Arab Saudi Berambisi Jadi Pusat Produksi Kendaraan Listrik

Minggu, 28 Januari 2024 - 15:53 WIB
loading...
Arab Saudi Berambisi...
Arab Saudi berniat memproduksi mobil terbanyak di dunia. FOTO/ CARSCOOPS
A A A
PARIS - Arab Saudi bertekad menjadi pusat produksi kendaraan listrik dunia demi menjawab tantangan dunia. Seperti diketahui, saat ini ada sejumlah pabrik kendaraan listrik yang sudah beroperasi di Arab Saudi.



Melansir Carscoops, setidaknya ada dua merek besar yang mendorong kemajuan kendaraan listrik di Arab Saudi, yakni Lucid dan Ceer. Untuk Ceer merupakan perusahaan rintisan Arab Saudi yang bakal menjadi mobil listrik lokal di sana.

Public Investment Fund (PIF) telah mengucurkan dana 10 miliar dolar AS ke Lucid dan pemerintah Arab Saudi telah setuju membeli hingga 100.000 unit mobil Lucid. Kemudian, Lucid saat ini menjadi satu-satunya pabrikan otomotif yang berbasis di kerajaan tersebut.

Sementara itu, Ceer merupakan merek baru yang dibuat bersama antara PIF dan pabrikan teknologi Taiwan, Foxconn. Namun, startup tersebut belum membangun pabriknya, tapi menjanjikan model pertamanya dijadwalkan rilis tahun depan.

Tetapi, Arab Saudi kekurangan produsen dalam negeri untuk memanfaatkan industri kendaraan listrik yang berkembang. Pasar lokal yang kecil, biaya tenaga kerja yang tinggi, dan kurangnya pemasok lokal menjadi kendala utama pemerintah Arab Saudi.

Alasan ini juga yang membuat pabrikan otomotif Jepang, seperti Toyota, menolak peluang untuk membuka pabrik pada 2019. Padahal, mereka telah dijanjikan sejumlah keuntungan apabila membangun pabrik di Arab Saudi.

Namun, berdirinya pabrik Lucid dan rencana pembangunan fasilitas Ceer, membuat pemerintah Arab Saudi optimistris. Pada 2030, diperkirakan Arab Saudi dapat memproduksi hingga 500.000 unit mobil listrik dalam setahun.

Saat ini, satu-satunya pabrik mobil tersebut telah melakukan perakitan sebanyak 800 unit kendaraan sejak dibuka pada September 2023.

Elemen kunci lain yang mungkin menarik OEM ke wilayah ini adalah ketersediaan bahan mentah untuk produksi, khususnya elemen seperti litium yang digunakan dalam produksi baterai kendaraan listrik.

Meski Arab Saudi berniat memproduksi logam tersebut, belum ada cadangan alam yang ditemukan. Tatiana Hristova, pakar di S&P Global.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3268 seconds (0.1#10.140)