5 Dampak Kerja Sama Honda X Nissan Kembangkan Mobil Listrik di Jepang: Bersatu Melawan China

Senin, 18 Maret 2024 - 21:35 WIB
loading...
5 Dampak Kerja Sama...
Nissan dan Honda memutuskan untuk berkolaborasi mengembangkan kendaraan ramah lingkungan. Foto: Honda
A A A
JEPANG - Honda Motor Co., Ltd. (Honda) resmi menjalin kerja sama dengan Nissan Motor Co., Ltd. (Nissan) dalam mengembangkan kendaraan listrik di Jepang.

Penandatanganan kerja sama ini bertujuan sebagai upaya mempercepat langkah menuju netralitas karbon serta mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas dengan pengembangan teknologi keselamatan canggih.

Kerja sama tersebut meliputi studi dan riset mengenai perangkat lunak otomotif, komponen inti terkait kendaraan listrik, dan berbagai produk lainnya. Honda memiliki visi global untuk mewujudkan netralitas karbon untuk semua produk dan aktivitas perusahaan pada 2050. Mereka berencana memperkenalkan hingga 30 mobil berbasis listrik secara global hingga 2030, dengan volume produksi mencapai 2 juta unit setiap tahunnya.

“Kami akan mengkaji potensi kemitraan antara Nissan dan Honda. Kriteria penelitian kami adalah apakah sinergi teknologi dan pengetahuan yang telah dikembangkan oleh perusahaan kami akan memungkinkan kami menjadi pemimpin industri dengan menciptakan nilai baru bagi industri otomotif,” beber President and Representative Executive Officer Honda Toshihiro Mibe.

Sementara itu, President dan CEO Nissan Makoto Uchida menyebut bahwa kerja sama ini penting untuk menghadapi tantangan yang sama.

Di Indonesia sendiri, Honda sendiri telah memasuki era elektrifikasi dengan meluncurkan dua produk hybridnya yaitu All New Honda CR-V RS e:HEV dan
All New Honda Accord RS e:HEV. Sementara itu, untuk kendaraan listrik, Honda memasuki tahap riset dan pengenalan.

Seperti diketahui, pabrikan mobil listrik nomor 1 di China BYD sudah masuk ke pasar Jepang. Menurut data Japan Automobile Importers Association (JAIA) pada awal Februari 2024, jumlah mobil listrik yang diimpor ke Jepang adalah 1.186 unit di selama Januari. 20 persennya atau 217 unit adalah milik BYD.

Nah, berikut adalah dampak kerja sama Honda dan Nissan dalam mengembangkan Mobil Listrik di Jepang:

1. Peningkatan Skala Ekonomi dan Efisiensi

Kolaborasi memungkinkan kedua perusahaan untuk berbagi biaya penelitian dan pengembangan, platform kendaraan, dan infrastruktur produksi.
Hal ini dapat menghasilkan skala ekonomi yang lebih besar, meningkatkan efisiensi, dan menurunkan biaya produksi mobil listrik.

2. Percepatan Inovasi dan Teknologi

Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya, Honda dan Nissan dapat mempercepat pengembangan teknologi baterai, sistem penggerak listrik, dan platform kendaraan yang inovatif.

3. Penguatan Posisi di Pasar Global

Kerja sama ini memungkinkan kedua perusahaan untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkuat posisi mereka di pasar mobil listrik global.
Sehingga mereka dapat bersaing dengan perusahaan global seperti Tesla dan BYD.


4. Kontribusi terhadap Transisi Energi

Kolaborasi ini dapat membantu mempercepat transisi Jepang ke kendaraan ramah lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

5. Peluang Baru dan Tantangan

Kerja sama ini dapat membuka peluang baru untuk kolaborasi di bidang lain, seperti teknologi otonom dan konektivitas. Namun, ada juga beberapa tantangan yang harus dihadapi, seperti integrasi budaya perusahaan dan koordinasi proyekyangkompleks.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Tantangan Produsen Mobil...
Tantangan Produsen Mobil Listrik China di Asia Tenggara: Realitas vs. Ambisi
Pabrik Hyundai di Georgia...
Pabrik Hyundai di Georgia Siap Produksi Ioniq 9 Tepat Waktu
China Siap Aliri Energi...
China Siap Aliri Energi dari Luar Angkasa ke Mobil Listrik
Bangkit dari Kegagalan...
Bangkit dari Kegagalan Merger, Nissan Cari Jodoh Baru, Siapa Mau?
Pakai Mesin Hybrid e-Power,...
Pakai Mesin Hybrid e-Power, Teaser Nissan X-Trail 2026 Beredar
AHM Berangkatkan 2.572...
AHM Berangkatkan 2.572 Pemilik Motor Honda ke Kampung Halaman
Nissan Leaf 2025 Berubah...
Nissan Leaf 2025 Berubah dari Hatchback ke SUV
Jeremy Clarkson Yakin...
Jeremy Clarkson Yakin Bisa Kalahkan Elon Musk Soal Ulasan Buruk Tesla
Si Kotak Ajaib Honda...
Si Kotak Ajaib Honda StepWGN Segera Mengaspal di Indonesia, Harga di Bawah Rp700 Juta?
Rekomendasi
Janji Manis Wamenaker,...
Janji Manis Wamenaker, Bakal Rekrut Kembali Korban PHK Sritex
Benarkah Puasa 6 Hari...
Benarkah Puasa 6 Hari Syawal Pahalanya Sama dengan Puasa Setahun?
Festival Balon Udara...
Festival Balon Udara Wonosobo, Tradisi Lebaran yang Jadi Daya Tarik Wisatawan
Diskon Tarif Tol 20%...
Diskon Tarif Tol 20% Mulai Berlaku Kamis 3 April 2025, Catat Sampai Kapan!
H+2 Lebaran, Pelabuhan...
H+2 Lebaran, Pelabuhan Bakauheni Mulai Ramai Padati Penumpang ke Pulau Jawa
10 Negara Terluas di...
10 Negara Terluas di Dunia, Adakah Indonesia?
Berita Terkini
Seragam Baru Teknisi...
Seragam Baru Teknisi Suzuki: Bukan Sekadar Ganti Baju, Tapi Revolusi Layanan Purna Jual!
15 jam yang lalu
Elon Musk Minta Dalang...
Elon Musk Minta Dalang Pengrusakan Dealer Tesla Ditangkap, Sebut Aksi Protes Sebagai Terorisme Domestik Skala Luas!
18 jam yang lalu
Protes Anti-Elon Musk...
Protes Anti-Elon Musk Mengguncang Dealer Tesla di Seluruh Dunia!
19 jam yang lalu
Kenapa setelah Ganti...
Kenapa setelah Ganti Kampas Rem Jadi Tidak Pakem?
1 hari yang lalu
Mudik Lebaran 2025:...
Mudik Lebaran 2025: Panduan Lengkap Tarif Tol Trans Jawa dan Strategi Perjalanan!
1 hari yang lalu
Volvo Panggil Pulang...
Volvo Panggil Pulang Mantan CEO Hakan Samuelsson: Jurus Pamungkas Hadapi Badai Industri Otomotif!
1 hari yang lalu
Infografis
Hypercar Jepang Cetak...
Hypercar Jepang Cetak Dua Rekor Dunia Mobil Listrik
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved