Mobil Listrik: Hemat & Ramah Lingkungan, tapi Mahal & Butuh Infrastruktur Memadai

Jum'at, 06 September 2024 - 10:19 WIB
loading...
Mobil Listrik: Hemat...
Plus minus membeli mobil listrik penting dipahami calon konsumen. Foto: Sindonews/Danang Arradian
A A A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus menggencarkan transisi dari kendaraan konvensional berbahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan listrik berbasis baterai dengan mengeluarkan sejumlah aturan.

Hal itu tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 terkait dengan Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Selain ramah lingkungan, kendaraan listrik akan mengurangi penggunaan BBM sebanyak 12,8 juta barel per tahun.

Sejumlah produsen juga telah mengeluarkan berbagai mobil listrik andalan mereka yang telah memicu banyak orang untuk beralih ke kendaraan listrik. Mobil listrik juga jauh lebih hemat karena tak perlu membeli BBM dan perawatan komponen seperti pada mobil konvensional

Tetapi, sebelum membeli mobil listrik, simak keunggulan dan kekurangan dalam penggunaan mobil listrik di Indonesia.
Keuntungan Mobil Listrik

1. Ramah Lingkungan

Ini jadi hal mutlak karena mobil listrik memiliki sistem kerja yang ditenagai oleh baterai yang disalurkan ke motor listrik sehingga mobil dapat bergerak. Tidak ada pembakaran di ruang mesin yang dapat menghasilkan emisi berupa gas CO2 dan CO yang buruk bagi Lingkungan.

Hal ini yang membuat pemerintah Indonesia berusaha mempercepat proses transisi agar kualitas udara semakin baik. Pasalnya, satu mobil listrik dapat mengurangi pencemaran udara hingga 4,5 metrik ton gas rumah kaca.

2. Lebih Mulus atau Tidak Bising

Memanfaatkan motor listrik untuk menggerakkan mobil, jelas kendaraan listrik jauh lebih senyap dan tidak menciptakan polusi suara. Getaran ke dalam kabin yang diciptakan pergerakan mesin BBM juga tidak akan terasa, sehingga perjalanan lebih nyaman.

Bukan hanya bagi pengendara mobil listrik, pengguna jalan lainnya juga akan lebih tenang karena tidak akan ada suara bising yang dihasilkan mobil. Ini perlahan akan mengubah perilaku pengendara di jalan menjadi lebih tertib.

3. Perawatan Lebih Mudah

Pada mobil konvensional, perawatan berkala seperti mengganti oli, mengecek busi, mengisi radiator, membersihkan filter udara, mengganti filter oli, dan sebagainya, tidak perlu dilakukan pada mobil listrik.

Komponen yang lebih praktis membuat mobil listrik hanya perlu melakukan perawatan melalui sistem komputer. Ini dilakukan untuk mengetahui kondisi baterai dan perangkat kelistrikan lainnya.

4. Hemat untuk Jangka Panjang

Selain tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk melakukan perawatan servis berkala, pengguna mobil listrik juga tak perlu membeli BBM sehingga pengeluaran dapat ditekan dan dialihkan ke tabungan.

Jelas, untuk jangka waktu panjang mobil listrik memang jauh lebih hemat ketimbang mobil konvensional yang mengharuskan pemiliknya mempersiapkan uang setiap tiga atau enam bulan sekali untuk perawatan berkala.

5. Bebas Ganjil-Genap

Beberapa kota besar di Indonesia telah menerapkan aturan Ganjil-Genap untuk mengatasi kemacetan. Tapi, pemilik mobil listrik tak perlu khawatir karena saat ini kendaraan tersebut bebas dari aturan Ganjil-Genap.

Mobil listrik akan ditandai dengan kelir biru pada bagian bawah pelat nomor yang akan dibebaskan oleh petugas kepolisian ketika memasuki wilayah Ganjil-Genap.

Kekurangan

1. Harga Mobil Listrik Masih Mahal

Mobil listrik belum lama diluncurkan sehingga baru sedikit produsen yang secara resmi menjualnya ke masyarakat. Saat ini baru Wuling yang menjual mobil listrik dengan harga terjangkau, yakni Air ev yang dibanderol Rp238 juta untuk tipe Standard Range.

Sedangkan Hyundai yang memiliki mobil listrik cukup besar seperti Kona dan IONIQ 5, memasang harga di atas Rp600 jutaan. Bahan baku pembuatan baterai disinyalir menjadi penyebab tingginya harga mobil listrik saat ini.

