BYD Asia Pacific Auto Sales Division Liu Xueliang yang mendampingi Airlangga saat melakukan kunjungan terkejut dengan pernyataan tersebut. Ia langsung menjawab bahwa pabrik tersebut rencananya akan selesai pada akhir tahun depan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda