Masuk Indonesia dengan Kekuatan Penuh, BYD Bakal Bawa Ekosistem Kendaraan Listrik

Rabu, 27 Desember 2023 - 12:07 WIB
loading...
Masuk Indonesia dengan...
General Manager BYD Asia-Pasific Auto Sales Division Liu Xueliang saat bertemu media di Shenzen, China, belum lama ini. Foto: BYD Indonesia
A A A
SHENZEN - Perusahaan teknologi dan otomotif asal China BYD (Build Your Dreams) bakal masuk ke pasar Indonesia pada 2024. Mereka sudah menyiapkan banyak rencana, termasuk merilis sejumlah model mobil listrik dan ekosistemnya untuk bersaing di pasar lokal.

Hal tersebut dipastikan General Manager BYD Asia-Pasific Auto Sales Division Liu Xueliang dalam press conference di kantor pusat BYD yang berlokasi di Distrik Pingshan, Shenzhen, Provinsi Guangdong, Tiongkok, belum lama ini.

”Kami pastikan (BYD) bakal masuk ke pasar Indonesia di semester pertama 2024. Hanya menunggu waktu tepat,” ungkap Liu Xueliang.

Liu menyebut bahwa perusahaan yang menargetkan menjual sebanyak 3 juta unit kendaraan baterai sepanjang 2023 itu bakal memasuki pasar otomotif nasional di segmen mobil penumpang (passenger car).

Meski belum mau membocorkan mobil apa yang bakal dibawa ke pasar lokal, kemungkinan ada 3 model yang akan dipasarkan. Yakni BYD Seal (sedan), BYD Dolphin (hatchback), dan BYD Atto 3 (SUV/crossover). Semuanya adalah kendaraan listrik (battery electric vehicle/BEV).

Sudah Ada di Indonesia Sejak 2018
Masuk Indonesia dengan Kekuatan Penuh, BYD Bakal Bawa Ekosistem Kendaraan Listrik

BYD memang sangat populer di China. Mereka sudah berkiprah sejak 2015 membuat baterai untuk smartphone, bahkan memproduksi banyak produk seperti casing HP, laptop, raket badminton, bahkan kereta api monorel listrik SkyRail.

Namun, nama BYD di Indonesia sendiri lebih populer sebagai taksi elektrik lansiran Blue Bird. Taksi listrik BYD e6 sudah digunakan Blue Bird sejak 2018.
Begitupun model lain BYD T3 yang beroperasi sejak 2022. Ada juga bus listrik BYD yang dipakai Transjakarta sejak 2020 serta truk garpu elektrik BYD Forklift.

“Jadi, sebenarnya Indonesia bukan lah negara yang asing bagi kami,” imbuh Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao.

Kekuatan Penuh, Bawa Ekosistem
Masuk Indonesia dengan Kekuatan Penuh, BYD Bakal Bawa Ekosistem Kendaraan Listrik

Jauh sebelum memutuskan untuk memasarkan mobil penumpang di Indonesia, Eagle Zhao menyebut bahwa BYD Indonesia melakukan studi dan investigasi intensif untuk benar-benar mengenali pasar otomotif Indonesia.

”Kami sudah melakukan banyak hal: road test, behaviour study, hingga riset infrastruktur seperti fasilitas pengecasan. Ini agar mendapatkan data akurat,” katanya.

Sementara itu, Liu Xueliang memastikan bahwa BYD akan masuk ke pasar Indonesia dengan kekuatan penuh. Artinya, mereka tidak hanya sekadar berjualan mobil listrik.

Namun, juga ingin membawa ekosistem kendaraan listrik: membangun pabrik mobil, pabrik baterai, serta ekostistem pendukung kendaraan listrik beserta teknologi yang akan masuk ke Indonesia.

“Elektrifikasi ini di Indonesia soal waktu saja. Sebagai jantung ASEAN dan populasi 280 juta penduduk yang terus tumbuh, Indonesia sangat penting bagi kami,” katanya.

“Idenya adalah untuk meneyediakan ekosistem berkelanjutan (sustainable development) salah satunya dengan kendaraan listrik,” ia menambahkan. Saat ini Eagle menyebut bahwa BYD sedang mendalami produk, segmentasi, manufaktur lokal, infrastruktur, serta teknologi yang relevan dengan Indonesia.

“Kami berharap bisa menciptakan masa depan baru di industri otomotif Indonesia,” bebernya.


Tak Ingin Gegabah, Menyesuaikan dengan Regulasi
Masuk Indonesia dengan Kekuatan Penuh, BYD Bakal Bawa Ekosistem Kendaraan Listrik

General Manager BYD Asia-Pasific Auto Sales Division Liu Xueliang mengatakan, BYD tidak ingin gegabah saat masuk Indonesia. Ini berbeda dengan Thailand, dimana mereka melakukan aksi cepat di pasar tersebut. Utamanya soal regulasi insentif kendaraan listrik.

“Kami melihat aturan pemerintah yang ada. Kebijakan pemerintah Thailand mendukung kami berinvestasi lebih cepat,” ungkapnya.

Sebaliknya, Li mengaku terus memantau regulasi pemerintah Indonesia. “Kecepatan kami penetrasi ke pasar tergantung seberapa percaya diri kebijakan dari pemerintah. Dari kebijakan itu, kami tentukan strategi pasar, momentum, serta model apa yang akan di boyong ke Indonesia,”ungkapnya.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2506 seconds (0.1#10.140)