Honda dan Nissan Berencana Bergabung, Ini Tujuannya
Kamis, 19 Desember 2024 - 07:47 WIB
TOKYO - Perkembangan terkini di industri otomotif, laporan dari Nikkei Asia mengungkapkan bahwa Nissan dan Honda sedang mempertimbangkan merger di bawah perusahaan induk baru.
Meski laporan tersebut tidak menyebutkan sumber spesifik, pembahasan detail merger tersebut masih dalam tahap awal.
Bahkan, ada spekulasi bahwa Mitsubishi juga bisa menjadi bagian dari grup baru ini di masa depan.
Kolaborasi antara Nissan dan Honda bukanlah hal baru. Pada bulan Maret 2024, kedua perusahaan memulai kemitraan, yang diperluas pada bulan Agustus hingga mencakup Mitsubishi.
Ketiga perusahaan sepakat untuk bersama-sama mengembangkan kendaraan listrik (EV) dan perangkat lunak otomotif.
Nissan yang memegang 24 persen saham Mitsubishi memandang kolaborasi ini sebagai langkah strategis untuk tetap relevan di tengah tantangan industri yang semakin menantang.
Meski begitu, baik Nissan maupun Honda tidak menolak mengonfirmasi laporan merger tersebut. Dalam pernyataannya kepada Reuters, kedua perusahaan menyatakan bahwa mereka "mengeksplorasi berbagai kemungkinan kolaborasi di masa depan dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing."
Tahun 2024 menjadi masa sulit bagi pabrikan otomotif asal Jepang ini. Nissan, khususnya, terpaksa memangkas produksi kendaraan terlarisnya dan meminta dealer menjual mobil dengan kerugian.
Meski laporan tersebut tidak menyebutkan sumber spesifik, pembahasan detail merger tersebut masih dalam tahap awal.
Bahkan, ada spekulasi bahwa Mitsubishi juga bisa menjadi bagian dari grup baru ini di masa depan.
Kolaborasi antara Nissan dan Honda bukanlah hal baru. Pada bulan Maret 2024, kedua perusahaan memulai kemitraan, yang diperluas pada bulan Agustus hingga mencakup Mitsubishi.
Ketiga perusahaan sepakat untuk bersama-sama mengembangkan kendaraan listrik (EV) dan perangkat lunak otomotif.
Nissan yang memegang 24 persen saham Mitsubishi memandang kolaborasi ini sebagai langkah strategis untuk tetap relevan di tengah tantangan industri yang semakin menantang.
Meski begitu, baik Nissan maupun Honda tidak menolak mengonfirmasi laporan merger tersebut. Dalam pernyataannya kepada Reuters, kedua perusahaan menyatakan bahwa mereka "mengeksplorasi berbagai kemungkinan kolaborasi di masa depan dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing."
Tahun 2024 menjadi masa sulit bagi pabrikan otomotif asal Jepang ini. Nissan, khususnya, terpaksa memangkas produksi kendaraan terlarisnya dan meminta dealer menjual mobil dengan kerugian.
Lihat Juga :
tulis komentar anda