Konsultan WHO asal China Bersaksi COVID-19 Hasil Persekongkolan Jahat
Minggu, 12 Juli 2020 - 16:05 WIB
NEW YORK - Hingga saat ini virus corona masih menjadi misteri, pasalnya kabar apakah virus itu dibentuk dari alam atau buatan manusia hingga kini belum terjawab. Namun banyak sebagian ahli berpendapat bahwa virus ini buatan manusia.
Seperti dilansir dari Daily Minggu 12/7/2020, hal inilah yang turut diungkap Dr. Limeng Yan seorang virologi lulusan Universitas Hongkong yang melakukan penelitian virus dan berhasil melarikan diri ke Amerika Serikat. BACA JUGA - Bukan Basa-Basi, Nih Bukti Motor 2 Tak Siap Diproduksi Kembali
Limeng mengaku pernah bertugas di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hongkong, laboratorium tempat ia bekerja adalah salah satu laboratorium terbaik di dunia untuk penelitian virus pneumonia Wuhan. Dalam wawancaranya dengan Fox News ia mengungkapkan sejumlah kebenaran yang menakjubkan.
Pada 31 Desember 2019, Limeng Yan ditunjuk oleh atasannya, Leo Poon yang menjabat sebagai konsultan untuk WHO, untuk secara diam-diam mempelajari corona. BACA JUGA - Lawan Brompton, KTM dan Harley-Davidson Produksi Sepeda Gaya-Gayaan
Pada hari yang sama, seorang ilmuwan yang bekerja di Pusat Pengendalian Penyakit Tiongkok mengatakan kepadanya, bahwa ada satu keluarga yang anggotanya terinfeksi virus tersebut, menunjukkan bahwa virus dapat menular dari manusia ke manusia.
Namun Ketika Limeng Yan melaporkan hasil penelitiannya kepada atasnya Leo Poon, dia malah diancam oleh atasannya. Limeng Yan lainnya yang bertugas di laboratorium juga menjabat sebagai konsultan WHO, Profesor Malik Peiris juga mengetahui hasil penyelidikan virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia.
Namun, pengumuman WHO yang dikeluarkan masing-masing pada 9 Januari dan 14 Januari 2020 menyebutkan : Tidak ada bukti bahwa virus dapat menyebar dari manusia ke manusia.
Dr. Sean Lin, mantan peneliti virologi di US Army Research Institute mengatakan : “Mereka sebagai ahli laboratorium WHO, pasti memiliki saluran untuk memberitahu kepada WHO apa yang terjadi di China, Jadi dapat dipastikan bahwa WHO menyembunyikan situasi ini”.
China hingga 20 Januari 2020, baru terpaksa mengumumkan : Muncul jenis virus yang tidak diketahui asalnya yang mampu ditransmisikan antar manusia. Karena itu lockdown kota Wuhan benar-benar diterapkan pada 23 Januari.
Ocehan Limeng rupanya membuat Kedutaan Besar China di AS angkat suara: "Kami belum pernah mendengar tentang orang ini,''
Seperti dilansir dari Daily Minggu 12/7/2020, hal inilah yang turut diungkap Dr. Limeng Yan seorang virologi lulusan Universitas Hongkong yang melakukan penelitian virus dan berhasil melarikan diri ke Amerika Serikat. BACA JUGA - Bukan Basa-Basi, Nih Bukti Motor 2 Tak Siap Diproduksi Kembali
Limeng mengaku pernah bertugas di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hongkong, laboratorium tempat ia bekerja adalah salah satu laboratorium terbaik di dunia untuk penelitian virus pneumonia Wuhan. Dalam wawancaranya dengan Fox News ia mengungkapkan sejumlah kebenaran yang menakjubkan.
Pada 31 Desember 2019, Limeng Yan ditunjuk oleh atasannya, Leo Poon yang menjabat sebagai konsultan untuk WHO, untuk secara diam-diam mempelajari corona. BACA JUGA - Lawan Brompton, KTM dan Harley-Davidson Produksi Sepeda Gaya-Gayaan
Pada hari yang sama, seorang ilmuwan yang bekerja di Pusat Pengendalian Penyakit Tiongkok mengatakan kepadanya, bahwa ada satu keluarga yang anggotanya terinfeksi virus tersebut, menunjukkan bahwa virus dapat menular dari manusia ke manusia.
Namun Ketika Limeng Yan melaporkan hasil penelitiannya kepada atasnya Leo Poon, dia malah diancam oleh atasannya. Limeng Yan lainnya yang bertugas di laboratorium juga menjabat sebagai konsultan WHO, Profesor Malik Peiris juga mengetahui hasil penyelidikan virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia.
Namun, pengumuman WHO yang dikeluarkan masing-masing pada 9 Januari dan 14 Januari 2020 menyebutkan : Tidak ada bukti bahwa virus dapat menyebar dari manusia ke manusia.
Dr. Sean Lin, mantan peneliti virologi di US Army Research Institute mengatakan : “Mereka sebagai ahli laboratorium WHO, pasti memiliki saluran untuk memberitahu kepada WHO apa yang terjadi di China, Jadi dapat dipastikan bahwa WHO menyembunyikan situasi ini”.
China hingga 20 Januari 2020, baru terpaksa mengumumkan : Muncul jenis virus yang tidak diketahui asalnya yang mampu ditransmisikan antar manusia. Karena itu lockdown kota Wuhan benar-benar diterapkan pada 23 Januari.
Ocehan Limeng rupanya membuat Kedutaan Besar China di AS angkat suara: "Kami belum pernah mendengar tentang orang ini,''
(wbs)
tulis komentar anda