Laris Jualan Mobil Listrik, Perusahaan Mobil China Ini Mulai Kalahkan Tesla
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tesla kini mulai deg-degan dengan performa perusahaan mobil asal China, BYD . Pasalnya penjualan mobil listrik BYD meroket cepat di tahun 2022 lalu.
Dilaporkan Bloomberg, BYD berhasil menjual sebanyak 1,86 juta mobil listrik sepanjang 2022. Angka itu jauh lebih besar dibanding capaian Tesla yang berhasil menjual sebanyak 1,31 juta mobil listrik di periode yang sama.
Capaian yang fantastis itu justru jadi sejarah buat BYD. Pasalnya penjualan mobil listrik itu jauh lebih besar dibandingkan total penjualan selama empat tahun belakangan ini.
Tingginya angka penjualan mobil listrik berimbas positif pada keuntungan BYD. Keuntungan mereka disebut meningkat 446 persen dibanding tahun sebelumnya.
Total keuntungan yang masuk kocek BYD mencapai USD2,4 miliar atau setara Rp33,06 triliun. Angka itu jauh lebih besar dari perkiraan yang disebutkan oleh para analis otomotif.
Autoblog mengatakan besarnya pendapatan yang diraih oleh BYD tidak lain karena langkah bisnis mereka yang tepat waktu. Sejak 2022 lalu BYD memutuskan untuk sepenuhnya berjualan mobil listrik.
Hal itu membuat mereka jadi lebih fokus pada pengembangan mobil listrik. Selain itu mereka juga berhasil masuk ke wilayah Eropa dan Asia Tenggara dengan cepat.
Beberapa negara di Benua Biru seperti Inggris, Norwegia, dan Denmark kini jadi pasar yang besar setelah China. Di Asia Tenggara, BYD juga sudah mulai masuk ke Thailand dan Malaysia. Tidak terkecuali dengan Australia yang cukup terbuka menyambut mobil-mobil listrik buatan China.
Dilaporkan Bloomberg, BYD berhasil menjual sebanyak 1,86 juta mobil listrik sepanjang 2022. Angka itu jauh lebih besar dibanding capaian Tesla yang berhasil menjual sebanyak 1,31 juta mobil listrik di periode yang sama.
Capaian yang fantastis itu justru jadi sejarah buat BYD. Pasalnya penjualan mobil listrik itu jauh lebih besar dibandingkan total penjualan selama empat tahun belakangan ini.
Tingginya angka penjualan mobil listrik berimbas positif pada keuntungan BYD. Keuntungan mereka disebut meningkat 446 persen dibanding tahun sebelumnya.
Total keuntungan yang masuk kocek BYD mencapai USD2,4 miliar atau setara Rp33,06 triliun. Angka itu jauh lebih besar dari perkiraan yang disebutkan oleh para analis otomotif.
Autoblog mengatakan besarnya pendapatan yang diraih oleh BYD tidak lain karena langkah bisnis mereka yang tepat waktu. Sejak 2022 lalu BYD memutuskan untuk sepenuhnya berjualan mobil listrik.
Hal itu membuat mereka jadi lebih fokus pada pengembangan mobil listrik. Selain itu mereka juga berhasil masuk ke wilayah Eropa dan Asia Tenggara dengan cepat.
Beberapa negara di Benua Biru seperti Inggris, Norwegia, dan Denmark kini jadi pasar yang besar setelah China. Di Asia Tenggara, BYD juga sudah mulai masuk ke Thailand dan Malaysia. Tidak terkecuali dengan Australia yang cukup terbuka menyambut mobil-mobil listrik buatan China.