Bahayakah Memakai Kendaraan Listrik Ketika Musim Hujan?
loading...
Mobil listrik memiliki standar keamanannya sendiri untuk melindungi dari air. Foto: dok Wuling
A
A
A
JAKARTA - Semakin banyak konsumen di Indonesia yang tertarik dengan mobil listrik, tapi sebenarnya amankah mobil tersebut digunakan di musim hujan ?
Dilansir dari Motorandwheels.com, para ahli kendaraan memastikan bahwa kendaraan listrik sengaja direkayasa untuk menahan intrusi air dan hujan . Berikut rinciannya:
Sebelum di produksi, kendaraan listrik sudah harus memenuhi standar keamanan agar dianggap aman. Sehingga, kendaraan listrik sangat aman untuk dikendarai saat hujan lebat. Baterai kendaraan listrik sudah terisolasi. Hal inilah yang membuat tidak ada risiko kerusakan air pada komponen listrik apapun saat mengemudi di hari hujan.
Karena, sudah ada perlindungan internal atau internal protection (IP). Ada sistem peringkat IP atau Perlindungan internal yang harus dipatuhi oleh semua komponen kendaraan listrik. Misalnya, IP65 berarti kendaraan listrik tersebut benar-benar tertutup rapat terhadap debu yang masuk dan terlindung dari air dari segala arah.
Kendaraan listrik juga dilengkapi sistem ground-fault yang dibangun untuk menguji koneksi listrik antara sistem tegangan tinggi dan bodi kendaraan logam. Pada deteksi, sistem ground fault mematikan pasokan listrik ke komponen tegangan tinggi.
Badan logam pada kendaraan listrik dirancang untuk melindungi komponen listrik dan mereka juga disegel untuk mencegah kemungkinan kerusakan air. Kendaraan listrik memiliki sistem yang akan memutus transmisi listrik jika mendeteksi kelainan sekecil apa pun.
Selain itu, kendaraan listrik biasanya memiliki pusat gravitasi yang lebih rendah daripada kendaraan bertenaga bensin yang membuat mereka cenderung aman dalam kondisi cuaca buruk.
Kendaraan listrik tidak memiliki sistem pembuangan atau asupan udara, hal ini yang membuat kendaraan listrik lebih aman dan lebih nyaman daripada kendaraan mesin pada umumnya saat mengemudi melalui air.
Namun, kendaraan listrik dapat menimbulkan risiko dalam kondisi banjir, karena air dapat merusak baterai dan sistem kelistrikan. Oleh karena itu, ketika berkendara menggunakan kendaraan listrik, pastikan untuk menghindari banjir atau genangan air. Anda juga bisa memastikan kendaraan listrik yang anda memiliki sistem perlindungan dan keselamatan. Jadi, tingkat kendaraan listrik untuk mendapat masalah, baik dalam badai, banjir, atau hujan lebat, bisa mendekati nol persen.
MG/Ayu YunitaRahmawati
Dilansir dari Motorandwheels.com, para ahli kendaraan memastikan bahwa kendaraan listrik sengaja direkayasa untuk menahan intrusi air dan hujan . Berikut rinciannya:
1. Standar Keamanan
Sebelum di produksi, kendaraan listrik sudah harus memenuhi standar keamanan agar dianggap aman. Sehingga, kendaraan listrik sangat aman untuk dikendarai saat hujan lebat. Baterai kendaraan listrik sudah terisolasi. Hal inilah yang membuat tidak ada risiko kerusakan air pada komponen listrik apapun saat mengemudi di hari hujan.
Karena, sudah ada perlindungan internal atau internal protection (IP). Ada sistem peringkat IP atau Perlindungan internal yang harus dipatuhi oleh semua komponen kendaraan listrik. Misalnya, IP65 berarti kendaraan listrik tersebut benar-benar tertutup rapat terhadap debu yang masuk dan terlindung dari air dari segala arah.
2. Ground Fault
Kendaraan listrik juga dilengkapi sistem ground-fault yang dibangun untuk menguji koneksi listrik antara sistem tegangan tinggi dan bodi kendaraan logam. Pada deteksi, sistem ground fault mematikan pasokan listrik ke komponen tegangan tinggi.
Badan logam pada kendaraan listrik dirancang untuk melindungi komponen listrik dan mereka juga disegel untuk mencegah kemungkinan kerusakan air. Kendaraan listrik memiliki sistem yang akan memutus transmisi listrik jika mendeteksi kelainan sekecil apa pun.
3. Pusat Gravitasi Rendah
Selain itu, kendaraan listrik biasanya memiliki pusat gravitasi yang lebih rendah daripada kendaraan bertenaga bensin yang membuat mereka cenderung aman dalam kondisi cuaca buruk.
Kendaraan listrik tidak memiliki sistem pembuangan atau asupan udara, hal ini yang membuat kendaraan listrik lebih aman dan lebih nyaman daripada kendaraan mesin pada umumnya saat mengemudi melalui air.
4. Risiko Kerusakan
Namun, kendaraan listrik dapat menimbulkan risiko dalam kondisi banjir, karena air dapat merusak baterai dan sistem kelistrikan. Oleh karena itu, ketika berkendara menggunakan kendaraan listrik, pastikan untuk menghindari banjir atau genangan air. Anda juga bisa memastikan kendaraan listrik yang anda memiliki sistem perlindungan dan keselamatan. Jadi, tingkat kendaraan listrik untuk mendapat masalah, baik dalam badai, banjir, atau hujan lebat, bisa mendekati nol persen.
MG/Ayu YunitaRahmawati
(dan)
Lihat Juga :
