Perang soal Pemilu Presiden, tapi untuk yang Satu ini Trump dan Biden Umbar Pujian
Kamis, 19 November 2020 - 19:16 WIB
WASHINGTON - Di tengah panasnya suasana politik di Amerika Serikat , dua kandidat yang bertarung yaitu Donald Trump (presiden saat ini) dan Joe Biden (presiden terpilih) sama-sama merayakan peluncuran astronot SpaceX untuk NASA pada Minggu malam (15/11/2020). Walaupun nada pujian mereka sangat berbeda satu sama lain.
Diketahui, roket SpaceX Falcon 9 meluncurkan kapsul Crew Dragon "Resilience" Minggu malam dari Florida guna memulai misi Crew-1 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Empat astronot itu adalah astronot NASA Victor Glover, Mike Hopkins, dan Shannon Walker. Sedangkan satu lagi, Soichi Noguchi, dari Jepang. (Baca juga: Samsung Galaxy, Handphone Canggih Harga Hanya 3 Jutaan! )
"Peluncuran yang hebat! @NASA adalah bencana tertutup saat kami mengambil alih. Sekarang, sekali lagi ini menjadi pusat antariksa 'terpanas', paling maju, di dunia, sejauh ini!" cuit Trump pada Minggu malam.
Presiden AS itu men-tweet sesuatu yang serupa pada 5 Agustus, tiga hari setelah Demo-2 kembali ke Bumi, mengklaim bahwa NASA telah "ditutup dan mati" sebelum dia berkuasa pada 2017. Padahal NASA sudah kuat sejak didirikan pada akhir 1950-an.
Laman Space.com menyebutkan, kicauan semacam itu mungkin merujuk pada rentang 9 tahun setelah pesawat ulang-alik pensiun pada 2011. Ketika Amerika Serikat tidak memiliki kemampuan untuk meluncurkan astronot ke orbit dan oleh karena itu sepenuhnya bergantung pada pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia untuk melakukan pekerjaan ini.
Tapi benih prestasi awak SpaceX baru-baru ini ditaburkan selama masa jabatan pertama Presiden Barack Obama. Pada 2010, NASA mendirikan Program Kru Komersial, yang telah mendorong pengembangan taksi astronot Amerika pribadi untuk mengisi posisi pesawat ulang-alik.
Pada tahun 2014, program tersebut menandatangani kesepakatan membawa awak dengan SpaceX dan Boeing, yang sedang mengerjakan kapsulnya sendiri yang disebut CST-100 Starliner. Starliner belum siap menerbangkan astronot karena harus terlebih dahulu melakukan penerbangan tanpa awak ke ISS, misi yang gagal diselesaikan pada percobaan pertamanya pada Desember 2019.
Kicauan pasca-peluncuran Biden pada Minggu malam jauh lebih tradisional, tanpa komentar buruk tentang masa lalu NASA.
Diketahui, roket SpaceX Falcon 9 meluncurkan kapsul Crew Dragon "Resilience" Minggu malam dari Florida guna memulai misi Crew-1 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Empat astronot itu adalah astronot NASA Victor Glover, Mike Hopkins, dan Shannon Walker. Sedangkan satu lagi, Soichi Noguchi, dari Jepang. (Baca juga: Samsung Galaxy, Handphone Canggih Harga Hanya 3 Jutaan! )
"Peluncuran yang hebat! @NASA adalah bencana tertutup saat kami mengambil alih. Sekarang, sekali lagi ini menjadi pusat antariksa 'terpanas', paling maju, di dunia, sejauh ini!" cuit Trump pada Minggu malam.
Presiden AS itu men-tweet sesuatu yang serupa pada 5 Agustus, tiga hari setelah Demo-2 kembali ke Bumi, mengklaim bahwa NASA telah "ditutup dan mati" sebelum dia berkuasa pada 2017. Padahal NASA sudah kuat sejak didirikan pada akhir 1950-an.
Laman Space.com menyebutkan, kicauan semacam itu mungkin merujuk pada rentang 9 tahun setelah pesawat ulang-alik pensiun pada 2011. Ketika Amerika Serikat tidak memiliki kemampuan untuk meluncurkan astronot ke orbit dan oleh karena itu sepenuhnya bergantung pada pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia untuk melakukan pekerjaan ini.
Tapi benih prestasi awak SpaceX baru-baru ini ditaburkan selama masa jabatan pertama Presiden Barack Obama. Pada 2010, NASA mendirikan Program Kru Komersial, yang telah mendorong pengembangan taksi astronot Amerika pribadi untuk mengisi posisi pesawat ulang-alik.
Pada tahun 2014, program tersebut menandatangani kesepakatan membawa awak dengan SpaceX dan Boeing, yang sedang mengerjakan kapsulnya sendiri yang disebut CST-100 Starliner. Starliner belum siap menerbangkan astronot karena harus terlebih dahulu melakukan penerbangan tanpa awak ke ISS, misi yang gagal diselesaikan pada percobaan pertamanya pada Desember 2019.
Kicauan pasca-peluncuran Biden pada Minggu malam jauh lebih tradisional, tanpa komentar buruk tentang masa lalu NASA.
tulis komentar anda