Mobil Listrik Populer, Ini Rahasia Hyundai Jadi Nomor Satu
loading...
Mobil listrik Hyundai Ioniq 6 dibekali fitur regenerative braking. (Foto: SINDOnews)
A
A
A
JAKARTA - Mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) tengah menuai kepopuleran. Rahasianya terletak pada fitur yang membuat penggunanya aman dan nyaman.
Popularitas BEV bukan sekadar klaim. Terbukti dari data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) selama periode Januari-Agustus 2023 volume penjualan wholesale mobil listrik BEV di dalam negeri mencapai sekitar 8,2 ribu unit. Selama periode tersebut, penjualan tertinggi diraih oleh Hyundai Ioniq 5 Signature Extended dengan angka wholesale sekitar 3.800 unit.
Tipe lainnya, Hyundai Ioniq 5 Prime Extended laku 234 unit serta berada di peringkat keempat penjualan. Menyusul di peringkat 7 dan 8, antara lain Hyundai Ioniq 5 Signature Reguler(184 unit) dan Hyundai Ioniq 6 (154 ).
Menilik capaian Hyundai Motors di kancah pasar Indonesia, patutlah dicermati dari sisi teknologi. Beberapa fitur dalam Hyundai SmartSense hadir untuk mendukung pengalaman berkendara jarak jauh jadi lebih effortless. Salah satu fitur Hyundai SmartSense yang menarik adalah Smart Cruise Control with Stop & Go Function (SCC w/ S&G) yang membuat berkendara jarak jauh di jalan bebas hambatan tidak cepat lelah. Fitur ini memungkinkan mobil untuk mempertahankan jarak yang ditentukan dari kendaraan depan dan secara otomatis menyesuaikan kecepatan ke batas yang telah ditentukan.
Baca Juga: Masih Impor, Hyundai Jamin Pasokan Mobil Listrik Hyundai Ioniq 6 Aman
Pengguna bisa memanfaatkan fitur Lane Keeping Assist (LKA) dan Lane Following Assist (LFA). Lewat fitur ini, Ioniq 5 dan Ioniq 6 bisa tetap melaju di jalurnya melalui informasi secara visual dan audio, serta dukungan koreksi pada kemudi.
Menempuh jalan bebas hambatan biasanya memiliki risiko yang lebih tinggi dibanding jalan raya biasa. Namun, pengguna tetap bisa berkendara dengan aman berkat fitur Forward Collision Avoidance Assist (FCA).
Fitur ini memiliki fungsi untuk membantu menghentikan kendaraan secara otomatis saat sistem mendeteksi risiko tabrakan dengan kendaraan yang ada di depan melalui kamera depan dan sensor radar. Sedangkan fitur Rear Cross-Traffic Collision-Avoidance Assist (RCCA) akan mendeteksi risiko tabrakan dari belakang.
Kemudian ada fitur regenerative braking. Regenerative braking merupakan teknologi yang memungkinkan Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6 bekerja mandiri mengisi daya dari energi kinetik hasil deselerasi mobil.
Baca Juga: Klaim Hyundai, Baterai Hyundai Ioniq EV Tetap Prima Setelah 8 Tahun
Berdasarkan test drive SINDOnews dari Surabaya ke Banyuwangi misalnya, hadirnya teknologi ini membuat Ioniq 5 dan Ioniq 6 dapat berkendara jarak jauh secara efisien. Selain berfungsi untuk mengisi daya listrik ke baterai, regenerative braking juga membuat penggunaan rem lebih hemat karena lebih jarang digunakan.
Dengan memanfaatkan regenerative braking, pengendara bisa merasakan pengalaman berkendara mobil listrik yang efisien energi.
Popularitas BEV bukan sekadar klaim. Terbukti dari data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) selama periode Januari-Agustus 2023 volume penjualan wholesale mobil listrik BEV di dalam negeri mencapai sekitar 8,2 ribu unit. Selama periode tersebut, penjualan tertinggi diraih oleh Hyundai Ioniq 5 Signature Extended dengan angka wholesale sekitar 3.800 unit.
Tipe lainnya, Hyundai Ioniq 5 Prime Extended laku 234 unit serta berada di peringkat keempat penjualan. Menyusul di peringkat 7 dan 8, antara lain Hyundai Ioniq 5 Signature Reguler(184 unit) dan Hyundai Ioniq 6 (154 ).
Menilik capaian Hyundai Motors di kancah pasar Indonesia, patutlah dicermati dari sisi teknologi. Beberapa fitur dalam Hyundai SmartSense hadir untuk mendukung pengalaman berkendara jarak jauh jadi lebih effortless. Salah satu fitur Hyundai SmartSense yang menarik adalah Smart Cruise Control with Stop & Go Function (SCC w/ S&G) yang membuat berkendara jarak jauh di jalan bebas hambatan tidak cepat lelah. Fitur ini memungkinkan mobil untuk mempertahankan jarak yang ditentukan dari kendaraan depan dan secara otomatis menyesuaikan kecepatan ke batas yang telah ditentukan.
Baca Juga: Masih Impor, Hyundai Jamin Pasokan Mobil Listrik Hyundai Ioniq 6 Aman
Pengguna bisa memanfaatkan fitur Lane Keeping Assist (LKA) dan Lane Following Assist (LFA). Lewat fitur ini, Ioniq 5 dan Ioniq 6 bisa tetap melaju di jalurnya melalui informasi secara visual dan audio, serta dukungan koreksi pada kemudi.
Menempuh jalan bebas hambatan biasanya memiliki risiko yang lebih tinggi dibanding jalan raya biasa. Namun, pengguna tetap bisa berkendara dengan aman berkat fitur Forward Collision Avoidance Assist (FCA).
Fitur ini memiliki fungsi untuk membantu menghentikan kendaraan secara otomatis saat sistem mendeteksi risiko tabrakan dengan kendaraan yang ada di depan melalui kamera depan dan sensor radar. Sedangkan fitur Rear Cross-Traffic Collision-Avoidance Assist (RCCA) akan mendeteksi risiko tabrakan dari belakang.
Kemudian ada fitur regenerative braking. Regenerative braking merupakan teknologi yang memungkinkan Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 6 bekerja mandiri mengisi daya dari energi kinetik hasil deselerasi mobil.
Baca Juga: Klaim Hyundai, Baterai Hyundai Ioniq EV Tetap Prima Setelah 8 Tahun
Berdasarkan test drive SINDOnews dari Surabaya ke Banyuwangi misalnya, hadirnya teknologi ini membuat Ioniq 5 dan Ioniq 6 dapat berkendara jarak jauh secara efisien. Selain berfungsi untuk mengisi daya listrik ke baterai, regenerative braking juga membuat penggunaan rem lebih hemat karena lebih jarang digunakan.
Dengan memanfaatkan regenerative braking, pengendara bisa merasakan pengalaman berkendara mobil listrik yang efisien energi.
(msf)
Lihat Juga :
