Cuma Modal KTP, Benarkah Subsidi Motor Listrik Banyak Diminati?

Sabtu, 01 Juni 2024 - 10:17 WIB
loading...
Cuma Modal KTP, Benarkah Subsidi Motor Listrik Banyak Diminati?
Motor listrik dengan subsidi Rp7 juta yang sudah tersalurkan baru sebanyak 26.641 unit. (Foto: Fadli Ramadan)
A A A
JAKARTA - Pemerintah terus menggaungkan kampanye motor listrik dengan menggelontorkan subsidi pembelian sebesar Rp7 juta per unit. Syarat mendapatkan subsidi juga dipermudah dengan syarat menunjukkan KTP.

Perubahan ini diklaim membuat minat masyarakat membeli motor listrik semakin tinggi, bahkan bakal mencapai target yang ditetapkan, benarkah?

Tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memangkas kuota subsidi motor listrik. Dari awalnya 600.000 unit, menjadi 50.000 unit akibat minimnya minat pembelian motor listrik tahun lalu.

Sebagai informasi, saat pertama kali aturan motor listrik subsidi dirilis, hanya kelompok masyarakat tertentu yang bisa membelinya. Kelompok masyarakat itu adalah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), Penerima Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), penerima Bantuan Subsidi Upah, serta penerima subsidi listrik 450 hingga 900 VA.

Hingga 27 Mei 2024, Kemenperin mengklaim sebanyak 30.083 unit motor listrik atau 60,1 persen dari target penjualan tahun 2024 sebesar 50.000 unit sudah tersalurkan. Hal tersebut dikatakan telah melampaui total penyaluran bantuan pada 2023.



“Progress penyaluran bantuan pembelian motor listrik hingga hari ini telah melampaui total penyaluran bantuan di tahun 2023,” ujar Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif dalam keterangan resmi.

Faktanya, melansir laman SISAPIRa, pada Sabtu (1/6/2024), motor listrik dengan subsidi Rp7 juta yang sudah tersalurkan sebanyak 26.641 unit. Angka tersebut merupakan gabungan pada 2023 dan lima bulan pertama tahun 2024.

Saat ini, masyarakat yang dalam proses pendaftaran untuk mendapatkan subsidi motor listrik sebanyak 12.124. Sementara yang sudah terverifikasi sebanyak 4.402 unit, dengan total yang tersalurkan tahun ini sebesar 15.109 unit.



Minimnya peminat motor listrik karena dipicu oleh pengisian daya yang lama dan jarak tempuh yang sangat terbatas. Tapi, Febri meyakini apabila semakin banyak masyarakat yang menggunakan motor listrik, masalah tersebut perlahan akan teratasi.

“Kalau penjualan motor listrik tinggi dan digunakan secara luas oleh masyarakat, maka akan muncul kebutuhan investasi untuk penyediaan stasiun charging, bengkel, aksesoris dan kebutuhan lainnya atas motor listrik. Hal ini dapat menarik investasi untuk membangun industri pendukung di hulu dan di hilir guna menopang ekosistem motor listrik tersebut,” tuturnya.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2105 seconds (0.1#10.140)
pixels