Hantaman COVID-19 Bikin Mazda Rugi Lebih dari Rp1 Triliun pada Q3 2020
Selasa, 10 November 2020 - 11:07 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 masih menghantui sektor otomotif. Beberapa merek besar harus rela merugi dibuatnya. Salah satunya adalah Mazda, yang mencatatkan kerugian operasional hingga USD73,4 juta atau lebih dari Rp1 triliun pada kuartal ketiga 2020. (Baca juga: Kemenag akan Gelar Telekonferensi Internasional Agama dan Pendidikan )
Menurut laporan Reuters, kerugian ini menjadi yang terparah dirasakan perusahaan asal Jepang itu, dalam 11 tahun terakhir. Pada kuartal sebelumnya, meski sama-sama merugi, tetapi jumlahnya lebih kecil. (Baca juga: Tercepat dalam Lintasan, Tim ITS Juarai Kontes Kapal Cepat Tak Berawak )
Mazda diuntungkan oleh rebound penjualan di Amerika Utara, yang menjadi pasar terbesarnya. Penjualan kendaraan di kawasan tersebut naik sekitar 1% dari tahun sebelumnya.
Mazda yang juga produsen mobil terbesar kelima di Jepang, berupaya tak menambah kerugian operasional sebesar CNY40 miliar. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan perkiraan 17 analis, yakni sebesar CNY53,3 miliar.
Mazda masih bisa bertahan karena penjualan CX-5 dan Mazda 3. Mereka terus mempertahankan prediksi bahwa dalam setahun penuh penjualan global akan turun sekitar 8,5%, menjadi 1,3 juta unit. Angka tersebut menjadi yang terendah dalam 7 tahun terakhir.
Menurut laporan Reuters, kerugian ini menjadi yang terparah dirasakan perusahaan asal Jepang itu, dalam 11 tahun terakhir. Pada kuartal sebelumnya, meski sama-sama merugi, tetapi jumlahnya lebih kecil. (Baca juga: Tercepat dalam Lintasan, Tim ITS Juarai Kontes Kapal Cepat Tak Berawak )
Mazda diuntungkan oleh rebound penjualan di Amerika Utara, yang menjadi pasar terbesarnya. Penjualan kendaraan di kawasan tersebut naik sekitar 1% dari tahun sebelumnya.
Mazda yang juga produsen mobil terbesar kelima di Jepang, berupaya tak menambah kerugian operasional sebesar CNY40 miliar. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan perkiraan 17 analis, yakni sebesar CNY53,3 miliar.
Mazda masih bisa bertahan karena penjualan CX-5 dan Mazda 3. Mereka terus mempertahankan prediksi bahwa dalam setahun penuh penjualan global akan turun sekitar 8,5%, menjadi 1,3 juta unit. Angka tersebut menjadi yang terendah dalam 7 tahun terakhir.
(wbs)
tulis komentar anda