Berencana Bikin Murah Mobil Listrik, Thailand Rumuskan Pajak EV
Senin, 02 Agustus 2021 - 07:28 WIB
BANGKOK - Thailand bertekad memurahkan harga mobil listrik saat dengan menyusun struktur pajak cukai baru untuk kendaraan listrik (EV) dan diharapkan akan selesai tahun ini juga.
Seperti dilansir dari Bangkok Post Direktur Jenderal Departemen Cukai Thailand, Lavaron Sangsit, struktur pajak baru ditujukan untuk meningkatkan permintaan publik untuk EV.
Menurut dia, komite nasional yang bertanggung jawab atas kebijakan tersebut akan menggelar rapat pekan ini untuk mempercepat proses tersebut. Komite, yang diketuai oleh wakil perdana menteri Supattanapong Punmeechaow, menargetkan produksi total 225.000 unit EV pada tahun 2025 sebagaimana diuraikan dalam rencana EV tiga fase yang diumumkan Mei lalu.
Jumlah tersebut tidak hanya untuk mobil pikap dan truk bertenaga listrik penuh, tetapi juga termasuk model hybrid dan plug-in hybrid. Pada tahap tersebut, volume produksi yang ditargetkan akan mewakili 10% dari total produksi kendaraan di Thailand, sebelum mencapai target 725.000 unit pada tahun 2030 setelah memasuki tahap akhir dari rencana tersebut. Rencana tersebut juga mencakup produksi baterai untuk kendaraan listrik di dalam negeri.
Komite kebijakan EV juga akan membantu menetapkan insentif keuangan dan pajak serta standar keselamatan untuk produsen EV dan baterai. Mereka juga telah berdiskusi dengan tiga pihak yang bertanggung jawab untuk menghasilkan listrik tentang pengembangan infrastruktur jaringan pintar khusus untuk sektor EV, dengan target menyediakan total 12.000 pengisi daya cepat pada tahun 2030. Thailand juga telah mengumumkan akan melarang penjualan mobil bensin dan diesel baru pada tahun 2035.
Untuk saat ini, EV di Thailand dikenakan pajak cukai sebesar 8%, tetapi produsen kendaraan telah diberikan manfaat investasi dari Board of Investment (BoI) dengan tarif pajak 2%. Selain itu, dari tahun 2020 hingga akhir tahun 2022, tarif 0% diberikan di bawah promosi khusus dari BoI.
Struktur cukai untuk kendaraan yang digunakan di Thailand sekarang didasarkan pada emisi karbon dioksida (CO2), dan dibagi menjadi empat kategori kendaraan - mobil penumpang tidak melebihi 10 tempat duduk; truk pikap yang merupakan kendaraan penumpang, double cab dan space cab; mobil ramah lingkungan dan mobil yang menggunakan bahan bakar bio E85 dan B10; serta EV.
Seperti dilansir dari Bangkok Post Direktur Jenderal Departemen Cukai Thailand, Lavaron Sangsit, struktur pajak baru ditujukan untuk meningkatkan permintaan publik untuk EV.
Menurut dia, komite nasional yang bertanggung jawab atas kebijakan tersebut akan menggelar rapat pekan ini untuk mempercepat proses tersebut. Komite, yang diketuai oleh wakil perdana menteri Supattanapong Punmeechaow, menargetkan produksi total 225.000 unit EV pada tahun 2025 sebagaimana diuraikan dalam rencana EV tiga fase yang diumumkan Mei lalu.
Jumlah tersebut tidak hanya untuk mobil pikap dan truk bertenaga listrik penuh, tetapi juga termasuk model hybrid dan plug-in hybrid. Pada tahap tersebut, volume produksi yang ditargetkan akan mewakili 10% dari total produksi kendaraan di Thailand, sebelum mencapai target 725.000 unit pada tahun 2030 setelah memasuki tahap akhir dari rencana tersebut. Rencana tersebut juga mencakup produksi baterai untuk kendaraan listrik di dalam negeri.
Komite kebijakan EV juga akan membantu menetapkan insentif keuangan dan pajak serta standar keselamatan untuk produsen EV dan baterai. Mereka juga telah berdiskusi dengan tiga pihak yang bertanggung jawab untuk menghasilkan listrik tentang pengembangan infrastruktur jaringan pintar khusus untuk sektor EV, dengan target menyediakan total 12.000 pengisi daya cepat pada tahun 2030. Thailand juga telah mengumumkan akan melarang penjualan mobil bensin dan diesel baru pada tahun 2035.
Untuk saat ini, EV di Thailand dikenakan pajak cukai sebesar 8%, tetapi produsen kendaraan telah diberikan manfaat investasi dari Board of Investment (BoI) dengan tarif pajak 2%. Selain itu, dari tahun 2020 hingga akhir tahun 2022, tarif 0% diberikan di bawah promosi khusus dari BoI.
Struktur cukai untuk kendaraan yang digunakan di Thailand sekarang didasarkan pada emisi karbon dioksida (CO2), dan dibagi menjadi empat kategori kendaraan - mobil penumpang tidak melebihi 10 tempat duduk; truk pikap yang merupakan kendaraan penumpang, double cab dan space cab; mobil ramah lingkungan dan mobil yang menggunakan bahan bakar bio E85 dan B10; serta EV.
(wbs)
tulis komentar anda