Toyota Tanpa Sengaja Ekspos 2 Juta Data Pelanggan ke Publik

Sabtu, 13 Mei 2023 - 18:21 WIB
loading...
Toyota Tanpa Sengaja Ekspos 2 Juta Data Pelanggan ke Publik
Sekitar 2 juta data pelanggan Toyota di Jepang bocor ke publik selama 10 tahun terakhir. Foto: Reuters
A A A
JAKARTA - Toyota meminta maaf kepada pelanggan mereka. Gara-garanya, server mereka yang berisi data pelanggan salah konfigurasi. Akibatnya, jutaan data pelanggan mereka bisa diakses oleh masyarakat umum selama hampir 10 tahun terakhir.

Pabrikan mobil terbesar di Jepang itu mengakui ada human error atau kesalahan manusia. Yang menyebabkan server cloud mereka dapat diakses publik sejak November 2013. Di dalam server cloud itu ada data pelanggan, termasuk ID terminal di dalam kendaraan, nomor sasis, serta informasi lokasi dan waktu pembelian kendaraan.

Secara total, ada 2,15 juta pelanggan yang terekspos. Klaim Toyota, data yang terungkap itu sudah disegel sejak 17 April 2023. Semua konsumen yang terdaftar juga sudah diberitahu perihal ini lewat email.

Toyota juga mengaku bertanggung jawab penuh. Bahkan, mereka membuat call center khusus untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari konsumen yang khawatir.

Menurut Toyota, sejauh ini mereka belum menerima laporan satu pun tentang penyalahgunaan data dan mengaku tidak mengetahui apakah jutaan data yang bocor tersebut telah disalin oleh orang lain atau tidak.

Saat ini Toyota menegaskan bahwa kesalahan konfigurasi server sudah diperbaiki. Perusahaan juga mengatakan telah melaporkan kejadian ke Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Jepang dan meminta maaf.

Toyota juga sudah mengambil langkah-langkah untuk memastikan sistem online lainnya aman untuk mengurangi potensi insiden berulang di masa mendatang. Selain itu Toyota berencana meluncurkan program audit cloud.



Untuk diketahui, ini bukan masalah pertama yang dialami Toyota Jepang soal kebocoran data. Pada 2022, Toyota mengatakan subkontraktor secara tidak sengaja mengunggah kode sumber dan kunci akses ke GitHub yang dapat digunakan untuk mengakses alamat email dari hampir 300.000 pelanggan.

Pada Februari di tahun yang sama, Toyota harus menghentikan produksi di beberapa fasilitasnya karena serangan siber terhadap salah satu pemasoknya. Serangan siber itu membuat Toyota Jepang harus menghentikan produksi 13.000 kendaraan.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2176 seconds (0.1#10.140)