Canggih, Jembatan Ini Memungkinkan Pengaspalan Tanpa Menutup Jalan

Senin, 27 Mei 2024 - 18:00 WIB
loading...
Canggih, Jembatan Ini...
Jembatan sepanjang 257 meter ini memungkinkan lalu lintas melewati bagian jalan, sementara infrastruktur sedang diperbaiki di bawahnya. (Foto: Oddity Central) 
A A A
JAKARTA - Otoritas pemeliharaan jalan di Swissmengembangkan jembatan layang portabel bernama Astra Bridge. Fungsinya selain mencegah kemacetan saat perawatan jalan juga menjaga keamanan pekerja.

Solusi dengan jembatan layang portabel tadi sangat revolusioner dalam proses pengaspalan jalan yang berdampak kemacetan. Jembatan yang pertama kali diluncurkan pada 2022 lalu ini kembali diperbarui pada 2024. Jembatan sepanjang 257 meter ini memungkinkan lalu lintas melewati bagian jalan sementara infrastruktur sedang diperbaiki di bawahnya.

Model ini menjadi konsep sederhana tapi cerdik yang memungkinkan proyek pengaspalan jalan tanpa perlu menghentikan lalu lintas pada jalur yang terdampak.Swiss Times melansir proyek ini menelan biaya hingga 28,67 juta dollar AS atau sekitar Rp460,9 miliar.



Manajer proyek Astra Bridge, Jürg Merian mengaku terinspirasi oleh ramp layang yang ia lihat di Austria lebih dari satu dekade lalu. Perangkat modular tersebut dibangun oleh perusahaan Waagner Biro untuk kantor jalan nasional Austria, Asfinag, dan terdiri dari beberapa bagian yang dapat ditempatkan di atas bagian jalan.

Mekanismenya memungkinkan mobil lewat, sementara pekerja melakukan perbaikan di bawahnya. Swiss akhirnya memesan ramp layang semacam itu, tetapi Merian tidak sepenuhnya puas dengan hasilnya.

Meskipun ramp layang tersebut dapat digunakan, ia memiliki kelemahan. Beberapa tahun lalu, Jürg Merian berusaha memperbaiki konsep ramp layang tersebut, dan Astra Bridge 1.0 pun lahir. Struktur ini ditempatkan di atas roda, dan bagian atasnya diisolasi lebih baik sehingga kebisingan suara jalan teratasi. Strukturnya juga dibuat jauh lebih lebar menjadi 5 meter dan lebih tinggi, yakni 3 meter.

Pada versi 2022, Astra Bridge harus dibongkar karena dinilai tidak efektif karena masih terlalu curam. Kondisi ini membuat truk dan kendaraan lainnya melambat hampir berhenti, menciptakan kemacetan lalu lintas sepanjang beberapa kilometer.



Versi baru memiliki kemiringan ramp yang sangat berkurang sebesar 1,25 persen, dibandingkan dengan versi sebelumnya sebanyak 6,1 persen sehingga memudahkan untuk melintasinya dengan kecepatan yang direkomendasikan, yaitu 60 km/jam.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
4 Jembatan di Malang...
4 Jembatan di Malang Rusak Diterjang Banjir Bandang
1.427 Rumah di Asahan...
1.427 Rumah di Asahan Terendam Banjir, Jembatan hingga Tempat Ibadah Rusak
Belum Rampung, Jembatan...
Belum Rampung, Jembatan Penghubung Desa di Malang Hanyut Terbawa Arus Sungai
Rekomendasi
Momentum Timnas Indonesia...
Momentum Timnas Indonesia U-17 Diuji Yaman, Nova Arianto Matangkan Strategi!
Anwar Ibrahim Terima...
Anwar Ibrahim Terima Kunjungan Prabowo Bahas Dampak Kebijakan Tarif Trump
9 Brigjen Pol Baru yang...
9 Brigjen Pol Baru yang Dapat Penugasan di Luar Institusi Polri, Ini Daftar Namanya
Timnas Indonesia U-17...
Timnas Indonesia U-17 vs Yaman U-17: Perebutan Tiket Perempat Final dan Asa Tampil di Piala Dunia
Ekonom Ingatkan Kebijakan...
Ekonom Ingatkan Kebijakan Tarif Picu Bencana Ekonomi Global Seabad yang Lalu
Lembab atau Lembap,...
Lembab atau Lembap, Mana Kata yang Baku Menurut KBBI?
Berita Terkini
Honda Berniat Memperluas...
Honda Berniat Memperluas Bisnisnya hingga ke Luar Angkasa
1 jam yang lalu
Dealer Neta di Singapura...
Dealer Neta di Singapura Ditutup setelah 3 Bulan Dibuka
2 jam yang lalu
CEO Baru Volvo Fokus...
CEO Baru Volvo Fokus ke Pasar Amerika: Produksi Lokal Jadi Kunci Atasi Tarif Impor!
1 hari yang lalu
Lotus Memperkenalkan...
Lotus Memperkenalkan Struktur Baru untuk Eletre dan Emeya
2 hari yang lalu
Industri Otomotif Bakal...
Industri Otomotif Bakal Sekarat, Ini Risiko yang Mengintai AS Terkait Tarif Impor
2 hari yang lalu
Tarif Impor Baru AS...
Tarif Impor Baru AS Diberlakukan, Hyundai Menang Telak
2 hari yang lalu
Infografis
Ini 3 Negara Musuh AS...
Ini 3 Negara Musuh AS yang Tidak Terkena Tarif Impor Trump
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved