Hacktiv8, Kata.ai, dan Riliv Adalah Startup Indonesia yang Jadi Favorit Google, Ini Alasannya
Minggu, 15 November 2020 - 14:22 WIB
JAKARTA - Setelah mendapat bimbingan online dan dukungan khusus selama tiga bulan, Hacktiv8, Kata.ai, dan Riliv bersama 12 peserta lain akhirnya resmi lulus dari program Google for Startups Accelerator: Southeast Asia.
”Dari 15 startup Asia Tenggara, tiga diantaranya dari Indonesia,” ujar Randy Jusuf, Managing Director, Google Indonesia. ”Mereka bekerja keras untuk memecahkan beberapa tantangan yang sangat penting di Indonesia dan di kawasan mereka,” ujarnya.
Google Accelerator memberi akses ke dukungan terbaik Google - SDM, jaringan, dan teknologi canggih - untuk membantu startup menciptakan produk yang hebat.
Para peserta menerima bimbingan dan dukungan khusus dari jaringan mentor global Google, juga akses ke pakar AI/ML, Cloud, Android, dan Web dari Google.
Selain bimbingan dan dukungan untuk proyek teknis, Accelerator juga memberikan pembahasan mendalam dan lokakarya yang berfokus pada desain produk, strategi bisnis, pemerolehan pelanggan, dan pengembangan kepemimpinan bagi pendiri startup.
Melalui Accelerator, kami ingin memanfaatkan dukungan terbaik Google untuk membantu startup Indonesia menyesuaikan strategi dan beradaptasi dengan keadaan saat ini,” jelas Head of Startup Ecosystem SEA, Thye Yeow Bok.
Lebih dari 600 startup mendaftar program Accelerator. Adapun Google secara khusus mencari startup yang menawarkan solusi di bidang layanan kesehatan, pendidikan, keuangan, atau logistik. Terutama yang memakai AI atau ML atau analisis data dengan cara yang efektif, atau yang memanfaatkan teknologi untuk menjadikan dunia lebih ramah bagi manula atau difabel.
Irzan Raditya, CEO & Co-founder Kata.ai menyebut bahwa program Google for Startup Accelerator membantunya mengetahui praktik terbaik, dan strategi/teknik tertentu di bidang yang ingin dipelajari lebih dalam.
”Kami bukan hanya belajar hal-hal praktis, tapi juga dibantu jika memiliki pertanyaan, kesulitan, atau ketika kami ingin dibukakan channel/jaringan ke individu tertentu,” ujar Irzan.
”Dari 15 startup Asia Tenggara, tiga diantaranya dari Indonesia,” ujar Randy Jusuf, Managing Director, Google Indonesia. ”Mereka bekerja keras untuk memecahkan beberapa tantangan yang sangat penting di Indonesia dan di kawasan mereka,” ujarnya.
Google Accelerator memberi akses ke dukungan terbaik Google - SDM, jaringan, dan teknologi canggih - untuk membantu startup menciptakan produk yang hebat.
Para peserta menerima bimbingan dan dukungan khusus dari jaringan mentor global Google, juga akses ke pakar AI/ML, Cloud, Android, dan Web dari Google.
Selain bimbingan dan dukungan untuk proyek teknis, Accelerator juga memberikan pembahasan mendalam dan lokakarya yang berfokus pada desain produk, strategi bisnis, pemerolehan pelanggan, dan pengembangan kepemimpinan bagi pendiri startup.
Melalui Accelerator, kami ingin memanfaatkan dukungan terbaik Google untuk membantu startup Indonesia menyesuaikan strategi dan beradaptasi dengan keadaan saat ini,” jelas Head of Startup Ecosystem SEA, Thye Yeow Bok.
Lebih dari 600 startup mendaftar program Accelerator. Adapun Google secara khusus mencari startup yang menawarkan solusi di bidang layanan kesehatan, pendidikan, keuangan, atau logistik. Terutama yang memakai AI atau ML atau analisis data dengan cara yang efektif, atau yang memanfaatkan teknologi untuk menjadikan dunia lebih ramah bagi manula atau difabel.
Irzan Raditya, CEO & Co-founder Kata.ai menyebut bahwa program Google for Startup Accelerator membantunya mengetahui praktik terbaik, dan strategi/teknik tertentu di bidang yang ingin dipelajari lebih dalam.
”Kami bukan hanya belajar hal-hal praktis, tapi juga dibantu jika memiliki pertanyaan, kesulitan, atau ketika kami ingin dibukakan channel/jaringan ke individu tertentu,” ujar Irzan.
(dan)
tulis komentar anda