Cuaca Panas Ekstrem Paksa Toyota dan Volkwagen Tutup Pabrik di China
Minggu, 21 Agustus 2022 - 16:31 WIB
BEIJING - China kini harus menghadapi masalah baru, akibat cuaca panas ekstrem beberapa pabrik kendaraan di provinsi Sichuan terpaksa menghentikan operasi selama enam hari.
Seperti dilansir dari Bloomberg, Minggu (21/8/2022), beberapa perusahaan seperti Toyota, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dan Volkswagen dilaporkan menutup pabrik mereka sementara karena sistem jaringan listrik tidak mampu memenuhi permintaan yang tinggi.
Provinsi Sichuan telah mengalami cuaca panas yang ekstrem sejak Juli lalu, dengan suhu mencapai 40 °C yang mengakibatkan meningkatnya permintaan untuk sistem pendingin udara, yang membebani sistem jaringan listrik.
Cuaca panas yang ekstrim juga menyebabkan turunnya permukaan air sungai, dan mengurangi laju listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga air.
Beberapa tindakan penghematan daya telah diterapkan termasuk menghentikan sementara operasi pabrik, sementara kota Luzhou telah memerintahkan sistem penerangan jalan untuk dimatikan pada malam hari untuk mengurangi beban pada sistem jaringan.
Dalam beberapa bulan terakhir, China kembali menghadapi peningkatan kasus COVID-19, yang menyebabkan beberapa perusahaan otomotif menutup pabrik perakitan kendaraannya.
Seperti dilansir dari Bloomberg, Minggu (21/8/2022), beberapa perusahaan seperti Toyota, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dan Volkswagen dilaporkan menutup pabrik mereka sementara karena sistem jaringan listrik tidak mampu memenuhi permintaan yang tinggi.
Provinsi Sichuan telah mengalami cuaca panas yang ekstrem sejak Juli lalu, dengan suhu mencapai 40 °C yang mengakibatkan meningkatnya permintaan untuk sistem pendingin udara, yang membebani sistem jaringan listrik.
Cuaca panas yang ekstrim juga menyebabkan turunnya permukaan air sungai, dan mengurangi laju listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga air.
Beberapa tindakan penghematan daya telah diterapkan termasuk menghentikan sementara operasi pabrik, sementara kota Luzhou telah memerintahkan sistem penerangan jalan untuk dimatikan pada malam hari untuk mengurangi beban pada sistem jaringan.
Dalam beberapa bulan terakhir, China kembali menghadapi peningkatan kasus COVID-19, yang menyebabkan beberapa perusahaan otomotif menutup pabrik perakitan kendaraannya.
(wbs)
tulis komentar anda