Amerika Umumkan Mobil Listrik China sebagai Ancaman Keamanan

Senin, 04 Maret 2024 - 21:28 WIB
loading...
Amerika Umumkan Mobil Listrik China sebagai Ancaman Keamanan
Presiden AS Joe Biden menyatakan mobil-mobil listrik China sebagai ancaman keamanan nasional. (Foto: AFP)
A A A
JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan mobil-mobil listrik China sebagai ancaman keamanan nasional lantaran perangkat lunak yang ada di dalamnya dapat digunakan untuk melacak seseorang dan meretas data personal. Dia juga memperingatkan China juga dapat mengakses mobil listrik secara remote atau menonaktifkannya sama sekali.

Lantaran itu, Biden berjanji akan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah produsen otomotif China menjual lebih banyak mobil listrik di AS karena risiko keamanan. "China bisa membanjiri pasar kami dengan mobil mereka, menimbulkan risiko bagi keamanan nasional kami. Saya tidak akan membiarkan hal itu terjadi di masa jabatan saya," ujar Joe Biden dilansir dari Daily Mail, Senin (4/3/2024).

Saat ini, terdapat 2,4 juta mobil listrik terdaftar di AS. Biden memperingatkan jika China diizinkan, maka akan terus membanjiri Amerika dengan mobil listriknya. Dengan demikian, para produsen mobil dapat dengan mudah melacak data konsumen pada saat mobil terus terhubung dengan ponsel dan sistem navigasi.

Dia bahkan menyamakan kendaraan dengan 'smartphone beroda,' dan mengatakan pihaknya sedang menyelidiki dampak potensial terhadap keamanan nasional dengan kemungkinan larangan di masa depan terhadap mobil China masuk ke pasar Amerika.



China telah melakukan langkah besar dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan produksi mobil listriknya, menyumbang 69 persen dari semua penjualan mobil listrik global baru hanya pada bulan Desember, dengan sekitar 9 juta mobil listrik terjual tahun lalu dengan 1,4 juta di AS.

China memperkirakan akan menjual 11,5 juta mobil listrik tahun ini dan dilaporkan menargetkan untuk mengendalikan 45 persen dari pasar mobil listrik pada tahun 2027, sementara AS memprediksi 2,5 juta pada tahun 2028.

Departemen Perdagangan AS sedang menyelidiki perangkat lunak otomotif buatan China yang tertanam di mobil listrik, yang tidak hanya dapat melacak ke mana orang Amerika mengemudi tetapi juga di mana mereka mengisi daya mobil listrik atau lagu dan/atau podcast apa yang mereka dengarkan saat mengemudi.

Penyelidikan ini terjadi setelah BYD , produsen mobil listrik terbesar di China, membuka fasilitas produksi di Meksiko, sekitar 200 mil di luar Kota Meksiko. Kekhawatiran bahwa BYD akan mengirim mobil listriknya melintasi perbatasan AS telah menyebabkan desakan dari para legislator bahwa Biden perlu mengambil langkah tegas terhadap produsen mobil China termasuk memberlakukan tarif baru pada mobil China.

"China sedang 'membanjiri pasar luar negeri dengan mobil mereka," kata Lael Brainard, yang memimpin Dewan Ekonomi Nasional presiden, kepada New York Times.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3094 seconds (0.1#10.140)