Ini Alasan Militer Menolak Kendaraan Tempur Bertenaga Listrik
loading...
A
A
A
NEW YORK - Pengembangan kendaraan listrik tidak hanya sebatas untuk mobil penumpang atau barang saja. Bahkan, tentara Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) juta tertarik beralih ke EV.
Namun hingga kini faktanya di seluruh dunia tak ada satupun negara yang mengunakan kendaraan tempur listrik.
Militer AS, misalnya, memiliki 120.000 kendaraan Humvee, 25.000 kendaraan pembersih ranjau, 6.300 tank, 5.200 pesawat terbang, dan ribuan helikopter. Itu hanya perkiraan kasar dan semuanya memerlukan bahan bakar agar dapat beroperasi secara efisien.
Alasan sebenarnya adalah powertrain EV belum cocok digunakan di sektor militer. Kondisi medan pertempuran yang cukup menantang dengan perbukitan, lumpur, dan sungai cukup menantang bagi kendaraan ICE dan kendaraan EV. Ingin berada di dalam tank EV yang kehabisan energi di medan perang?
Daya jangkau dan daya tahan yang terbatas. Kendaraan tempur membutuhkan daya jangkau dan daya tahan yang tinggi untuk dapat beroperasi dalam waktu yang lama dan jarak yang jauh.
Tenaga listrik memiliki daya jangkau dan daya tahan yang lebih terbatas dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Waktu pengisian daya yang lama. Kendaraan tempur membutuhkan waktu pengisian daya yang lama, sehingga dapat mengganggu operasionalnya.
Berat kendaraan yang lebih berat. Baterai listrik memiliki berat yang lebih berat dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Seperti dilansir dari Autopro, hal ini dapat mengurangi performa kendaraan dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Biaya yang lebih mahal. Kendaraan listrik memiliki biaya yang lebih mahal dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil.
Potensi untuk meningkatkan performa kendaraan. Kendaraan tempur bertenaga listrik dapat dirancang untuk memiliki performa yang lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil.
Namun hingga kini faktanya di seluruh dunia tak ada satupun negara yang mengunakan kendaraan tempur listrik.
Militer AS, misalnya, memiliki 120.000 kendaraan Humvee, 25.000 kendaraan pembersih ranjau, 6.300 tank, 5.200 pesawat terbang, dan ribuan helikopter. Itu hanya perkiraan kasar dan semuanya memerlukan bahan bakar agar dapat beroperasi secara efisien.
Alasan sebenarnya adalah powertrain EV belum cocok digunakan di sektor militer. Kondisi medan pertempuran yang cukup menantang dengan perbukitan, lumpur, dan sungai cukup menantang bagi kendaraan ICE dan kendaraan EV. Ingin berada di dalam tank EV yang kehabisan energi di medan perang?
Daya jangkau dan daya tahan yang terbatas. Kendaraan tempur membutuhkan daya jangkau dan daya tahan yang tinggi untuk dapat beroperasi dalam waktu yang lama dan jarak yang jauh.
Tenaga listrik memiliki daya jangkau dan daya tahan yang lebih terbatas dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Waktu pengisian daya yang lama. Kendaraan tempur membutuhkan waktu pengisian daya yang lama, sehingga dapat mengganggu operasionalnya.
Berat kendaraan yang lebih berat. Baterai listrik memiliki berat yang lebih berat dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Seperti dilansir dari Autopro, hal ini dapat mengurangi performa kendaraan dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Biaya yang lebih mahal. Kendaraan listrik memiliki biaya yang lebih mahal dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil.
Potensi untuk meningkatkan performa kendaraan. Kendaraan tempur bertenaga listrik dapat dirancang untuk memiliki performa yang lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar fosil.
(wbs)