Mengenal Jenis-jenis Baterai Motor Listrik di Indonesia
loading...
A
A
A
2. Lead Acid
Jenis baterai ini merupakan yang termurah di antara baterai lainnya karena memiliki bentuk yang lebih kecil mirip dengan aki motor. Tapi, bobotnya cukup berat sehingga dapat membebani daya tarik motor.
Baterai Lead Acid memiliki bobot tiga kali lebih berat dibandingkan lithium ion. Sebagai perbandingan, baterai lithium ion dengan kapasitas 60 V memiliki bobot 18 kilogram. Jika menggunakan lead acid, maka bobotnya mencapai 53 kg untuk kapasitas yang sama.
Baterai ini juga lebih boros dibandingkan dengan yang lainnya. Tapi motor listrik akan memiliki harga yang lebih murah ketimbang menggunakan lithium ion.
3. Nikel Kadmiuum
Baterai nikel kadmium merupakan jenis yang paling kuat di antara yang lainnya dan dapat digunakan dalam waktu yang lama jika dibandingkan dengan lithium ion dan lead acid.
Kapasitas baterainya juga memiliki batasan, dan ini membuat para produsen motor listrik dilema untuk menempatkannya pada kendaraan produksi mereka.
Ini juga memiliki kelemahan, yaitu daya baterai bisa berkurang dengan sendirinya sebanyak 70% dalam waktu 24 jam meski motor tidak digunakan. Itu disebabkan oleh kepadatan yang rendah dari baterai nikel kadmium.
Selain itu, kandungan di dalam baterai nikel kadmium juga sangat berbahaya untuk lingkungan sehingga limbahnya tidak bisa diolah secara sembarangan.
Jenis baterai ini merupakan yang termurah di antara baterai lainnya karena memiliki bentuk yang lebih kecil mirip dengan aki motor. Tapi, bobotnya cukup berat sehingga dapat membebani daya tarik motor.
Baterai Lead Acid memiliki bobot tiga kali lebih berat dibandingkan lithium ion. Sebagai perbandingan, baterai lithium ion dengan kapasitas 60 V memiliki bobot 18 kilogram. Jika menggunakan lead acid, maka bobotnya mencapai 53 kg untuk kapasitas yang sama.
Baterai ini juga lebih boros dibandingkan dengan yang lainnya. Tapi motor listrik akan memiliki harga yang lebih murah ketimbang menggunakan lithium ion.
3. Nikel Kadmiuum
Baterai nikel kadmium merupakan jenis yang paling kuat di antara yang lainnya dan dapat digunakan dalam waktu yang lama jika dibandingkan dengan lithium ion dan lead acid.
Kapasitas baterainya juga memiliki batasan, dan ini membuat para produsen motor listrik dilema untuk menempatkannya pada kendaraan produksi mereka.
Ini juga memiliki kelemahan, yaitu daya baterai bisa berkurang dengan sendirinya sebanyak 70% dalam waktu 24 jam meski motor tidak digunakan. Itu disebabkan oleh kepadatan yang rendah dari baterai nikel kadmium.
Selain itu, kandungan di dalam baterai nikel kadmium juga sangat berbahaya untuk lingkungan sehingga limbahnya tidak bisa diolah secara sembarangan.
(wbs)