Terkendala Insentif, Avanza dan Xpander Hybrid Belum Hadir di Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mobil Low MPV merupakan kendaraan favorit bagi masyarakat Indonesia, seperti Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander. Kedua mobil tersebut saat ini menjadi primadona di jalan.
Sebenarnya Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander sudah berdandan untuk memenuhi selera dan tuntutan pasar. Hanya saja keduanya justru belum memiliki pilihan mesin baru, termasuk pilihan mesin hybrid .
Mitsubishi sebenarnya tahun depan akan menghadirkan Mitsubishi Xpander Hybrid. Masalahnya mobil tersebut justru hanya akan dijual di Thailand.
Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Atsushi Kurita mengatakan, pihaknya saat ini masih mempelajari pasar dan kebijakan pemerintah terhadap mobil hybrid. Secara teknis perusahaan siap memproduksi Xpander Hybrid, bahkan XForce model Hybrid.
"Seperti yang dilihat dari pengumuman Mitsubishi sebelumnya di Thailand akan ada Xpander Hybrid karena di Thailand ada kebijakan pajak yang menguntungkan. Harga hybrid di Thailand lebih murah dibandingkan dengan mobil konvensional," ujarnya, Rabu (29/11/2023).
"Di Indonesia, sejujurnya kami melihat dulu kondisi pasar. Kompetitor kami memang sudah mengenalkan hybrid di segmen XForce, dan kami berupaya mempelajarinya,” tambah Atsushi Kurita.
Kondisi yang sama juga dirasakan oleh Toyota. Mereka juga melihat ketiadaan insentif buat mobil hybrid jadi faktor yang perlu dipikirkan. Vice President Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan saat ini Toyota sedang menunggu kabar dari pemerintah terkait subsidi untuk mobil hybrid.
Seperti diketahui, saat ini insentif yang diberikan masih terbatas untuk mobil listrik full baterai atau BEV (Battery Electric Vehicle). “Masih menunggu ada tambahan insentif dari pemerintah, supaya (harganya) bisa lebih terjangkau,” kata Bob kepada wartawan di Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Bob Azzam menjelaskan, saat ini ada dua pandangan terkait subsidi mobil listrik, pertama zero emission, kedua low emission. Saat ini, subsidi pemerintah diberikan ke mobil listrik full baterai buatan lokal yang memiliki nol emisi.
“Jadi dalam hal ini kita berharap pemerintah mempertimbangkan untuk memberikan insentif untuk semua teknologi elektrifikasi (termasuk hybrid) supaya kita bisa menjadi leader di Asia Tenggara," tegas Bob Azzam.
Sebenarnya Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander sudah berdandan untuk memenuhi selera dan tuntutan pasar. Hanya saja keduanya justru belum memiliki pilihan mesin baru, termasuk pilihan mesin hybrid .
Mitsubishi sebenarnya tahun depan akan menghadirkan Mitsubishi Xpander Hybrid. Masalahnya mobil tersebut justru hanya akan dijual di Thailand.
Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Atsushi Kurita mengatakan, pihaknya saat ini masih mempelajari pasar dan kebijakan pemerintah terhadap mobil hybrid. Secara teknis perusahaan siap memproduksi Xpander Hybrid, bahkan XForce model Hybrid.
"Seperti yang dilihat dari pengumuman Mitsubishi sebelumnya di Thailand akan ada Xpander Hybrid karena di Thailand ada kebijakan pajak yang menguntungkan. Harga hybrid di Thailand lebih murah dibandingkan dengan mobil konvensional," ujarnya, Rabu (29/11/2023).
"Di Indonesia, sejujurnya kami melihat dulu kondisi pasar. Kompetitor kami memang sudah mengenalkan hybrid di segmen XForce, dan kami berupaya mempelajarinya,” tambah Atsushi Kurita.
Kondisi yang sama juga dirasakan oleh Toyota. Mereka juga melihat ketiadaan insentif buat mobil hybrid jadi faktor yang perlu dipikirkan. Vice President Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan saat ini Toyota sedang menunggu kabar dari pemerintah terkait subsidi untuk mobil hybrid.
Seperti diketahui, saat ini insentif yang diberikan masih terbatas untuk mobil listrik full baterai atau BEV (Battery Electric Vehicle). “Masih menunggu ada tambahan insentif dari pemerintah, supaya (harganya) bisa lebih terjangkau,” kata Bob kepada wartawan di Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Bob Azzam menjelaskan, saat ini ada dua pandangan terkait subsidi mobil listrik, pertama zero emission, kedua low emission. Saat ini, subsidi pemerintah diberikan ke mobil listrik full baterai buatan lokal yang memiliki nol emisi.
“Jadi dalam hal ini kita berharap pemerintah mempertimbangkan untuk memberikan insentif untuk semua teknologi elektrifikasi (termasuk hybrid) supaya kita bisa menjadi leader di Asia Tenggara," tegas Bob Azzam.
(wib)