Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Toyota Digelontor Dana Rp12,7 Triliun untuk Kembangkan Teknologi Baterai Mobil Listrik
loading...
Toyota mendapatkan gelontoran dana USD850 juta atau setara Rp12,7 triliun lebih untuk mengembangkan teknologi baterai mobil listrik. Foto/Toyota/electrek
A
A
A
TOKYO - Toyota mendapatkan gelontoran dana USD850 juta atau setara Rp12,7 triliun lebih untuk mengembangkan teknologi baterai mobil listrik . Pemerintah Jepang menilai baterai untuk menyimpan energi mobil listrik merupakan bagian penting untuk ekonomi negeri matahari terbit itu.
Untuk menghindari ketertinggalan lebih jauh dalam teknologi kendaraan listrik dan membangun rantai pasokan domestik, pemerintah Jepang meningkatkan dukungan untuk pengembangan teknologi baterai mobil listrik. Dukungan itu diwujudkan dalam penyediaan dana subsidi hingga total 330 miliar yen atau USD2,3 miliar (Rp34,4 triliun).
Dikutip dari laman Electrek, Sabtu (17/6/2023), dari jumlah tersebut sebanyak USD850 juta atau Rp12,7 triliun diberikan kepada Toyota yang terus memacu pengembangan baterai mobil listrik. Diketahui, pekan ini Toyota memperkenalkan beberapa inovasi teknologi baterai mobil listrik.
Toyota mengungkapkan peta jalan teknologi baterai untuk mobil listrik masa depan yang akan mencapai jarak lebih dari 600 hingga 700 mil atau (965 km hingga 1.126 km) pada tahun 2028. Kemampuan daya jelajah ini dicapai dengan beberapa jenis baterai baru.
Pada tahun 2027, Toyota berencana memproduksi dua baterai generasi berikutnya. Pertama adalah versi performa, yang menggunakan bahan kimia baterai NCM yang sama dengan EV pertamanya untuk mobil listrik bZ4X, tetapi dengan jangkauan 20% lebih jauh dengan biaya 20% lebih murah.
Baterai EV generasi kedua diharapkan menggunakan struktur bipolar baru menggunakan lithium iron phosphate (LFP). Baterai ini menggunakan bahan kimia yang juga digunakan oleh beberapa pembuat mobil seperti Rivian dan Ford.
Jenis baterai ini akan menawarkan jangkauan 20% lebih banyak tetapi dengan pengurangan biaya 40% dibandingkan model saat ini. Diketahui mobil listrik bZ4X menawarkan jangkauan 615 km meningkat 20%.
Toyota juga mengklaim telah menemukan terobosan teknologi dengan baterai solid-state. Pada 2027-2028, pembuat mobil berencana untuk memproduksi baterai solid-state secara massal, menghasilkan jangkauan 20% lebih jauh dan waktu pengisian cepat 10 menit atau kurang.
Untuk menghindari ketertinggalan lebih jauh dalam teknologi kendaraan listrik dan membangun rantai pasokan domestik, pemerintah Jepang meningkatkan dukungan untuk pengembangan teknologi baterai mobil listrik. Dukungan itu diwujudkan dalam penyediaan dana subsidi hingga total 330 miliar yen atau USD2,3 miliar (Rp34,4 triliun).
Dikutip dari laman Electrek, Sabtu (17/6/2023), dari jumlah tersebut sebanyak USD850 juta atau Rp12,7 triliun diberikan kepada Toyota yang terus memacu pengembangan baterai mobil listrik. Diketahui, pekan ini Toyota memperkenalkan beberapa inovasi teknologi baterai mobil listrik.
Toyota mengungkapkan peta jalan teknologi baterai untuk mobil listrik masa depan yang akan mencapai jarak lebih dari 600 hingga 700 mil atau (965 km hingga 1.126 km) pada tahun 2028. Kemampuan daya jelajah ini dicapai dengan beberapa jenis baterai baru.
Pada tahun 2027, Toyota berencana memproduksi dua baterai generasi berikutnya. Pertama adalah versi performa, yang menggunakan bahan kimia baterai NCM yang sama dengan EV pertamanya untuk mobil listrik bZ4X, tetapi dengan jangkauan 20% lebih jauh dengan biaya 20% lebih murah.
Baterai EV generasi kedua diharapkan menggunakan struktur bipolar baru menggunakan lithium iron phosphate (LFP). Baterai ini menggunakan bahan kimia yang juga digunakan oleh beberapa pembuat mobil seperti Rivian dan Ford.
Jenis baterai ini akan menawarkan jangkauan 20% lebih banyak tetapi dengan pengurangan biaya 40% dibandingkan model saat ini. Diketahui mobil listrik bZ4X menawarkan jangkauan 615 km meningkat 20%.
Baca Juga
Toyota juga mengklaim telah menemukan terobosan teknologi dengan baterai solid-state. Pada 2027-2028, pembuat mobil berencana untuk memproduksi baterai solid-state secara massal, menghasilkan jangkauan 20% lebih jauh dan waktu pengisian cepat 10 menit atau kurang.
(wib)
Explore More