Tak Pernah Balapan, Mazda RX-792P IMSA Dijual Rp22,5 Miliar

TOKYO - Mobil balap Mazda RX-792P IMSA lansiran 1992 akan dijual dengan harga USD1,5 juta atau setara Rp22,5 miliaran. Meskipun belum pernah mengikuti balapan mobil ini memiliki nilai sejarah tinggi.

Dikutip dari laman Carbuzz, Selasa (4/7/2023), Mazda RX-792P IMSA dengan mesin rotari R26B, sama persis dengan mobil balap serupa yang dijual melalui Race Cars Direct. Badan pengatur motorsport, FIA, mengubah peraturan mesin untuk Kejuaraan Olahraga Dunia pada 1991.

Peraturan ini membuat Mazda memutuskan untuk menggunakan R26B di kelas GTP IMSA pada 1992, dan mobil yang akan digunakan adalah RX-292P. Mazda memutuskan untuk membuat tiga mobil, tapi hanya dua yang sampai pada tahap penyelesaian.



Sementara satu mobil lagi hanya selesai pada sasisnya saja, artinya mobil tersebut tidak memiliki mesin. Sekarang, mobil ketiga tersebut telah diselesaikan sepenuhnya oleh Mazda dan dijual dalam kondisi tidak pernah balapan.

Itu berarti mobil ini memiliki nilai yang sangat tinggi karena terhitung dalam kondisi baru. Selama proses pembangunan mobil ini, setiap tahap produksinya diawasi oleh pembalap Mazda, Jim Downing.


Dia merupakan sosok yang berhasil membesarkan mesin rotari Mazda dengan memenangi semua jenis kejuaraan. Kategori GTP dihilangkan pada akhir 1992, ini juga memaksa program RX-792P dihentikan oleh perusahaan.

Untuk itu, mobil ketiga yang tidak pernah ikut balapan diputuskan untuk dijual dan memberi kesempatan pada penggemar mereka untuk menjadi bagian dalam sejarah. Terlebih, mobil tersebut sudah dalam kondisi siap balap.



Mesin mobil ini dapat menyemburkan tenaga sebesar 670 hp dan memiliki suara yang tidak tertandingi dari mesin empat rotor. Seperti diketahui, Mazda juga akan kembali membangkitkan mesin rotarinya yang ikonik dengan menerjunkan Mazda 3 dalam Pike Peak International Hill Climb.

Mobil tersebut akan dibenamkan mesin empat rotor, yang dikembangkan oleh Mazda sendiri. Terdapat juga fakta yang mengatakan Mazda baru-baru ini memulai kembali produksi rotari secara massal, meski sebagai perluasan jangkauan untuk MX-30.