Gunakan Teknologi Hybrid, Segini Konsumsi Bahan Bakar Nissan Serena e-Power
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nissan Serena e-Power yang mengandalkan teknologi hybrid resmi dijual di Indonesia. Mobil ini berstatus CBU (Completely Built Up) alias diimpor langsung dari Jepang. Mengusung elektrifikasi, berapa konsumsi bahan bakar kendaraan ini?
Sebagai informasi, Nissan Serena e-Power mengusung teknologi hybrid serial. Sistem ini berbeda dengan mobil hybrid pada umumnya. Mesin konvensional bekerja bersama generator untuk menghasilkan listrik yang disimpan ke dalam baterai lithium-ion.
Daya listrik tersebut akan disalurkan ke motor penggerak untuk memberi daya dorong, tanpa perlu recharging listrik dari eksternal. Sistem e-Power menawarkan sensasi berkendara khas mobil listrik, namun dengan kemudahan dan kepraktisan seperti mobil konvensional dari sisi pengisian daya.
Soal performa, Serena e-Power menggendong mesin berkode HR14 berkapasitas 1,4 liter berteknologi e-Power. Mesin ini dapat menghasilkan tenaga 163 PS dan torsi puncak 315 Nm. Meski bertenaga besar, konsumsi bahan bakar MPV bongsor ini cukup efisien.
Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) mengklaim konsumsi bahan bakar rata-rata Nissan Serena e-Power bisa mencapai 19 km/liter (berdasarkan WLTC). Angka tersebut sangat irit, bahkan menyaingi keiritan mobil-mobil LCGC.
"Kalau untuk konsumsi bahan bakar Serena e-Power berdasarkan WLTC sih 19 km/liter ya. Ini cukup irit di kelasnya karena teknologi e-Power itu tadi," kata Evensius Go, Presiden Direktur PT NMDI di Bogor, beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, Nissan Serena e-Power secara resmi dipasarkan di Indonesia sejak GIIAS 2024 pada Juli lalu. Mobil ini dijual dengan harga Rp635 juta untuk tipe Highway Star e-Power (4x2) A/T model one tone. Sedangkan varian two tone dijual Rp639,5 juta, berstatus on the road (OTR) Jakarta.
Nissan menawarkan program spesial berupa free maintenance service selama 4 tahun/50.000 km, vehicle warranty selama 5 tahun/150.000 km, dan battery lithium ion & e-Power component warranty selama 7 tahun/150.000km.
Sebagai informasi, Nissan Serena e-Power mengusung teknologi hybrid serial. Sistem ini berbeda dengan mobil hybrid pada umumnya. Mesin konvensional bekerja bersama generator untuk menghasilkan listrik yang disimpan ke dalam baterai lithium-ion.
Daya listrik tersebut akan disalurkan ke motor penggerak untuk memberi daya dorong, tanpa perlu recharging listrik dari eksternal. Sistem e-Power menawarkan sensasi berkendara khas mobil listrik, namun dengan kemudahan dan kepraktisan seperti mobil konvensional dari sisi pengisian daya.
Soal performa, Serena e-Power menggendong mesin berkode HR14 berkapasitas 1,4 liter berteknologi e-Power. Mesin ini dapat menghasilkan tenaga 163 PS dan torsi puncak 315 Nm. Meski bertenaga besar, konsumsi bahan bakar MPV bongsor ini cukup efisien.
Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) mengklaim konsumsi bahan bakar rata-rata Nissan Serena e-Power bisa mencapai 19 km/liter (berdasarkan WLTC). Angka tersebut sangat irit, bahkan menyaingi keiritan mobil-mobil LCGC.
"Kalau untuk konsumsi bahan bakar Serena e-Power berdasarkan WLTC sih 19 km/liter ya. Ini cukup irit di kelasnya karena teknologi e-Power itu tadi," kata Evensius Go, Presiden Direktur PT NMDI di Bogor, beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, Nissan Serena e-Power secara resmi dipasarkan di Indonesia sejak GIIAS 2024 pada Juli lalu. Mobil ini dijual dengan harga Rp635 juta untuk tipe Highway Star e-Power (4x2) A/T model one tone. Sedangkan varian two tone dijual Rp639,5 juta, berstatus on the road (OTR) Jakarta.
Nissan menawarkan program spesial berupa free maintenance service selama 4 tahun/50.000 km, vehicle warranty selama 5 tahun/150.000 km, dan battery lithium ion & e-Power component warranty selama 7 tahun/150.000km.
(dan)