Terbukti Palsukan Data, Daihatsu Akan Lebih Lama Hadirkan Mobil Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Daihatsu akan memperpanjang masa produksi model baru mereka sebesar 40 persen dan juga akan meningkatkan jumlah pemeriksa kualitas untuk menghindari masalah standar keselamatan mereka yang memalukan.
Seperti dilansir dari Asia Nikkei, demikian salah satu isi laporan Soichiro Okudaira, Presiden Daihatsu kepada Menteri Transportasi Jepang, Tetsuo Saito.
Daihatsu berencana meningkatkan jumlah tes sertifikasi mutu bagi karyawannya sebanyak tujuh kali lipat pada bulan Juni ini dan tambahan 50 persen karyawan yang terlibat dalam kinerja keselamatan.
Ini juga akan memisahkan departemen pengembangan dan departemen validasi untuk memudahkan karyawan melaporkan masalah internal apa pun.
Dalam isi laporan Tim Investigasi yang didapatkan SINDOnews, budaya kerja yang tidak sehat di organisasi Daihatsu, lemahnya komunikasi dan koordinasi internal antar eksekutif dari departemen lain menjadi alasan mudahnya pemalsuan dokumen dilakukan Daihatsu.
Tak hanya itu, menurut laparan investigasi budaya menyalahkan orang lain ketika proyek gagal, kurangnya staf menyebabkan semua staf melakukan banyak tugas dalam waktu bersamaan, dan budaya tidak peduli tentang kondisi sekitar selama pekerjaan.
Tim independen yang melakukan investigasi ini menemukan kejanggalan pada 174 item dalam 25 kategori pengujian, termasuk kesalahan yang sebelumnya terdeteksi pada April dan Mei.
Jumlah model mobil yang terlibat dalam skandal ini mencapai 64, termasuk 22 model yang dijual dengan merek Toyota.
Dalam pernyataan resmi, Toyota menegaskan bahwa sertifikasi adalah "persyaratan utama" bagi produsen untuk menjalankan bisnis. Mereka menyadari bahwa Daihatsu mengabaikan hal ini, yang dikatakan "mengguncang fondasi perusahaan sebagai produsen mobil."
Seperti dilansir dari Asia Nikkei, demikian salah satu isi laporan Soichiro Okudaira, Presiden Daihatsu kepada Menteri Transportasi Jepang, Tetsuo Saito.
Daihatsu berencana meningkatkan jumlah tes sertifikasi mutu bagi karyawannya sebanyak tujuh kali lipat pada bulan Juni ini dan tambahan 50 persen karyawan yang terlibat dalam kinerja keselamatan.
Ini juga akan memisahkan departemen pengembangan dan departemen validasi untuk memudahkan karyawan melaporkan masalah internal apa pun.
Dalam isi laporan Tim Investigasi yang didapatkan SINDOnews, budaya kerja yang tidak sehat di organisasi Daihatsu, lemahnya komunikasi dan koordinasi internal antar eksekutif dari departemen lain menjadi alasan mudahnya pemalsuan dokumen dilakukan Daihatsu.
Tak hanya itu, menurut laparan investigasi budaya menyalahkan orang lain ketika proyek gagal, kurangnya staf menyebabkan semua staf melakukan banyak tugas dalam waktu bersamaan, dan budaya tidak peduli tentang kondisi sekitar selama pekerjaan.
Tim independen yang melakukan investigasi ini menemukan kejanggalan pada 174 item dalam 25 kategori pengujian, termasuk kesalahan yang sebelumnya terdeteksi pada April dan Mei.
Jumlah model mobil yang terlibat dalam skandal ini mencapai 64, termasuk 22 model yang dijual dengan merek Toyota.
Dalam pernyataan resmi, Toyota menegaskan bahwa sertifikasi adalah "persyaratan utama" bagi produsen untuk menjalankan bisnis. Mereka menyadari bahwa Daihatsu mengabaikan hal ini, yang dikatakan "mengguncang fondasi perusahaan sebagai produsen mobil."
(wbs)