Ahli Ungkap Dampak Mengerikan Jika Mobil Listrik Alami Kecelakaan
loading...
A
A
A
NEW YORK - Mobil listrik menjadi pilihan alternatif selama ini untuk menjawab isu pemanasan global. Namun, tidak semua isu terkait mobil listrik itu positif, apalagi terkait isu keselamatan.
Kepala Badan Keselamatan Transportasi Amerika Serikat (NHTSA), Jennifer Homendy menyatakan masalah terbesar mobil listrik adalah bobot kendaraan itu sendiri yang dapat menyebabkan risiko kecelakaan fatal.
Seperti dilansir dari Carscoops, contohnya Hummer EV dengan bobot sekitar 4082kg
Sebagian besar bobot ini disumbangkan oleh bobot baterai dan pada kasus Hummer EV ini sebelumnya, bobot baterainya sama dengan Honda Civic generasi terbaru.
Meski berat, baterai ini hanya menyediakan jarak tempuh sekitar 480km untuk sekali pengisian penuh
Selain masalah bobot, varian EV juga cenderung dijual dengan harga lebih tinggi dibandingkan varian bermesin pembakaran dalam.
Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan SUV besar dan berat mendominasi grafik penjualan sedan dan menjadi tren pemilihan mobil baru secara global.
Kembali ke Hummer EV, merupakan situasi ekstrim jika Hummer EV bertabrakan dengan mobil kompak dimana bobot Hummer dapat mempengaruhi struktur keamanan mobil kompak tersebut.
Dalam laporan tidak resmi, ditemukan bahwa jika sebuah kendaraan lebih berat 453kg dari mobil lain dan terlibat dalam kecelakaan, kemungkinan besar penumpang di dalam mobil yang lebih ringan bisa meninggal akibat kecelakaan tersebut.
Sederhananya, bobot sebuah SUV bisa menjadi penyebab kecelakaan fatal. Bahkan dengan kereta SUV yang berat saat dipasangi baterai memperburuk situasi ini.
Karena masalah ini, solusi paling efektif di masa depan adalah memproduksi baterai yang lebih ringan untuk mengurangi bobot keseluruhan SUV bertenaga listrik meski tidak semudah yang diharapkan.
Baca Juga
Kepala Badan Keselamatan Transportasi Amerika Serikat (NHTSA), Jennifer Homendy menyatakan masalah terbesar mobil listrik adalah bobot kendaraan itu sendiri yang dapat menyebabkan risiko kecelakaan fatal.
Seperti dilansir dari Carscoops, contohnya Hummer EV dengan bobot sekitar 4082kg
Sebagian besar bobot ini disumbangkan oleh bobot baterai dan pada kasus Hummer EV ini sebelumnya, bobot baterainya sama dengan Honda Civic generasi terbaru.
Meski berat, baterai ini hanya menyediakan jarak tempuh sekitar 480km untuk sekali pengisian penuh
Selain masalah bobot, varian EV juga cenderung dijual dengan harga lebih tinggi dibandingkan varian bermesin pembakaran dalam.
Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan SUV besar dan berat mendominasi grafik penjualan sedan dan menjadi tren pemilihan mobil baru secara global.
Kembali ke Hummer EV, merupakan situasi ekstrim jika Hummer EV bertabrakan dengan mobil kompak dimana bobot Hummer dapat mempengaruhi struktur keamanan mobil kompak tersebut.
Dalam laporan tidak resmi, ditemukan bahwa jika sebuah kendaraan lebih berat 453kg dari mobil lain dan terlibat dalam kecelakaan, kemungkinan besar penumpang di dalam mobil yang lebih ringan bisa meninggal akibat kecelakaan tersebut.
Sederhananya, bobot sebuah SUV bisa menjadi penyebab kecelakaan fatal. Bahkan dengan kereta SUV yang berat saat dipasangi baterai memperburuk situasi ini.
Karena masalah ini, solusi paling efektif di masa depan adalah memproduksi baterai yang lebih ringan untuk mengurangi bobot keseluruhan SUV bertenaga listrik meski tidak semudah yang diharapkan.
(wbs)