Merasakan Sensasi Trabasan di Karst Citatah dengan Honda CRF150L
loading...
A
A
A
BANDUNG - Ini baru pertama kalinya dicoba Sindonews: bermotor di jalur offroad hingga ke kawasan karst. Tepatnya, di Kampung Cidadap, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Motornya ini: Honda CRF150L . Rutenya spesial sekali, karena punya banyak pemandangan indah, tanjakan dan turunan curam, serta tebing karst menjulang.
Ternyata memang ada alasan mengapa rute yang dipilih oleh PT Astra Honda Motor (AHM) dalam acara Safety Riding Offroad adalah kawasan sekitar Karst Citatah. Ternyata, Yayasan AHM ternyata punya sejumlah program sosial disana.
Dalam upaya pelestarian Karst Citatah, misalnya, Yayasan AHM dan anak perusahaan AHM mendukung kegiatan di wilayah Guha Pawon dan Stone Garden. Yakni berupa bantuan pembuatan sarana dan prasarana seperti gapura, papan informasi, petunjuk lokasi wisata, toilet, dan saung.
Selain itu, sejak 2017 juga dibentuk Kampung Berbudaya Lingkungan (Ecovillage) oleh FP2KC bersama AHM dan Yayasan AHM. Namanya Kampung Cidadap Berseri Astra Honda (KBA) Ecovillage.
“Kami mendukung kemandirian ekonomi dengan berbagai kegiatan sosial, bantuan prasarana, pembinaan masyarakat, hingga pemberdayaan UMKM (UMKM Keripik Kaca dan Pokdarwis Hawu Pabeasan),” tegas Ahmad Muhibbuddin, Ketua Yayasan AHM.
Langsung Disambut Tanjakan dan Turunan Terjal
Kontur jalanan berbatu dan tanah menjadi kesenangan tersendiri saat menjajal ketangguhan CRF150L. Foto: AHM
Rombongan Safety Riding Offroad dengan Honda CRF150L yang dikemas dalam pengalaman terabas dimulai dari Hotel Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Bandung Barat.
Sindonews dan rombongan jurnalis diberi perlengkapan lengkap, serta edukasi singkat berkendara motor trail.
Tak sampai 2 km berkendara di jalan aspal, rombongan langsung diajak masuk ke dalam jalur. Beberapa peserta cukup kaget dihadapkan rute tanah berbatu dan langsung menanjak. Maklum, beberapa belum sempat “kenalan” dengan motornya.
Untungnya, tanjakan pertama dilibas tanpa kendala. Mesin berkapasitas 149 cc SOHC satu silinder Honda CRF150L yang mampu memproduksi 12,7 Hp di 8.000 rpm dan torsi 12,43 Nm pada 6.500 rpm itu terasa bertenaga.
Rute berlanjut melewati ilalang, rumput, dan kemudian turun cukup tajam. Nah, disini ada beberapa rider yang terjatuh. Bagi yang tidak terbiasa berkendara offroad, jalur menurun curam memang bisa bikin nyali ciut. ”Saat berhadapan di tanjakan atau turunan curam, rasanya antara takut tapi juga penasaran,” ungkap salah seorang rider.
Agar menurun dengan aman, harus menggunakan kombinasi rem cakram belakang di Honda CRF150L, gigi rendah, serta engine brake. Sisanya, pintar-pintar mencari rute dan menjaga keseimbangan.
Untungnya, marshall dari AHM sigap dalam membantu peserta yang mengalami masalah. Sehingga, kami merasa lebih percaya diri. Menuju ke Gunung Bakung, jalur yang dilalui cukup beragam. Mulai dari jalanan kecil, berbatu, lebar dan berkelok, hingga melewati desa dan rumah penduduk.
Gunung Bakung adalah tempat terindah pertama yang dilewati. Lensekapnya berbukit, serta memiliki pemandangan yang sangat indah. Apalagi, jika dilihat dari atas. Rutenya memang ideal untuk melakukan kegiatan terabas.
Jatuh dan Cedera
Dari Gunung Bakung menuju Bukit Puter, para rider dihadapkan pada handicap yang cukup menantang. Yakni, turunan tajam dan langsung berkelok.
Disini, Sindonews terjatuh dari motor ketika harus berbelok. Akibatnya, kaki mengalami cedera lumayan parah. Sebab, tidak bisa mengoper gigi.
Marshall menawarkan untuk membonceng dan langsung ke pos selanjutnya. Tapi, Sindonews memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan sampai finish.
