Semakin Panas, India Terang-Terangan Targetkan Jack Ma dan Alibaba

Selasa, 28 Juli 2020 - 21:06 WIB
loading...
Semakin Panas, India...
Pendiri Alibaba Jack Ma. FOTO/ IST
A A A
NEW DELHI - Konflik India dengan China semakin panas, tak hanya memblokir aplikasi buatan China, Pemerintah India siap memenggil Jack Ma untuk mengikuti persidangan. (Baca Juga: Refleksi Hari Kebangkitan Nasional: Pandemi dan Transformasi Menuju The New Normal)

Dalam dokumen pengadilan pada 20 Juli, Pushpandra Singh Parmar, mantan karyawan Alibaba UC Web, menyatakan bahwa perusahaan telah menyensor konten yang tidak menguntungkan bagi China. Sedangkan aplikasinya UC Browser dan UC News melabeli berita palsu “yang menyebabkan kekacauan sosial dan politik “.(Baca Juga: Bantuan OJK ke Pemerintah Soal Titip Uang Negara ke Himbara hingga BPD )

Seperti dilansirReutersSelasa (28/7/2020), Dokumen pengadilan menunjukkan bahwa hakim sipil dari pengadilan lokal di Gurugram, kota satelit New Delhi, ibukota India, telah mengeluarkan panggilan pengadilan ke Jack Ma pendiri Alibaba. Lebih dari belasan orang atau dari perusahaan juga diminta untuk hadir di pengadilan pada 29 Juli atau melalui pengacara.

Surat panggilan pengadilan menyatakan bahwa hakim juga meminta perusahaan dan eksekutifnya untuk memberikan balasan tertulis dalam waktu 30 hari.

Menurut laporan itu, Pushpandra Singh Parmar telah menjadi wakil direktur kantor Web UC di Gurugram, India hingga Oktober 2017. Dia meminta kompensasi 268.000 dolar AS. Pengacara Pushpandra Singh Parmar menolak berkomentar, ia mengatakan kasus ini masih dalam persidangan.

Gelombang kedua pelarangan aplikasi, baru diumumkan. Ada 47 aplikasi yang dilarang oleh pemerintah India. Sementara sebelumnya, India telah melarang 59 aplikasi, termasuk TikTok dan WeChat.

Mengutip dari XDA Developers, Selasa (28/7/2020), pemerintah India kabarnya juga sedang mengkaji lebih dari 275 aplikasi lain yang memiliki keterkaitan dengan China. India sepertinya benar-benar ingin menghanguskan semua aplikasi yang terafiliasi dengan China, meski hanya sedikit.

Tetapi memang bukan tanpa alasan India mengambil kebijakan tersebut. Setelah bersitegang dengan China, India mengantisipasi ancaman keamanan nasional dan privasi pengguna aplikasi, dengan melalui cara pelarangan.

Ke-47 aplikasi yang menyusul masuk ke dalam daftar pelarangan, antara lain ada AliExpress milik Alibaba, Resso, Ulike, Capcut, Ludo World, dan lainnya. Nama-nama itu sebelumnya lolos dari sortiran pemerintah China.

Kendati demikian, dari laporan yang beredar 47 aplikasi itu masih bisa digunakan. Jadi, saat ini masih dalam tahap penandaan, belum pelarangan total. Pemerintah India kemungkinan masih melakukan kajian lanjutan.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
China Siap Aliri Energi...
China Siap Aliri Energi dari Luar Angkasa ke Mobil Listrik
Merek China Zonsen Siap...
Merek China Zonsen Siap Selamatkan Aprilia RSV 1000
Gandeng DJI, BYD Hadirkan...
Gandeng DJI, BYD Hadirkan Lingyuan Sistem Drone Canggih
Viral Ed Sheeran Diusir...
Viral Ed Sheeran Diusir Polisi India Saat Ngamen? Ini Klarifikasinya!
GM Tumbang di China,...
GM Tumbang di China, Bisnis 100 Tahun Hancur Akibat Revolusi Mobil Listrik
Wuling Resmi Produksi...
Wuling Resmi Produksi Baterai Canggih di Indonesia
China Sukses Tuntaskan...
China Sukses Tuntaskan Pembangunan Terowongan Terpanjang di Dunia 22,13 Km
QJMotor SRK 1000, Motor...
QJMotor SRK 1000, Motor China Berotot untuk Kelas Hypernaked
Motor Bikinan China...
Motor Bikinan China Berniat Masuk Ajang Balap MotoGP?
Rekomendasi
Janji Manis Wamenaker,...
Janji Manis Wamenaker, Bakal Rekrut Kembali Korban PHK Sritex
Arus Balik Lebaran,...
Arus Balik Lebaran, Jasamarga Berlakukan Diskon Tarif Tol Mulai Besok
Pendakian ke Gunung...
Pendakian ke Gunung Gede Pangrango Ditutup Imbas Peningkatan Gempa Vulkanik
PMI Kirim Bantuan Kemanusiaan...
PMI Kirim Bantuan Kemanusiaan Senilai Rp800 Juta untuk Korban Gempa Myanmar
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
Arus Balik Lebaran Dimulai,...
Arus Balik Lebaran Dimulai, Tol Japek Arah Jakarta Macet Malam Ini
Berita Terkini
Seragam Baru Teknisi...
Seragam Baru Teknisi Suzuki: Bukan Sekadar Ganti Baju, Tapi Revolusi Layanan Purna Jual!
9 jam yang lalu
Elon Musk Minta Dalang...
Elon Musk Minta Dalang Pengrusakan Dealer Tesla Ditangkap, Sebut Aksi Protes Sebagai Terorisme Domestik Skala Luas!
13 jam yang lalu
Protes Anti-Elon Musk...
Protes Anti-Elon Musk Mengguncang Dealer Tesla di Seluruh Dunia!
13 jam yang lalu
Kenapa setelah Ganti...
Kenapa setelah Ganti Kampas Rem Jadi Tidak Pakem?
1 hari yang lalu
Mudik Lebaran 2025:...
Mudik Lebaran 2025: Panduan Lengkap Tarif Tol Trans Jawa dan Strategi Perjalanan!
1 hari yang lalu
Volvo Panggil Pulang...
Volvo Panggil Pulang Mantan CEO Hakan Samuelsson: Jurus Pamungkas Hadapi Badai Industri Otomotif!
1 hari yang lalu
Infografis
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hancurkan Pangkalan AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved