Honda-Nissan Merger Jadi Produsen Mobil Terbesar Nomor 3 Dunia, Siap Hadapi China?

Senin, 23 Desember 2024 - 22:54 WIB
loading...
A A A
Baru-baru ini Nissan merombak manajemennya dan Uchida, kepala eksekutifnya, mengambil pemotongan gaji 50% sambil mengakui tanggung jawab atas masalah keuangan. Ia mengatakan Nissan perlu menjadi lebih efisien dan merespons lebih baik selera pasar, kenaikan biaya, dan perubahan global lainnya.

“Kami mengantisipasi bahwa jika integrasi ini membuahkan hasil, kami akan dapat memberikan nilai yang lebih besar kepada basis pelanggan yang lebih luas," kata Uchida.

Fitch Ratings baru-baru ini menurunkan outlook kredit Nissan menjadi "negatif," dengan alasan profitabilitas memburuk, sebagian karena pemotongan harga di pasar Amerika Utara.

Meski, perusahaan sebenarnya memiliki struktur keuangan yang kuat dan cadangan kas yang solid sebesar 1,44 triliun yen (Rp158 triliun).

Harga saham Nissan juga telah jatuh ke titik di mana ia dianggap sebagai sesuatu yang murah. Pada hari Senin, sahamnya yang diperdagangkan di Tokyo naik 1,6%. Saham tersebut melonjak lebih dari 20% setelah berita tentang kemungkinan merger pecah minggu lalu.

Saham Honda melonjak 3,8%. Laba bersih Honda turun hampir 20% pada paruh pertama tahun fiskal April-Maret dari tahun sebelumnya, karena penjualannya menurun di China.

Merger tersebut mencerminkan tren industri secara luas menuju konsolidasi.

Pada briefing rutin hari Senin, Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan pihaknya tidak akan mengomentari detail rencana produsen mobil tersebut, tetapi mengatakan perusahaan Jepang perlu tetap kompetitif di pasar yang berubah cepat.



“Karena lingkungan bisnis di sekitar industri otomotif sangat berubah, dengan daya saing dalam baterai penyimpanan dan perangkat lunak semakin penting, kami berharap langkah-langkah yang diperlukan untuk bertahan dalam persaingan internasional akan diambil,"kataHayashi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2894 seconds (0.1#10.140)