Masuk ke etape 2 (KBA Cidadap - Pranaraksa dan Geotheater Hawu Pabeasan), rutenya tidak semenantang etape 1. Tetap ada tanjakan dan turunan. Tapi, tidak terlalu curam.
Bahkan, saat menuju Puncak Tebing Hawu, jalanan yang dilewati cukup lebar kendati penuh debu dan berpasir. Lokasi paling berkesan di ajang Safety Riding Offroad di Citatah memang Tebing Hawu. Gunung Hawu sendiri merupakan perbukitan yang dibentuk dari batuan Karst. Kita bisa menikmati pemandangan dari atas, atau mencoba wahana ekstrim High Line.
Wisatawan bisa berjalan menggunakan tali yang disambung dari satu ujung tebing, ke ujung tebing yang lain. Kegiatan ini dilakukan di atas ketinggian 50-90 meter di atas tanah.
Disinilah Sindonews merasakan keunggulan Honda CRF150L yang menggunakan suspensi upside down Showa 37 mm yang empuk. Rasanya sangat nyaman untuk berdiri lama-lama dengan kecepatan tinggi sambil menghantam jalan kasar dan berlubang. Masih terasa sangat nikmat. Bahkan, cedera di kaki kiri Sindonews juga tidak terlalu sakit.
Meski semua speknya serba standar, Honda CRF150L adalah motor yang sangat layak untuk diajak terabas bahkan dengan level kesulitan medium sekalipun. Tenaganya cukup oke untuk diajak menanjak. Beragam tanjakan dilibas tanpa kendala dengan membetot gas maksimal.
Motor Lincah, Bertenaga, dan Empuk
Motor juga lincah dikendalikan, suspensinya pun empuk. Kombinasi kelincahan dan tenaga maksimal Honda CRF150L memberikan pengendara sebuah pengalaman riding off-road yang menyenangkan di Kawasan Karst Citatah.
Salah satu alasan mengapa Honda CRF150L mudah dikendarai, karena jarak jok ke tanah tidak terlalu tinggi. Lalu, bobonya juga tidak terlalu berat di angka 120 kg. Mesinnya sendiri tidak gampang ngos-ngosan. Dan yang paling penting, suspensinya enak sekali untuk melibar tanjakan tanah, batu, atau lobang.
Setelah mampir sebentar di Guha Pawon dan Stone Garden, Citatah, kami finish di Hotel Mason Pine sekitarpukul7malam.
Lihat Juga: Raja Jalanan: Penjualan Honda Scoopy Setahun Lebih Besar dari Seluruh Mobil di Indonesia
Ternyata memang ada alasan mengapa rute yang dipilih oleh PT Astra Honda Motor (AHM) dalam acara Safety Riding Offroad adalah kawasan sekitar Karst Citatah. Ternyata, Yayasan AHM ternyata punya sejumlah program sosial disana.
Dalam upaya pelestarian Karst Citatah, misalnya, Yayasan AHM dan anak perusahaan AHM mendukung kegiatan di wilayah Guha Pawon dan Stone Garden. Yakni berupa bantuan pembuatan sarana dan prasarana seperti gapura, papan informasi, petunjuk lokasi wisata, toilet, dan saung.
Selain itu, sejak 2017 juga dibentuk Kampung Berbudaya Lingkungan (Ecovillage) oleh FP2KC bersama AHM dan Yayasan AHM. Namanya Kampung Cidadap Berseri Astra Honda (KBA) Ecovillage.
“Kami mendukung kemandirian ekonomi dengan berbagai kegiatan sosial, bantuan prasarana, pembinaan masyarakat, hingga pemberdayaan UMKM (UMKM Keripik Kaca dan Pokdarwis Hawu Pabeasan),” tegas Ahmad Muhibbuddin, Ketua Yayasan AHM.
Langsung Disambut Tanjakan dan Turunan Terjal
Kontur jalanan berbatu dan tanah menjadi kesenangan tersendiri saat menjajal ketangguhan CRF150L. Foto: AHM Rombongan Safety Riding Offroad dengan Honda CRF150L yang dikemas dalam pengalaman terabas dimulai dari Hotel Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Bandung Barat.
Sindonews dan rombongan jurnalis diberi perlengkapan lengkap, serta edukasi singkat berkendara motor trail.
Tak sampai 2 km berkendara di jalan aspal, rombongan langsung diajak masuk ke dalam jalur. Beberapa peserta cukup kaget dihadapkan rute tanah berbatu dan langsung menanjak. Maklum, beberapa belum sempat “kenalan” dengan motornya.
