Latvia Kirim 1.000 Mobil untuk Tentara Ukraina
loading...
A
A
A
KIEV - Pemerintah Latvia punya cara unik, dengan mengirim ribuan mobil hasil sitaan untuk disumbangkan ke tentara Ukraina.
Pendekatan ini disetujui oleh pemerintah baru Latvia, di mana mobil yang disita dari penangkapan pengemudi mabuk akan disumbangkan ke negara Ukraina.
Ide tersebut berawal dari gerakan sosial Latvia yang dikenal sebagai Twitter konvojs/NGO Agendum yang telah mengirimkan lebih dari 1.000 unit kendaraan untuk digunakan oleh tentara Ukraina.
Di Latvia, pengemudi mabuk yang ditemukan memiliki kandungan alkohol dalam darah 0,15 persen dapat menyita kendaraan mereka, dan mobil tersebut awalnya akan dilelang oleh Dinas Pendapatan Negara.
Seperti dilansi dari Autopro. Senin (20/2/2023), pendekatan ini merupakan salah satu cara untuk membantu negara Ukraina yang diserang pada siang hari.
Pabrikan otomotif seperti Ferrari, Porsche, Nissan telah menyumbangkan bantuan kepada negara miskin tersebut, dan beberapa pabrikan seperti Toyota, Honda, dan Lamborghini telah menghentikan operasi bisnisnya di sana.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
Pendekatan ini disetujui oleh pemerintah baru Latvia, di mana mobil yang disita dari penangkapan pengemudi mabuk akan disumbangkan ke negara Ukraina.
Ide tersebut berawal dari gerakan sosial Latvia yang dikenal sebagai Twitter konvojs/NGO Agendum yang telah mengirimkan lebih dari 1.000 unit kendaraan untuk digunakan oleh tentara Ukraina.
Di Latvia, pengemudi mabuk yang ditemukan memiliki kandungan alkohol dalam darah 0,15 persen dapat menyita kendaraan mereka, dan mobil tersebut awalnya akan dilelang oleh Dinas Pendapatan Negara.
Seperti dilansi dari Autopro. Senin (20/2/2023), pendekatan ini merupakan salah satu cara untuk membantu negara Ukraina yang diserang pada siang hari.
Pabrikan otomotif seperti Ferrari, Porsche, Nissan telah menyumbangkan bantuan kepada negara miskin tersebut, dan beberapa pabrikan seperti Toyota, Honda, dan Lamborghini telah menghentikan operasi bisnisnya di sana.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(wbs)