VW Resmi Tinggalkan Rusia, Semua Saham dan Pabrik Dijual ke Perusahaan Lokal

MOSKOW - Volkswagen (VW) secara resmi meninggalkan Rusia mengikuti langkah sejumlah pabrikan mobil Barat lainnya. Pabrikan mobil Jerman itu menjual semua saham anak perusahaannya di Rusia serta pabrik besarnya.

Volkswagen telah membuat kesepakatan dengan perusahaan lokal yang berbasis di Moskow bernama Avilon. Harga jual resmi belum diumumkan tetapi laporan menyatakan Avilon membayar sekitar USD135 juta untuk mengakuisisi operasi VW di Rusia.

Termasuk pabrik Volkswagen di kota Kaluga yang memiliki kapasitas yang cukup untuk membangun 225.000 kendaraan per tahun. Volkswagen hanya merilis siaran pers yang sangat singkat tentang kesepakatan itu.



“Otoritas pemerintah Rusia telah menyetujui, termasuk struktur importirnya (bisnis distribusi dan purna jual) serta aktivitas pergudangan dan layanan keuangan dengan semua karyawan terkait,” keterangan Volkswagen dikutip dari laman Carscoops, Senin (22/5/2023).

The New York Times melaporkan bahwa Volkswagen menghabiskan 774 juta pounds untuk membangun pabrik Kaluga dan dibuka pada tahun 2007 sebelum mencapai produksi skala penuh pada tahun 2009. VW menghentikan operasi di lokasi tersebut tidak lama setelah invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Sebanyak 4.000 karyawan di pabrik tetap digaji sambil menunggu informasi tentang masa depan perusahaan itu di Rusia. Menurut beberapa pakar industri, banyak perusahaan besar menunggu selama beberapa bulan sebelum memutuskan untuk keluar dari Rusia mengingat banyak dari mereka menghabiskan waktu puluhan tahun untuk membangun rantai pasokan di seluruh negeri.

Produsen mobil yang beroperasi di Rusia telah mempekerjakan 300.000 orang pada tahun 2021 serta 3,5 juta orang di industri terkait. Sejak eskalasi konflik negara dengan Ukraina, produksi otomotif lokal anjlok hingga 77% dengan banyak produsen mobil besar menarik diri sepenuhnya dari pasar.



Tidak jelas apakah kesepakatan Volkswagen dengan Avilon mencakup klausul yang memungkinkannya kembali ke Rusia. Renault mencapai kesepakatan untuk menjual 68% sahamnya di pembuat mobil Rusia AvtoVAZ tahun lalu hanya dengan 1 rubel, tetapi kesepakatan tersebut mencakup opsi untuk melanjutkan bisnis di masa depan jika dipilih.