Model Y dan Model 3 Laris Manis, Tesla Raup Keuntungan US$ 1 Miliar
Selasa, 27 Juli 2021 - 09:09 WIB
CALIFORNIA - Ketika sejumlah produsen otomotif mengurangi produksi akibat kekurangan chip, produsen mobil listrik Tesla justru mencapai penjualan signifikan. Dalam kuartal kedua tahun 2021, Tesla mencatat rekor peniriman 200 ribu unit dengan keuntungan hingga US$ 1 miliar.
Dilansir BBC News, Selasa (27/7/2021), Tesla melaporkan kemarin bahwa keuntungan melonjak dari penjualan yang kuat. Laba untuk tiga bulan kedua tahun ini adalah US $1,1 miliar, naik dari $104 juta tahun lalu, didukung oleh penjualan sedan Model 3 dan Model Y yang lebih murah.
Dalam pembaruan kepada investor pada hari Senin, Tesla mengatakan: "Sentimen publik dan dukungan untuk kendaraan listrik tampaknya berada pada titik yang belum pernah terlihat sebelumnya.
"Kami terus bekerja keras untuk menekan biaya dan meningkatkan tingkat produksi kami untuk membuat kendaraan listrik dapat diakses oleh sebanyak mungkin orang," katanya.
Tesla menambahkan bahwa seberapa cepat ia dapat memproduksi mobil sepanjang sisa tahun ini akan bergantung pada pasokan suku cadang utama kendaraannya.
Sementara itu, Elon Musk mengakui dampak kekurangan chip global memengaruhi industri otomotif miliknya. Akibatnya ada peningkatan waktu tunggu untuk mobil Tesla, terutama di seluruh Eropa.
Musk mengatakan, dampaknya juga mempengaruhi produksi pabrik baru Tesla di Berlin. Sementara ini Tesla akan meningkatkan produksi di California terlebih dahulu sambil menunggu pasokan chip kembali normal.
Dilansir BBC News, Selasa (27/7/2021), Tesla melaporkan kemarin bahwa keuntungan melonjak dari penjualan yang kuat. Laba untuk tiga bulan kedua tahun ini adalah US $1,1 miliar, naik dari $104 juta tahun lalu, didukung oleh penjualan sedan Model 3 dan Model Y yang lebih murah.
Dalam pembaruan kepada investor pada hari Senin, Tesla mengatakan: "Sentimen publik dan dukungan untuk kendaraan listrik tampaknya berada pada titik yang belum pernah terlihat sebelumnya.
"Kami terus bekerja keras untuk menekan biaya dan meningkatkan tingkat produksi kami untuk membuat kendaraan listrik dapat diakses oleh sebanyak mungkin orang," katanya.
Tesla menambahkan bahwa seberapa cepat ia dapat memproduksi mobil sepanjang sisa tahun ini akan bergantung pada pasokan suku cadang utama kendaraannya.
Sementara itu, Elon Musk mengakui dampak kekurangan chip global memengaruhi industri otomotif miliknya. Akibatnya ada peningkatan waktu tunggu untuk mobil Tesla, terutama di seluruh Eropa.
Musk mengatakan, dampaknya juga mempengaruhi produksi pabrik baru Tesla di Berlin. Sementara ini Tesla akan meningkatkan produksi di California terlebih dahulu sambil menunggu pasokan chip kembali normal.
(ysw)
tulis komentar anda