2. Infrastruktur Belum Memadai

Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) belum banyak tersedia yang membuat masyarakat Indonesia ragu untuk beralih ke mobil listrik. Di Jakarta, SPKLU memang telah tersebar, tapi di wilayah lain masih sangat sulit untuk menemukannya.

Hyundai sendiri telah mempersiapkan Wall Mount Charging di 200 lokasi, tapi model tersebut tidak cocok untuk mobil listrik pabrikan lainnya. Sehingga aturan juga perlu diterapkan pada model colokan mobil listrik sehingga memiliki jenis yang sama.

3. Waktu Pengisian Baterai yang Lama

Biasanya, mobil konvensional hanya memerlukan waktu lima sampai 10 menit untuk mengisi BBM. Tapi, mobil listrik menggunakan waktu hingga 12-18 jam untuk mengisi baterai dari 0 sampai penuh, jika tak menggunakan jenis fast charging.

Namun, penggunaan fast charging juga tidak dianjurkan dipakai terlalu sering agar memperpanjang usia baterai mobil listrik. Oleh karena itu, pemilik mobil listrik harus selalu memperhatikan jumlah baterai.


4. Harga Baterai Masih Mahal

Hyundai mengatakan penggunaan baterai mobil listrik bisa sampai delapan sampai 10 tahun bergantung pada cara pengisiannya. Jika baterai sudah rusak maka perlu dilakukan penggantian dan harga baterai saat ini bisa mencapai setengah darihargamobil.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Tantangan Produsen Mobil...
Tantangan Produsen Mobil Listrik China di Asia Tenggara: Realitas vs. Ambisi
Pabrik Hyundai di Georgia...
Pabrik Hyundai di Georgia Siap Produksi Ioniq 9 Tepat Waktu
China Siap Aliri Energi...
China Siap Aliri Energi dari Luar Angkasa ke Mobil Listrik
Jeremy Clarkson Yakin...
Jeremy Clarkson Yakin Bisa Kalahkan Elon Musk Soal Ulasan Buruk Tesla
Instalasi DC Fast Charger...
Instalasi DC Fast Charger Baru Hadir di BYD Haka Auto
Mobil Jepang Dominan:...
Mobil Jepang Dominan: Ini Dia Daftar Mobil Paling Andal 2025 Versi J.D. Power!
Honda Luncurkan Modul...
Honda Luncurkan Modul Sel Bahan Bakar Generasi Terbaru
Pabrikan China Siap...
Pabrikan China Siap Bantu Indonesia Bikin Mobil Nasional
Honda Siap Luncurkan...
Honda Siap Luncurkan Dua Mobil Listrik di Indonesia pada 2026
Rekomendasi
228 Kecelakaan Terjadi...
228 Kecelakaan Terjadi saat Lebaran, 22 Orang Tewas, 287 Luka-luka
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
Raffi Ahmad dan Nagita...
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Hadiri Open House Prabowo di Istana Negara
Budi Arie Sowan ke Jokowi,...
Budi Arie Sowan ke Jokowi, Dapat Pesan soal Koperasi Desa Merah Putih
Pemuda Desa Tial dan...
Pemuda Desa Tial dan Desa Tulehu Maluku Bentrok, 1 Orang Tewas
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
Berita Terkini
Kenapa setelah Ganti...
Kenapa setelah Ganti Kampas Rem Jadi Tidak Pakem?
8 jam yang lalu
Mudik Lebaran 2025:...
Mudik Lebaran 2025: Panduan Lengkap Tarif Tol Trans Jawa dan Strategi Perjalanan!
10 jam yang lalu
Volvo Panggil Pulang...
Volvo Panggil Pulang Mantan CEO Hakan Samuelsson: Jurus Pamungkas Hadapi Badai Industri Otomotif!
10 jam yang lalu
Jakarta Ditinggal Jutaan...
Jakarta Ditinggal Jutaan Kendaraan: Arus Mudik Lebaran 2025 Pecahkan Rekor!
10 jam yang lalu
Prediksi Puncak Arus...
Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran 2025: Catat Tanggalnya!
11 jam yang lalu
Mobil Listrik Punya...
Mobil Listrik Punya Layar Canggih, ADAS, dan Kursi Pijat yang Bikin Pemudik Lupa Capek
12 jam yang lalu
Infografis
Wireless Charger Mobil...
Wireless Charger Mobil Listrik Sudah di Depan Mata, Mirip HP
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved