2027, Mobil Listrik Diprediksi akan Lebih Murah dari Mobil Konvensional
Senin, 17 Mei 2021 - 21:00 WIB
INGGRIS - Sebuah studi yang dilakukan oleh BloombergNEF menyebutkan harga mobil listrik akan jauh lebih murah dari harga mobil konvensional pada 2027. Prediksi itu diperkirakan akan terjadi kawasan seiring dengan ketatnya aturan emisi yang diberlakukan di negara-negara di Benua Biru.
Harga mobil listrik juga akan lebih murah dibanding sekarang karena hadirnya teknologi pembuatan baterai yang lebih baik. Produksi baterai itu nantinya akan menekan harga baterai yang merupakan indikator terbesar dari mahalnya harga mobil listrik.
Selain jadi lebih murah, mobil-mobil listrik juga akan menjadi mobil pilihan utama. Mobil dengan energi terbarukan itu akan mendominasi mobil-mobil berbahan bakar fosil atau konvensional.
BloombergNEF juga menyebutkan momen dimana harga mobil listrik jauh lebih murah dibanding mobil berbahan bakar fosil pada 2027 akan jadi titik balik transisi terbesar yang ada dalam sejarah mobil listrik. Pasalnya butuh waktu yang cukup lama bagi mobil listrik untuk mencapai momen tersebut.
Mereka mencontohkan saat ini harga satu mobil listrik sebelum insentif berada di angka 33.300 Euro atau setara Rp569,87 juta. Sementara mobil berbahan bakar fosil ada di harga 18.600 Euro atau senilai Rp318,30 juta.
Pada 2026 menurut BloombergNEF harga kedua mobil tersebut justru akan sama-sama ada di kisaran harga 19.000 Euro atau setara Rp325,1 juta. Setahun kemudian baru harga-harga mobil listrik akan berbanding terbalik dengan harga yang ada tahun ini. Mobil listrik akan jauh lebih murah dibanding mobil konvensional.
Puncaknya pada 2030, harga mobil listrik sebelum insentif ada di angka 16.300 Euro (Rp278,9 juta) sedangkan mobil konvensional di harga 19.900 Euro (Rp340,5 juta).
Selain harga yang jadi lebih murah, perawatan purna jual mobil listrik juga akan jauh menarik dibanding mobil konvensional. Pasalnya mobil listrik hanya memerlukan perawatan purnajual yang lebih sedikit ketimbang mobil berbahan bakar fosil.
Harga mobil listrik juga akan lebih murah dibanding sekarang karena hadirnya teknologi pembuatan baterai yang lebih baik. Produksi baterai itu nantinya akan menekan harga baterai yang merupakan indikator terbesar dari mahalnya harga mobil listrik.
Selain jadi lebih murah, mobil-mobil listrik juga akan menjadi mobil pilihan utama. Mobil dengan energi terbarukan itu akan mendominasi mobil-mobil berbahan bakar fosil atau konvensional.
BloombergNEF juga menyebutkan momen dimana harga mobil listrik jauh lebih murah dibanding mobil berbahan bakar fosil pada 2027 akan jadi titik balik transisi terbesar yang ada dalam sejarah mobil listrik. Pasalnya butuh waktu yang cukup lama bagi mobil listrik untuk mencapai momen tersebut.
Mereka mencontohkan saat ini harga satu mobil listrik sebelum insentif berada di angka 33.300 Euro atau setara Rp569,87 juta. Sementara mobil berbahan bakar fosil ada di harga 18.600 Euro atau senilai Rp318,30 juta.
Pada 2026 menurut BloombergNEF harga kedua mobil tersebut justru akan sama-sama ada di kisaran harga 19.000 Euro atau setara Rp325,1 juta. Setahun kemudian baru harga-harga mobil listrik akan berbanding terbalik dengan harga yang ada tahun ini. Mobil listrik akan jauh lebih murah dibanding mobil konvensional.
Puncaknya pada 2030, harga mobil listrik sebelum insentif ada di angka 16.300 Euro (Rp278,9 juta) sedangkan mobil konvensional di harga 19.900 Euro (Rp340,5 juta).
Selain harga yang jadi lebih murah, perawatan purna jual mobil listrik juga akan jauh menarik dibanding mobil konvensional. Pasalnya mobil listrik hanya memerlukan perawatan purnajual yang lebih sedikit ketimbang mobil berbahan bakar fosil.
(wsb)
tulis komentar anda