Pandangan Politik Elon Musk Bikin Penjualan Tesla Terjun Bebas

Jum'at, 07 Februari 2025 - 06:06 WIB
loading...
Pandangan Politik Elon...
Elon Musk. FOTO/ ABC NEWS
A A A
JAKARTA - Tahun 2025 baru saja dimulai, tetapi Elon Musk telah menciptakan banyak kontroversi. Orang terkaya di dunia ini kerap menjadi berita utama karena kedekatannya dengan Donald Trump, serta pandangan politik sayap kanannya.



Sekarang, kontroversi di sekitarnya tampaknya berdampak besar pada bisnis utamanya, Tesla.

Penjualan kendaraan listrik (EV) Tesla, yang sebelumnya menjadi pendorong utama peralihan menuju mobilitas listrik, kini mengalami penurunan signifikan di beberapa pasar utama di seluruh dunia.

Studi menunjukkan bahwa tindakan dan pandangan politik Musk merupakan salah satu faktor utama di balik penurunan ini.

Di Australia, penjualan Tesla pada Januari 2025 turun 33 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, dan hanya mencatat seperempat penjualan pada Januari 2023.

Sementara pasar kendaraan listrik di Australia secara keseluruhan menunjukkan tanda-tanda melambat, situasinya berbeda secara global.

Di Norwegia, pasar kendaraan listrik paling maju di dunia dengan 96 persen penjualan kendaraan baru adalah kendaraan listrik, Tesla juga mengalami penurunan tajam.

Model Y, yang sebelumnya berada di posisi teratas, turun ke posisi keenam, sementara Model 3 merosot ke posisi ketujuh. Posisi teratas kini diambil alih oleh Toyota dan Volkswagen.

Di Swedia, penjualan Tesla pada bulan Januari turun hingga 44 persen, sementara di Prancis, penurunannya lebih dramatis dengan penurunan lebih dari 60 persen.

Situasi serupa juga terjadi di Spanyol (penurunan 75 persen), Inggris, Portugal, Denmark, dan Belanda.

Beberapa faktor lain juga berkontribusi terhadap penurunan ini, termasuk meningkatnya persaingan, tingkat persediaan, dan jadwal peluncuran model baru Tesla.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa merek Tesla masih dianggap berkualitas tinggi dan bernilai uang, menyebabkan banyak orang percaya bahwa faktor utama dalam penurunan ini adalah Musk sendiri.

Di Swedia, survei oleh firma riset Novus menemukan bahwa hanya 11 persen warga negara tersebut yang memilih Tesla sebagai merek pilihan mereka.

Di Inggris, sebuah studi oleh situs web EV Electrifying.com mengungkapkan bahwa 60 persen pembeli mobil kini enggan membeli Tesla karena pandangan dan tindakan Musk yang kontroversial.

Persepsi konsumen juga berubah dengan hadirnya produsen EV asal China, seperti BYD, yang kini telah melampaui Tesla sebagai produsen EV terbesar di dunia.

Sebuah studi di Inggris menemukan bahwa 61 persen pemilik kendaraan listrik saat ini dan 56 persen calon pembeli kini terbuka untuk membeli kendaraan listrik dari merek Tiongkok – sebuah perubahan besar dalam tren pasar.

Analis industri kendaraan listrik James Carter berpendapat bahwa reputasi Musk yang semakin kontroversial memainkan peran penting dalam menurunnya popularitas Tesla.

November lalu, beberapa laporan menyatakan bahwa pemilik Tesla sendiri mulai menentang Musk karena pandangan politiknya yang semakin ekstrem.

Bahkan, beberapa di antara mereka memasang stiker bertuliskan slogan seperti "Kami membeli Tesla sebelum kami tahu Elon Musk gila."

Selain itu, faktor lain yang tidak dapat diabaikan adalah lini produk Tesla yang sudah ketinggalan zaman.

Model-model yang ditawarkan Tesla pada tahun 2024 dinilai lama dan kurang inovatif. Cybertruck, yang seharusnya menjadi produk andalan perusahaan, juga gagal memenuhi target penjualan, dengan hanya 5 persen pesanan yang berhasil dikonversi menjadi pembelian aktual.

Dampak reputasi Musk terhadap Tesla diperkirakan akan terus berlanjut sepanjang tahun 2025. Kerusuhan politik dan perdagangan antara AS dan Kanada juga memberikan tekanan pada bisnis Musk.

Perdana Menteri Ontario Doug Ford telah mengumumkan pembatalan kontrak negara bagian dengan Starlink, sementara mantan wakil perdana menteri Kanada Chrystia Freeland telah mengusulkan tarif 100 persen untuk kendaraan Tesla.

Laporan terkini dari Electrek juga mengungkap bahwa beberapa pemegang saham kini berusaha mengeluarkan Musk dari dewan direksi Tesla.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2094 seconds (0.1#10.140)