Untungnya, tanjakan pertama dilibas tanpa kendala. Mesin berkapasitas 149 cc SOHC satu silinder Honda CRF150L yang mampu memproduksi 12,7 Hp di 8.000 rpm dan torsi 12,43 Nm pada 6.500 rpm itu terasa bertenaga.
Rute berlanjut melewati ilalang, rumput, dan kemudian turun cukup tajam. Nah, disini ada beberapa rider yang terjatuh. Bagi yang tidak terbiasa berkendara offroad, jalur menurun curam memang bisa bikin nyali ciut. ”Saat berhadapan di tanjakan atau turunan curam, rasanya antara takut tapi juga penasaran,” ungkap salah seorang rider.
Agar menurun dengan aman, harus menggunakan kombinasi rem cakram belakang di Honda CRF150L, gigi rendah, serta engine brake. Sisanya, pintar-pintar mencari rute dan menjaga keseimbangan.
Untungnya, marshall dari AHM sigap dalam membantu peserta yang mengalami masalah. Sehingga, kami merasa lebih percaya diri. Menuju ke Gunung Bakung, jalur yang dilalui cukup beragam. Mulai dari jalanan kecil, berbatu, lebar dan berkelok, hingga melewati desa dan rumah penduduk.
Gunung Bakung adalah tempat terindah pertama yang dilewati. Lensekapnya berbukit, serta memiliki pemandangan yang sangat indah. Apalagi, jika dilihat dari atas. Rutenya memang ideal untuk melakukan kegiatan terabas.
Jatuh dan Cedera
Dari Gunung Bakung menuju Bukit Puter, para rider dihadapkan pada handicap yang cukup menantang. Yakni, turunan tajam dan langsung berkelok. Disini, Sindonews terjatuh dari motor ketika harus berbelok. Akibatnya, kaki mengalami cedera lumayan parah. Sebab, tidak bisa mengoper gigi.
Marshall menawarkan untuk membonceng dan langsung ke pos selanjutnya. Tapi, Sindonews memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan sampai finish.
Masuk ke etape 2 (KBA Cidadap - Pranaraksa dan Geotheater Hawu Pabeasan), rutenya tidak semenantang etape 1. Tetap ada tanjakan dan turunan. Tapi, tidak terlalu curam.
Bahkan, saat menuju Puncak Tebing Hawu, jalanan yang dilewati cukup lebar kendati penuh debu dan berpasir. Lokasi paling berkesan di ajang Safety Riding Offroad di Citatah memang Tebing Hawu. Gunung Hawu sendiri merupakan perbukitan yang dibentuk dari batuan Karst. Kita bisa menikmati pemandangan dari atas, atau mencoba wahana ekstrim High Line.
Wisatawan bisa berjalan menggunakan tali yang disambung dari satu ujung tebing, ke ujung tebing yang lain. Kegiatan ini dilakukan di atas ketinggian 50-90 meter di atas tanah.
Disinilah Sindonews merasakan keunggulan Honda CRF150L yang menggunakan suspensi upside down Showa 37 mm yang empuk. Rasanya sangat nyaman untuk berdiri lama-lama dengan kecepatan tinggi sambil menghantam jalan kasar dan berlubang. Masih terasa sangat nikmat. Bahkan, cedera di kaki kiri Sindonews juga tidak terlalu sakit.
Meski semua speknya serba standar, Honda CRF150L adalah motor yang sangat layak untuk diajak terabas bahkan dengan level kesulitan medium sekalipun. Tenaganya cukup oke untuk diajak menanjak. Beragam tanjakan dilibas tanpa kendala dengan membetot gas maksimal.
Motor Lincah, Bertenaga, dan Empuk
Motor juga lincah dikendalikan, suspensinya pun empuk. Kombinasi kelincahan dan tenaga maksimal Honda CRF150L memberikan pengendara sebuah pengalaman riding off-road yang menyenangkan di Kawasan Karst Citatah.Salah satu alasan mengapa Honda CRF150L mudah dikendarai, karena jarak jok ke tanah tidak terlalu tinggi. Lalu, bobonya juga tidak terlalu berat di angka 120 kg. Mesinnya sendiri tidak gampang ngos-ngosan. Dan yang paling penting, suspensinya enak sekali untuk melibar tanjakan tanah, batu, atau lobang.
Setelah mampir sebentar di Guha Pawon dan Stone Garden, Citatah, kami finish di Hotel Mason Pine sekitarpukul7malam.
Lihat Juga: Raja Jalanan: Penjualan Honda Scoopy Setahun Lebih Besar dari Seluruh Mobil di Indonesia
(dan)