Amerika Lakukan Investigasi Resmi Terhadap Autopilot Tesla
Selasa, 17 Agustus 2021 - 07:02 WIB
WASHINGTON - Badan federal AS yang bertanggung jawab atas keselamatan jalan sedang membuka penyelidikan resmi terhadap sistem Autopilot Self-Driving Tesla . Investigasi dilakukan terhadap sekitar 765.000 mobil Tesla yang dibuat sejak 2014.
Dilansir BBC News, Selasa (17/8/2021), administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mengatakan pihaknya bertindak menyusul 11 kecelakaan Tesla sejak 2018. Dalam beberapa kasus, Autopilot Tesla seperti tak berfungsi sehingga menabrak langsung ke kendaraan di depannya.
Investigasi akan mencakup sekitar 765.000 mobil Tesla yang dibuat sejak 2014. Itu termasuk yang ada di Model Y, Model X, Model S dan Model 3, kata NHTSA - seluruh rentang saat ini.
Badan tersebut prihatin dengan ketidakmampuan Tesla untuk menghindari kendaraan yang berhenti di jalan, terutama kendaraan yang dalam kondisi darurat akibat sebuah insiden. Di antara daftar kasus kecelakaan itu salah satunya adalah Tesla menabrak mobil polisi yang diparkir.
NHTSA mengatakan sedang membuka penyelidikan awal teknologi yang digunakan untuk memantau, membantu, dan menegakkan keterlibatan pengemudi saat menggunakan Autopilot.
Dikatakan bahwa dalam 11 kecelakaan yang mendorong penyelidikan ini, baik Autopilot atau sistem yang disebut Traffic Aware Cruise Control telah aktif sesaat sebelum tabrakan. Teknologi itu seharusnya memungkinkan mobil untuk secara otomatis mengarahkan, mempercepat dan melakukan pengereman.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara NHTSA mengatakan, tidak ada kendaraan bermotor yang mampu mengemudi sendiri. Kendaraan otonom sekarang ini tetap membutuhkan pengemudi manusia untuk memegang kendali.
Chief executive Elon Musk sebelumnya telah mengumumkan 19 Agustus sebagai " Tesla AI Day", yang katanya akan menunjukkan kemajuan sistem kecerdasan buatan perusahaan untuk merekrut pakar AI.
Dilansir BBC News, Selasa (17/8/2021), administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mengatakan pihaknya bertindak menyusul 11 kecelakaan Tesla sejak 2018. Dalam beberapa kasus, Autopilot Tesla seperti tak berfungsi sehingga menabrak langsung ke kendaraan di depannya.
Investigasi akan mencakup sekitar 765.000 mobil Tesla yang dibuat sejak 2014. Itu termasuk yang ada di Model Y, Model X, Model S dan Model 3, kata NHTSA - seluruh rentang saat ini.
Badan tersebut prihatin dengan ketidakmampuan Tesla untuk menghindari kendaraan yang berhenti di jalan, terutama kendaraan yang dalam kondisi darurat akibat sebuah insiden. Di antara daftar kasus kecelakaan itu salah satunya adalah Tesla menabrak mobil polisi yang diparkir.
NHTSA mengatakan sedang membuka penyelidikan awal teknologi yang digunakan untuk memantau, membantu, dan menegakkan keterlibatan pengemudi saat menggunakan Autopilot.
Dikatakan bahwa dalam 11 kecelakaan yang mendorong penyelidikan ini, baik Autopilot atau sistem yang disebut Traffic Aware Cruise Control telah aktif sesaat sebelum tabrakan. Teknologi itu seharusnya memungkinkan mobil untuk secara otomatis mengarahkan, mempercepat dan melakukan pengereman.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara NHTSA mengatakan, tidak ada kendaraan bermotor yang mampu mengemudi sendiri. Kendaraan otonom sekarang ini tetap membutuhkan pengemudi manusia untuk memegang kendali.
Chief executive Elon Musk sebelumnya telah mengumumkan 19 Agustus sebagai " Tesla AI Day", yang katanya akan menunjukkan kemajuan sistem kecerdasan buatan perusahaan untuk merekrut pakar AI.
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda