Tips Touring Motor Bareng Komunitas, Nomor 6 Sering Diabaikan
loading...
A
A
A
CIPANAS - Touring motor bareng komunitas jadi kegiatan yang sangat digemari biker. Sebab, selain menikmati aktivitas berkendara dengan sepeda motor, touring juga jadi ajang untuk berkumpul dan menikmati suasana baru.
Namun, namun touring secara berkelompok tanpa disadari bisa mengganggu hak pengguna jalan lain dan punya potensi resiko terjadinya kecelakaan. Terutama, jika pelaku touring bersikap arogan. Atau, tidak mengindahkan prinsip keselamatan berkendara.
“Dalam pelaksanaan touring yang melibatkan banyak orang, perlu dibarengi pemahaman ilmu safety riding. Tidak hanya mencakup aspek kesiapan kondisi sepeda motor, juga cara berkendara yang benar. Sehingga bisa menikamti kegiatan touring dan meminimalisir terjadinya resiko di perjalanan,” ungkap Jaya Utama Harianto, Chief DDS 2 Jawa Barat PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.
1. Kondisi Fisik dan Kendaraan
Sebelum melakukan touring, pastikan kondisi fisik dalam keadaan. Terutama jika jarak tempuhnya jauh. Hindari mengkonsumsi makanan serta minuman yang dapat mengurangi tingkat kesadaran atau konsentrasi ketika berkendara. Perhatikan juga kondisi sepeda motor yang akan digunakan. Bawa kendaraan ke bengkel resmi jika perlu untuk dilakukan pengecekan secara menyeluruh.
Pastikan formasi setiap pengendara yang ada di belakang sedikit melebar ke kanan ataupun ke kiri guna mendapatkan pandangan jalan lebih luas (tidak terhalang peserta touring di depan).
Tingkat kecepatan saat touring juga perlu diperhatikan. Selain mempertimbangkan resiko kecelakaan, jika terlalu cepat maka rombongan yang mengikuti dibelakang sangat mungkin tertinggal.
Baca Juga: Jembatani Persaudaraan, Pertascooter Gelar Touring Lintas Jawa Tengah
Namun, namun touring secara berkelompok tanpa disadari bisa mengganggu hak pengguna jalan lain dan punya potensi resiko terjadinya kecelakaan. Terutama, jika pelaku touring bersikap arogan. Atau, tidak mengindahkan prinsip keselamatan berkendara.
“Dalam pelaksanaan touring yang melibatkan banyak orang, perlu dibarengi pemahaman ilmu safety riding. Tidak hanya mencakup aspek kesiapan kondisi sepeda motor, juga cara berkendara yang benar. Sehingga bisa menikamti kegiatan touring dan meminimalisir terjadinya resiko di perjalanan,” ungkap Jaya Utama Harianto, Chief DDS 2 Jawa Barat PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.
Nah, berikut tips cara bekendara secara berkelompok yang benar dari persiapan hingga saat touring berlangsung:
1. Kondisi Fisik dan Kendaraan
Sebelum melakukan touring, pastikan kondisi fisik dalam keadaan. Terutama jika jarak tempuhnya jauh. Hindari mengkonsumsi makanan serta minuman yang dapat mengurangi tingkat kesadaran atau konsentrasi ketika berkendara. Perhatikan juga kondisi sepeda motor yang akan digunakan. Bawa kendaraan ke bengkel resmi jika perlu untuk dilakukan pengecekan secara menyeluruh.2. Briefing
Sangat penting untuk melakukan briefing ke seluruh anggota peserta untuk menginformasikan segala hal terkait perjalanan. Misalnya informasi titik kumpul, jalur dan kondisi medannya, lokasi istirahat, apa saja yang harus dibawa, juga penentuan formasi touring. Termasuk siapa yang ditugaskan menjadi leader dan sweeper.3. Safety Gear Lengkap
Kelengkapan safety gear seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, sepatu tertutup dan protector wajib digunakan. Fungsinya untuk meminimalisir cedera yang diderita pengendara apabila mengalami kecelakaan.4. Pengelompokan Peserta (Grouping)
Rombongan peserta yang mengular di sepanjang perjalanan bisa mengganggu pengguna jalan lain dan riskan menimbulkan kemacetan. Cara mengatasinya yakni melakukan pembagian grup terhadap peserta touring dengan jumlah peserta maksimal 5-10 orang. Selain memecah kepadatan rombongan, cara ini juga memudahkan leader dan sweeper dalam mengkontrol peserta.5. Jaga Jarak dan Kecepatan
Ketika melakukan touring berkelompok, penting untuk tetap menjaga jarak aman. Beri ruang leluasa bagi pengendara di depan untuk berakselerasi dan melakukan pengereman.Pastikan formasi setiap pengendara yang ada di belakang sedikit melebar ke kanan ataupun ke kiri guna mendapatkan pandangan jalan lebih luas (tidak terhalang peserta touring di depan).
Tingkat kecepatan saat touring juga perlu diperhatikan. Selain mempertimbangkan resiko kecelakaan, jika terlalu cepat maka rombongan yang mengikuti dibelakang sangat mungkin tertinggal.
6. Jangan Saling Mendahului
Saling mendahului diantara para peserta touring sangat tidak dianjurkan. Sebab, selain berbahaya juga dapat menyebabkan rombongan terpecah. Yang benar, ikuti formasi touring yang sudah ditentukan pada saat briefing. Ikuti ritme kecepatan leader yang memimpin di depan dan jangan melepaskan diri dari rombongan.7. Taati Peraturan Lalu Lintas
Selalu patuhi setiap aturan dan rambu-rambu lalu lintas yang berlaku di jalan. Jangan sampai menerobos lampu merah hanya karena takut terputus dari rombongan touring dan kemudian mempertaruhkan keselamatan diri sendiri serta pengguna jalan lain. Biarkan peserta touring yang ada di depan menepi sejenak dan menunggu peserta yang tertinggal dibelakang menyusul.Baca Juga: Jembatani Persaudaraan, Pertascooter Gelar Touring Lintas Jawa Tengah
8. Menggunakan Alat Komunikasi
Alat komunikasi seperti Interkom Cardo Packtalk Neo tidak harus digunakan, tapi cukup membuat suasana touring jadi lebih seru. Sebab, masing-masing rider bisa saling berkomunikasi. Bisa juga meningkatkan keamanan, misalnya jika terjadi kecelakaan maka anggota bisa sigap untuk membantu. Begitupun jika ada anggota yang tertinggal atau terpisah dari rombongan.(dan)