Demi Bersaing dengan Mobil Listrik, Ford Gagal Siapkan Taktik Jitu
loading...
A
A
A
NEW YORK - Saham Ford Motor sekitar delapan persen pada minggu ini setelah perusahaan tersebut gagal dalam misi CEO Jim Farley untuk meningkatkan efisiensi.
Dalam pengoperasian mesin bensin tradisional, perusahaan perlu bersaing dengan mobil listrik yang mahal.
Masalah kualitas dan garansi, masalah pemasok dan pemborosan dalam bisnis warisan Ford yang telah berusia 121 tahun telah mengaburkan kemajuannya, kata Farley.
Ford mengatakan hasil dan laporan tahunannya akan berada pada kisaran terendah dari survei sebelumnya.
“Peluang terbesar bagi perusahaan jelas adalah biaya dan garansi,” kata Farley dalam panggilan telepon untuk membahas pendapatan kuartalan pada hari Senin
“Saya bangga dengan kemajuannya tapi kami sama sekali tidak puas,” ujarnya kemudian.
Beberapa pihak di Wall Street khawatir dengan kemampuan Ford untuk menghilangkan permasalahan yang telah disoroti Farley selama bertahun-tahun.
Beberapa investor juga kecewa dengan keputusan Ford untuk menahan uang tunai dan membayar dividen daripada melakukan pembelian kembali saham secara agresif seperti rivalnya di Detroit, GM.
Saham Ford turun 13 persen tahun ini, sementara saingannya General Motors naik 43 persen setelah secara konsisten membaik pada tahun ini.
Membandingkan pesaing antar kota saat mereka menghadapi kekuatan pasar yang serupa tidak bisa dihindari, kata para analis dan investor.
“Saya tidak akan mengatakan bahwa hasil Ford buruk dalam satu kuartal, namun kuartal kedua dan ketiga pastinya terdapat beberapa kekecewaan, dan kekecewaan tersebut lebih besar tahun ini mengingat kinerja baik saham GM,” kata analis Morningstar, David Whiston.
Dalam pengoperasian mesin bensin tradisional, perusahaan perlu bersaing dengan mobil listrik yang mahal.
Masalah kualitas dan garansi, masalah pemasok dan pemborosan dalam bisnis warisan Ford yang telah berusia 121 tahun telah mengaburkan kemajuannya, kata Farley.
Ford mengatakan hasil dan laporan tahunannya akan berada pada kisaran terendah dari survei sebelumnya.
“Peluang terbesar bagi perusahaan jelas adalah biaya dan garansi,” kata Farley dalam panggilan telepon untuk membahas pendapatan kuartalan pada hari Senin
“Saya bangga dengan kemajuannya tapi kami sama sekali tidak puas,” ujarnya kemudian.
Beberapa pihak di Wall Street khawatir dengan kemampuan Ford untuk menghilangkan permasalahan yang telah disoroti Farley selama bertahun-tahun.
Beberapa investor juga kecewa dengan keputusan Ford untuk menahan uang tunai dan membayar dividen daripada melakukan pembelian kembali saham secara agresif seperti rivalnya di Detroit, GM.
Saham Ford turun 13 persen tahun ini, sementara saingannya General Motors naik 43 persen setelah secara konsisten membaik pada tahun ini.
Membandingkan pesaing antar kota saat mereka menghadapi kekuatan pasar yang serupa tidak bisa dihindari, kata para analis dan investor.
“Saya tidak akan mengatakan bahwa hasil Ford buruk dalam satu kuartal, namun kuartal kedua dan ketiga pastinya terdapat beberapa kekecewaan, dan kekecewaan tersebut lebih besar tahun ini mengingat kinerja baik saham GM,” kata analis Morningstar, David Whiston.
(wbs)