Toyota Kembali Terlibat Skandal Pelanggaran Sertifikasi
loading...
Toyota. FOTO/ TMC
A
A
A
JAKARTA - Toyota dilaporkan kembali terlibat skandal penyimpangan sertifikasi pada beberapa mobil buatan mereka. Produk terbaru, Toyota Yaris Cross, menjadi salah satu model yang terdampak hal ini.
Melansir Kyodonews, Kementerian Transportasi Jepang bakal menggeledah kantor pusar Toyota terkait dugaan penyimpangan sertifikasi. Temuan serupa juga ditemukan pada Honda Motor Co., Mazda Motor Co., Suzuki Motor Co., dan Yamaha Motor Co.
Masalah terbaru ini terungkap setelah kementerian menginstruksikan 85 produsen mobil dan pemasok suku cadang untuk menyelidiki, apakah sertifikasi telah diperoleh dengan benar menyusul serangkaian skandal di perusahaan Toyota Group.
Kementerian tersebut mengatakan bahwa praktik sertifikasi yang tidak benar ditemukan dalam proses yang dilakukan pada tiga model saat ini yang masih berjalan produksinya dan empat model sebelumnya di Toyota.
Terkait temuan itu, kementerian menginstruksikan kepada Toyota, Mazda, dan juga Yamaha untuk mengentikan sementara produksi terhadap model yang terdampak. Salah satunya Yaris Cross yang diduga menyalahi aturan sertifikasi.
Dalam keterangan resmi, Toyota mengatakan permohonan sertifikasi model yang dimaksud melibatkan data yang tidak memadai dalam uji perlindungan pejalan kaki dan penumpang untuk tiga model produksi (Corolla Fielder / Axio dan Yaris Cross) dan kesalahan dalam uji tabrak dan metode pengujian lainnya untuk empat model yang dihentikan (Crown, Isis, Sienta, dan RX ).
Meski penyelidikan masih berlangsung, tujuh model, termasuk beberapa yang sudah dihentikan produksinya sejak 2014. Pengujian dilakukan menggunakan metode yang berbeda dari standar pemerintah, dan telah melaporkan itu ke MLIT pada 31 Mei 2024.
Mengenai masalah tersebut, Chairman Toyota Akio Toyota menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh konsumen. Bahkan, ia mengatakan bahwa perusahaan yang dipimpinnya bukanlah sebuah perusahaan sempurna yang bebas dari masalah.
“Kami meminta maaf sedalam-dalamnya atas segala kekhawatiran atau ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada konsumen dan pemangku kepentingan kami yang telah menaruh kepercayaan mereka pada Toyota. Kami menganggap serius masalah ini di Toyota menyusul ditemukannya masalah sertifikasi baru-baru ini di Hino Motors, Ltd. dan Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Toyota Industries Corporation,” kata Toyoda.
Sekitar 1,7 juta mobil terkena dampak pelanggaran yang dilakukan Toyota. Sementara Mazda dan Yamaha masing-masing melihat adanya penyimpangan pada sekitar 150.000 dan 7.000 unit.
Honda dan Suzuki melaporkan masing-masing sekitar 4,35 juta dan 26.000 kendaraan, meski keduanya mengatakan hanya model yang dihentikan yang terkena dampaknya.
Melansir Kyodonews, Kementerian Transportasi Jepang bakal menggeledah kantor pusar Toyota terkait dugaan penyimpangan sertifikasi. Temuan serupa juga ditemukan pada Honda Motor Co., Mazda Motor Co., Suzuki Motor Co., dan Yamaha Motor Co.
Masalah terbaru ini terungkap setelah kementerian menginstruksikan 85 produsen mobil dan pemasok suku cadang untuk menyelidiki, apakah sertifikasi telah diperoleh dengan benar menyusul serangkaian skandal di perusahaan Toyota Group.
Kementerian tersebut mengatakan bahwa praktik sertifikasi yang tidak benar ditemukan dalam proses yang dilakukan pada tiga model saat ini yang masih berjalan produksinya dan empat model sebelumnya di Toyota.
Terkait temuan itu, kementerian menginstruksikan kepada Toyota, Mazda, dan juga Yamaha untuk mengentikan sementara produksi terhadap model yang terdampak. Salah satunya Yaris Cross yang diduga menyalahi aturan sertifikasi.
Dalam keterangan resmi, Toyota mengatakan permohonan sertifikasi model yang dimaksud melibatkan data yang tidak memadai dalam uji perlindungan pejalan kaki dan penumpang untuk tiga model produksi (Corolla Fielder / Axio dan Yaris Cross) dan kesalahan dalam uji tabrak dan metode pengujian lainnya untuk empat model yang dihentikan (Crown, Isis, Sienta, dan RX ).
Meski penyelidikan masih berlangsung, tujuh model, termasuk beberapa yang sudah dihentikan produksinya sejak 2014. Pengujian dilakukan menggunakan metode yang berbeda dari standar pemerintah, dan telah melaporkan itu ke MLIT pada 31 Mei 2024.
Mengenai masalah tersebut, Chairman Toyota Akio Toyota menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh konsumen. Bahkan, ia mengatakan bahwa perusahaan yang dipimpinnya bukanlah sebuah perusahaan sempurna yang bebas dari masalah.
“Kami meminta maaf sedalam-dalamnya atas segala kekhawatiran atau ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada konsumen dan pemangku kepentingan kami yang telah menaruh kepercayaan mereka pada Toyota. Kami menganggap serius masalah ini di Toyota menyusul ditemukannya masalah sertifikasi baru-baru ini di Hino Motors, Ltd. dan Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Toyota Industries Corporation,” kata Toyoda.
Sekitar 1,7 juta mobil terkena dampak pelanggaran yang dilakukan Toyota. Sementara Mazda dan Yamaha masing-masing melihat adanya penyimpangan pada sekitar 150.000 dan 7.000 unit.
Honda dan Suzuki melaporkan masing-masing sekitar 4,35 juta dan 26.000 kendaraan, meski keduanya mengatakan hanya model yang dihentikan yang terkena dampaknya.
(wbs)
Lihat Juga :
