Sistem Kerja Disebut Jadi Faktor Utama Daihatsu Mudah Melakukan Pemalsuan
loading...
A
A
A
TOKYO - Kasus pemalsuan data keselamatan Daihatsu turut menyoroti budaya kerja di Daihatsu yang dinilai rentan pelanggaran. Sehingga menurut tim ivestigasi pelanggaran bisa dilakukan dengan mudahnya.
Dalam isi laporan Tim Investigasi yang didapatkan SINDOnews, budaya kerja yang tidak sehat di organisasi Daihatsu, lemahnya komunikasi dan koordinasi internal antar eksekutif dari departemen lain menjadi alasan mudahnya pemalsuan dokumen dilakukan Daihatsu.
Tak hanya itu, menurut laparan investigasi budaya menyalahkan orang lain ketika proyek gagal, kurangnya staf menyebabkan semua staf melakukan banyak tugas dalam waktu bersamaan, dan budaya tidak peduli tentang kondisi sekitar selama pekerjaan.
Tim independen yang melakukan investigasi ini menemukan kejanggalan pada 174 item dalam 25 kategori pengujian, termasuk kesalahan yang sebelumnya terdeteksi pada April dan Mei.
Jumlah model mobil yang terlibat dalam skandal ini mencapai 64, termasuk 22 model yang dijual dengan merek Toyota.
Dalam pernyataan resmi, Toyota menegaskan bahwa sertifikasi adalah "persyaratan utama" bagi produsen untuk menjalankan bisnis. Mereka menyadari bahwa Daihatsu mengabaikan hal ini, yang dikatakan "mengguncang fondasi perusahaan sebagai produsen mobil."
Dalam isi laporan Tim Investigasi yang didapatkan SINDOnews, budaya kerja yang tidak sehat di organisasi Daihatsu, lemahnya komunikasi dan koordinasi internal antar eksekutif dari departemen lain menjadi alasan mudahnya pemalsuan dokumen dilakukan Daihatsu.
Tak hanya itu, menurut laparan investigasi budaya menyalahkan orang lain ketika proyek gagal, kurangnya staf menyebabkan semua staf melakukan banyak tugas dalam waktu bersamaan, dan budaya tidak peduli tentang kondisi sekitar selama pekerjaan.
Tim independen yang melakukan investigasi ini menemukan kejanggalan pada 174 item dalam 25 kategori pengujian, termasuk kesalahan yang sebelumnya terdeteksi pada April dan Mei.
Jumlah model mobil yang terlibat dalam skandal ini mencapai 64, termasuk 22 model yang dijual dengan merek Toyota.
Dalam pernyataan resmi, Toyota menegaskan bahwa sertifikasi adalah "persyaratan utama" bagi produsen untuk menjalankan bisnis. Mereka menyadari bahwa Daihatsu mengabaikan hal ini, yang dikatakan "mengguncang fondasi perusahaan sebagai produsen mobil."
(wbs)