Pabrikan Mobil Listrik China Berbondong-bondong Masuk Indonesia, Ahok: Aturan Pemerintah Sudah Tepat

Sabtu, 27 Juli 2024 - 20:02 WIB
loading...
Pabrikan Mobil Listrik...
Ahok menilai aturan pemerintah yang mendorong elektrifikasi sudah tepat, dengan banyaknya merek China masuk ke Indonesia. Foto: ist
A A A
ICE BSD - Pasar mobil Indonesia terus kedatangan pemain baru. Tepatnya, merek asal China yang sebagian besar menawarkan mobil listrik.

Pemerintah juga memberikan insentif bea masuk terhadap mobil listrik impor, tapi dengan syarat harus berkomitmen membangun pabrik.

Bagi produsen yang menikmati insentif impor bebas bea masuk dan PPnBM, produksi mobil listrik secara lokal jumlahnya harus sama dengan yang mereka impor sampai 2025, dan harus memenuhi syarat TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) sampai 2027.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengatakan aturan tersebut sudah tepat. Pasalnya, itu akan membuat produsen mobil listrik asal China berinvestasi di Indonesia apabila tetap ingin berjualan.

Saya tidak tahu persis (aturan soal impor mobil listrik), tetapi peraturan Pemerintah udah jelas Anda mau impor boleh tapi dua tahun Anda harus sudah bangun produksi di sini," kata Ahok di arena GIIAS 2024, ICE BSD City, Tangerang, Jumat (26/7/2024).

"Anda juga harus kasih uang jaminan. Pak Yohannes (Ketum Gaikindo) udah sampaikan berapa kali yang kita senang ketika ada negara bersitegang soal China segala macam tiba-tiba Indonesia diharapkan menjadi pusat produksi," lanjutnya.

Ahok juga melihat industri otomotif Indonesia memiliki peluang besar untuk membuat negara ini disegani di mata dunia. Mengingat sejumlah produsen juga memproduksi mobil untuk pasar luar negeri, bahkan ada setir kiri.



"Bahkan yang bisa setir kiri juga nih produksi di sini untuk ekspor. Artinya negara asalnya jadi Indonesia. Itu menarik," ucapnya.

Ahok pun berharap industri dan bisnis otomotif tidak jatuh seperti tekstil dan elektronik. Artinya, menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dengan nilai tambah yang tinggi.

"Kita sudah habis ini. Satu persatu, seperti sepatu, semua kita sudah semakin habis. Karena itu kita lihat ada peluang otomotif,"ujarnya.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4149 seconds (0.1#10.140)